Bagian 26

11 0 0
                                    

Di Bandara.....

" Cepetan lemot amat sih jalan, bikin lambat aja " Arga tidak habis pikir baru sepagi ini dia sudah sangat kesal dengan gadis ini.

" Lagi-pagi sudah marah-marah ngga takut cepat tua " jadi ikutan marahkan kalau pagi-pagi sudah bikin kesal. Mereka berdua menunggu di ruang tunggu ( yakali nunggu di ruang jenazah gila kali ya hehehe) panggilan untuk penerbangan mereka ke jepang sudah di umunkan.

Mereka berjalan ke arah pesawat, keheningan lagilah yang ada di antara keduanya.
Ketika dalam pesawat, " Ga nanti kita jalan-jalan ke Shibuya, gimana mau ngga " Septi bertanya sambil menatap Arga sangat dalam.

' mata itu, sama seperti mata milik orang yang sangat dicintainya Tia ' Arga hanya diam menatap Septi dia bingung harus apa, dia seakan tenggelam dalam tatapan gadis itu. " kenapa abang ganteng kok liatnya sampe segitunya, akunya cantik banget ya " tanya Septi manja sambil mengibaskan rambutnya.

Arga yang sadar langsung membuang muka, " Idih cantik darimana coba jelek iya " Arga mengengatakan hal yang berbeda dengan hatinya, mulut mengatakan tidak tapi hati mengatakan iya.

" Abang sungguh tega pada bidadari dari kayangan langit ketujuh ini " Septi semakin bertingkah kecentilan pada Arga ( tobat neng tobat -_- ). " Bidadari buruk rupa mah iya " bukannya memuji Arga semakin mengejek Septi.

" Terserah abanglah yang pentingkan abang sama aku selalu berdua yakan " bukannya menjauh Septi malah semakin mepet pada Arga. Entah takdir apa yang membuat mereka bisa duduk bedampingan di dalam pesawat.

" Jangan dekat-dekat ntar saya kena penyakit kulit " Arga menyingkirkan tangan Septi yang memeluknya, bukannya tersinggung Septi malah semakin mengeratkan pelukannya pada lengan Arga.
Dan tidak terasa mereka sudah sampai di Jepang dan berkendara ke hotel tempat mereka menginap.
Mereka chek in hotel yang sudah di pesan oleh perusahaan....

" Mbak kamar yang dipesan oleh perusahaan S******( sensor coy kaga ada inspirasi -_- ) " tanya Arga pada salah seorang yang sedang berjaga di meja informasi. " Iya atas nama bapak Arga Saputra dan ibu Tia Septiani, silakan ikuti orang disana mereka akan mengantarkan bapak dan ibu ke kamar yang sudah di pesan " tunjuk wanita tadi kepada dua orang pria dengan seragam yang sama ( saya ngga bisa bahasa jepang jadi bahasa indo aja pecakapannya oke 😂😂).

Arga dan Septi hanya mengikuti kearah mana dua orang pria tadi berjalan, mereka menaiki lift lantai 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 setelah melewati beberapa lantai akhirnya mereka turun di lantai 12. " Pak ini kamar bapak dan kamar Ibu di sebelahnya " jelas salah satu pria yang mengantarkan mereka.

Arga hanya mengangguk saja sedangkan Septi terlihat sedikit kecewa, " Kukira bakal satu kamar tapi ternyata ngga ( astaga modusnya udah on nih 😅😅) " Septi mengatakannya dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar oleh Arga.

" Ya kali kita satu kamar, kamu kira saya mau apa " Arga yang semula diam jadi emosi karena perkataan Septi barusan. " Ngga usah marah juga kali akukan cuma bercanda " Septi langsung saja masuk kamarnya dan membanting pintu kamar hotelnya.

Septi kan hanya bercanda mengatakan itu bukannya dia juga cewek murahan yang mau tidur dengan laki-laki yang bukan suaminya dia juga masih waras. Arga yang melihat itu entah kenapa merasa sedikit bersalah sedikit sih.

***
Ketika dalam kamarnya Arga teringat akan sesuatu di meja resepsionis, apa dia salah dengar tadi jika resepsionis itu mengatakan nama lengkap Tia. Arga tidak mau ambil pusing mungkin dia salah dengar dan lebih memilih istirahat.
Sampai waktunya makan malam barulah mereka berdua bertemu, Septi masih kesal pada Arga. " Woyyy besok kita akan ke taman bunga sakura jadi kamu harus bangun sepagi mungkin dan jangan lupa peralatan yang harus dibawa, ingat jangan lupa " Arga mengatakannya dengan nada bicara yang sedikit ada marahnya gituloh padahal mah engga biar dikira ngga perduli padahal mah takut juga kalau entar Septi ngambek. " Hemmmm " hanya gumanan yang Arga dapat sebagai jawaban.

Arga lalu menatap Septi yang sedang makan di depannya, karena hanya ada mereka berdua yang di meja itu ( ya iyalah kan meja pasangan authornya bego -_- ). Semakin dilihat Septi semakin mirip dengan Tia, tapi yang membedakan mereka adalah Tia tidak akan banyak modusnya sedangakan Septi selalu mencari kesempatan di mana saja ada kesempatan.

***
Begitulah cara cinta bekerja dia akan datang jika kita berusaha.



*
*
*
Tbc...
Tbc...
Voment...
Tbc....

Pengennya disini atau di tempat lain ya bikin Arga tahu kalau Septi itu adalah Tia????

The Shadow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang