Besok paginya.....
Semua karyawan di suruh kumpul di ruang rapat, bos Arga berkata bahwa dia mendapatkan ide jadi ia ingin mendengar pendapat karyawanya padahal baru kemarin tapi sudah mendapat ide(tipikal orang pintar ini boss ya kan hehehe). " Heh siapa nama kamu " tanya bos pada sekertarisnya ia juga lupa nama sekertarisnya itu, " Panggil saja Septi bos " jawab Septi lemah.
" Kamu kenapa, kamu sakit ? " tanya bos karena ia melihat kantung mata yang cukup mencolok di wajah Septi. " Saya ngga apa-apa kok bos, cuma saya kurang tidur karena nunggu chat orang bos " jelas Septi lemas. " Apa kamu bisa mempresentasikan proyek yang saya kirim tadi pagi? " tanya bos sekali lagi pada Septi " Iya bos saya baik-baik saja " jawab Septi sambil mengerakan tubuhnya.***
" Oke sekarang kamu jelaskan pada mereka " perintah bos tadi, "....(inti ya pembuatan produk parfume)...." setelah panjang lebar Septi menjelaskan bagaimana produknya. Semua karyawan hanya mengangguk saja, " Oke untuk proyek kali ini, saya akan menugaskan Arga dan Septi untuk melakukan riset. Saya menunjuk Arga karena dia memiliki pengalaman dan juga meberikan dia tugas besar pertamanya di perusahaan ini, dan untuk Septi supaya dia tahu bagaimana cara kerja perusahaan ini. Sekian rapat kita hari ini kalau ada usulan silakan ". Setelah bos mengatakan itu tampak Septi terlihat antusias berbanding terbalik dari Arga, ia hanya mendesah malas kenapa harus dia dengan gadis cerewet itu dan juga kenapa dia harus bergadang untuk menunggu chatnya.
**"
" Oke karena tidak ada yang keberatan, jadi kamu Arga dan Septi bisa pergi besok untuk melakukan riset " jelas bos pada Arga, " Kok langsung besok sih Pak?? Arga bingung kenapa mendadak sekali, " Lebih cepat lebih baik iyakan " ucap bossnya penuh penekanan, Arga hanya mengangguk lemah mengiyakan yang bosnya katakan.
" Berarti kamu harus chat aku oke " celoteh Septi sambil berlalu pergi.
' Astaga kenapa harus dia sih bikin pusing saja ' keluh Arga pada dirinya sendiri.
Pagi harinya, Saatnya untuk Septi dan Arga berangkat ke sebuah desa kecil, yang katanya disana ada bunga yang memiliki aroma yang harum. Sampai disana mereka langsung terjun ke lapangan, untuk mencari bunga yang di maksud untuk mepersingkat waktu mereka terlebih untuk Arga.***
" Wah cantik sekali bunganya " ujar Septi, ia sudah bersiap akan masuk kedalam hamparan bunga yang indah itu. Arga hanya memandang Septi, semakin Arga menatap Septi semakin ia melihat sosok Tia gadis cerewet pujaanya. " Kenapa Ga, aku cantik ya sampai kaku begitu melihatku? " goda Septi sambil terseyum.
" Siapa coba yang mandang kamu geer deh " jawab Arga sambil buang muka, hal itu mendapat kekehan dari Septi. Lucu rasanya menggoda Arga begitu pendapat Septi. Sudah seminggu mereka di desa itu, untuk mengamati bunga yang akan di jadikan bahan parfume. Mereka menginap di rumah kepala desa, beruntung orang desa disana sangat ramah. Desa tersebut lumayan jauh dari jakaqrta, suasananaya pun masih sangat alami.***
Hari ini hari terakhir mereka melakukan riset di hamparan bunga nan cantik itu, Septi terlihat memetik beberapa bunga. " Nih hadiah buat kamu spesial dariku " ucap Septi sambil terseyum manis, Arga hanya termenung melihat seyuman gadis itu.
Seyumannya mirip dengan seyuman Tia, Tia semakin diingat semakin membuat rindu saja. Arga menerima bunga itu, dan menyimpannya sekedar menghormati Septi saja begitulah Arga. Merekapun pamit pulang kepada kepala desa dan keluarganya " Pak, terima kasih karena telah menerima kami di kampung ini " ucap Arga sambil menjabat tangan kepala desa.***
" Iya, sama-sama nak Arga. Kapan-kapan silakan datang kesini lagi kami menerima kalian berdua dengan senang hati " ujar Pak kepala desa. " Iya pak, nanti kita berdua kesini buat bulan madu " cerocos Septi sambil seyam-seyum, mendengar penuturan Septi sepontan Arga menyenggol Septi.
" Apa sih, kan benar nanti kita akan menikah secepatnya " ucap Septi sambil menaik-turunkan alisnya.
" Siapa coba yang bakal nikah sama kamu " ucap Arga mendecih, " Lihat saja nanti " jawab Septi sambil buang muka ' kita pasti bersama tidak lama lagi Arga' batin Septi. Kepala desa dan keluarganya serta beberapa warga yang datang tertawa melihat tingkah keduanya.***
" Pak, kita pamit pulang dulu " pamit Septi sambil membawa barang-barangnya ke mobil. Tit tit, Arga mengklapson menandakan bahwa mereka berangkat meninggalkakan kampung tersebut. Di perjalanan hanya ada musik yang menemani keduanya, biasanya Septi selalu bicara apalagi waktu seminggu mereka disana dia tidak bisa diam sama sekali tapi sekarang dia hanya diam saja.
' Aneh ' itu yang dipikirkan Arga karena gadis itu sejak tadi hanya diam.***
Ketebak belum siapa itu Septi atau kalian masih belum bisa nebak!??.....
Tbc....
Voment.....
Tbc.....
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow Love
Teen FictionCeritanya update lagi..... Akunnya udah on.... Bayangan itu terlihat jika ada cahaya begitu halnya dengan cinta jika kita berjuang maka cinta akan nampak. Hanya dengan saling menatap saja sudah dapat mengungkapkan perasaan masing - masing namun ban...