Walaupun hanya suasana hening yang sering menyelimuti keduanya, tapi ada perasaan yang lain. " Septi " mersa Arga memanggilnya Septi menoleh pada Arga. " Iya kenapa???? " tanya Septi pada Arga yang sibuk menyetir, " Kalau aku boleh tahu nama lengkap kamu siapa???? " Arga memastikan igin memastikan apa benar Septi adalah Tia atau bukan. " Nanti kamu juga tahu " Septi masih ingin merahasiakannya dan ia ingin Arga sendiri mengetahui tidak darinya.
Jawaban dari Septi membuat Arga semakin curiga kalau Septi adalah Tia. " Oke sekarang sudah sampai silakan turun " Arga menyuruh Septi turun dari mobil tapi gadis itu tidak bergeming sama sekali. " Woyyy, sudah sampai dirumah kamu sekarang turun " Septi masih tidak bergeming, " Aku turun kalau kamu bukain aku pintu " jelas Septi pada Arga.***
Arga yang mendengar permintaan Septi hanya mentap gadis itu tidak percaya. " Memangnya saya sopir kamu apa " Arga yang keras kepala tak mau membukakan pintu untuk Septi. Karena tidak ada yang mau mengalah, Arga menyerah ia turun dan membukakan pintu untuk Septi. Septi hanya terseyum menang karena ia berhasil, " Woy cepetan turunnya lama amat sih, udah di bukain juga pintunya " saat yang membahagiakan hancur ketika Arga bersikap menyebalkan.
" Iya ini juga mau turun sabaran napa!!" jawab Septi juga jengkel. "Aku pulang " pamit Arga dengan sikap ketus, Septi pun menjawab dengan ketus pula " Iya, hati-hati dan Terima kasih banyak". Semakin hari mereka semakin dekat tapi tidak seperti kebanyakkan orang, mereka punya cara untuk menunjukkan ketertarikan mereka. Septi memasuki apertementnya dia hanya menetap sementara disitu sampai semuanya beres seprti yang dinginkannya.
***
Tak bisakah kita kembali bersama walau hanya sebentar, dan saling melengkapi seperti dulu. Mungkin nanti tapi tidak untuk saat ini.
" Arga Saputra " Septi terus saja berulangkali mengucapkan nama itu pada dirinya sendiri. " Ga seandainya kamu pekaan orangnya mungkin sekarang kita udah sama-sama lagi, ngga beda jalan kaya gini" keluh Septi pada dirinya sendiri kenapa dia menyukai seorang Arga Saputra seorang manusia yang tidak pekaan.Ia bingung antara dia harus segera mengatakan pada Arga bahwa dia adalah Tia atau tidak, tapi ada hal lain yang menjadi beban pikiran Tia. Mungkinkah gadis itu masih mengejar Arga. Entahlah setiap dia bertanya pada ketiga temannya dulu mereka tidak mau menjawabnya. Septi juga jarang menenmui ketiga sahabatnya dulu, karena Mereka sibuk bekerja.
' Aril ' gadis itulah yang menyebabkan dia dan Arga harus berpisah, seandainya saja membunuh orang tidak dosa dan masuk penjara mungkin sudah lama Tia lakukan. Tapi untungnya ia masih berpikiran waras.***
Paginya di kantor....
" Mbak Septi dipanggil toh sama bos" Septi yang sedang asik ngemil padahal masih pagi, " Eh iya, sekarang ya???? " tanya Septi dengan tampang polos yang bodoh. " Ngga mbak tahun depan " jawab salah satu karyawan yang baru masuk dari ruangan bos tadi, sudah tau di panggil sekarang malah nanya. " Owhhh" hanya respon yang singkat dari Septi. " Astaga mbak sudah ditunggu sama Pak bos kok masih aja ngemil disini " kesal juga menghadapi gadis satu ini tapi dia harus sabar jika tidak ingin di pecat." Lah katanya tadi tahun depan kok jadi sekarang???? " Septi bertanya dengan tampang tak bersalahnya, belum sempat karyawan tadi menjawab datanglah seseorang. " Kamu ngapain sih dipanggil kok ngga datang, sudah dari tadi lagi di tunggu sama bos malah asik ngerumpi kalian berdua " Seseorang itu yang menyela pembicaraan mereka itu adalah Arga. " Ah serius tapi kata dia tahun depan di panggilnya " jawab Septi sambil menunjuk ke arah karyawan tadi.
" Terserah ayo cepat jangan banyak tanya sekarang ikut aja ke kantor bos " entah gadis ini bodoh atau pura-pura bodoh Arga tak perduli yang penting dia cepat kekantor bosnya lalu urusan selesai. " Cepattan dong jalanya lambat amat sih " baru pagi sudah bikin kesal saja gadis ini, entah kesialan darimana dia bisa bertemu gadis seperti ini.
***
" Abang ganteng kok ngga chat aku tadi malam kan aku nungguin chat dari abang " Septi bertanya sambil sesekali mencolek Arga. Arga hanya masa bodoh dengan gadis ini dia sudah hampir gila jika berdekatan dengan gadis ini. Ketika sampai diruangan bos mereka belum saja beberapa langka masuk mereka sudah di buat memantung di tempat, bagaimana tidak " Kalian berdua bisa pergi ke jepang untuk meneliti bunga sakura, bagus atau tidak di jadikan parfume di daerah tropis" keduanya hanya menatap bos mereka sambil menganga( untung ngga di masukin laler -_-) " Bos yang benar saja masa saya sama Septi lagi sih bos aduh ah " Arga sedikit tidak setuju dengan bosnya kenapa harus dengan Septi sih.
Karena produk parfum yang dulu dikerjakan Septi dan Arga berhasil, maka bos mereka mempercayakan perjaan ini kepada mereka bedua lagi.
" Serius bos saya sama Arga berangkat cuma berdua doang yeayyyyyy yes yes " Septi melompat kegirangan sesuatu yang sangat diinginkannya yaitu selalu berdua dengan Arga. " Saya keberatan pak " ucap Arga pada bos mereka, seketika itu juga Septi langsung terdiam. " Saya tidak terima penolakan Arga, lakukan atau tidak sama sekali " Ancam bos mereka. Arga menhembuskan nafas dengan gusar, kenapa harus dia coba main tawar-menawar dengan bosnya itu. " Oke pak saya bersedia, tapi berapa lama saya harus berada di jepang ???? " tanya Arga pasrah di lawan bisa-bisa dia di pecat. " Mungkin sekitar 10 hari kalian berdua disana " ungkap bos mereka." Besok kalian harus sudah berangkat " tambahnya lagi. " Apa pak besok???? " Arga tak percaya kenapa baru di beritahukan hari ini jika keberangkatannya besok. " Iyalah masa tahun depan, keburu bangkrut perusahaan saya, oh iya kalian bisa pulang sekarang buat siap-siap berangkat besok pagi " jelasnya lagi. Septi hanya senyum kegirangan mimpi apa coba bisa berdua dengan Arga lagi. Sedangkan Arga, dia bingung kenapa bosnya ini suka sekali memberitahukan sesuatu dengan mendadak.
***
Tbc....
Tbc....
Tbc...
Tbc....Cie yang dapat kesempatan berduaan lagi, banyakkin modusi aja yakan..... ( teryanta tukang modus yang nyuruh -_- )
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow Love
Teen FictionCeritanya update lagi..... Akunnya udah on.... Bayangan itu terlihat jika ada cahaya begitu halnya dengan cinta jika kita berjuang maka cinta akan nampak. Hanya dengan saling menatap saja sudah dapat mengungkapkan perasaan masing - masing namun ban...