Bagian 20

21 1 1
                                    

'Gadis yang menarik tapi masih tetap Tia yang aku inginkan dan rindukan' Batin Arga sambil menatap gadis yang mirip dengan Tia kekasihnya. Tanpa di sadari oleh semua orang gadis itu tidak menyebutkan namanya. Tia kapan kamu akan kembali ke sisiku, aku disini masih mencintaimu.
Arga selalu menggumamkan kalimat itu, ia masih memikirkan Tia karena hanya gadis itu yang membuatnya semangat untuk menjalani hidup.
" Oke proyek yang akan kita kerjakan adalah pembuatan produk baru dan cara memasarkannya agar cepat terjual " perusahaan Arga menggelar rapat siang itu untuk membuat produk baru begitu kata pimpinanya.

***

Tanpa sengaja tatapan Arga dan gadis itu bertemu, karena sama kaget keduanya langsung buang muka. " Oke saya minta dalam 2 minggu silakan kalian semua memikirkannya, saya tunggu hasil kerja kalian " ucap bos sambil beranjak pergi bersama sekertarisnya.
Arga yang sejak tadi melamun tersadar, karena suara ribut orang-orang yang keluar untuk istirahat. Arga pergi ke cafe depan sendiri, karena ketiga temanya pergi makan ke warteg yang lumayan jaraknya. Sebenarnya ia di ajak tapi ia malas untuk berpergian, di dalam cafe terlihat gadis itu sudah duduk di tempatnya kemarin.

***

Arga makan tanpa memperhatikan sekitar, sampai tak lama gadis itu duduk di depan Arga. " Bolehkan aku dusuk disini?, ngga enak makan sendiri ngga ada teman ngobrol " tanya gadis itu, Arga hanya mengangguk mempersilakan.
" Kok ngga di chat sih nomor yang di kasih kemarin? " Tanya gadis itu lagi sambil makan. " Aku ngga tertarik sama dia " jawab Arga tak mau perduli. Mendengar jawaban Arga gadis itu hanya tersenyum saja,
" Kalau aku bilang itu bukan nomor dia tapi nomor aku, kamu bakal chat ngga? " tanyanya lagi ia sangat ingin mendengar jawaban Arga.

***

" Entah " jawaban singkat Arga semakin membuat gadis itu tersenyum, " Ohhh gitu ya jadi aku kurang catik gitu " untuk keskian kalinya gadis itu tidak berhenti bertanya. " Kamu cantik oke, tapi bukan kamu gadis yang aku inginkan dan juga aku sudah punya kekasih " tekankan Arga, jengkel juga lama-lama bicara dengan gadis ini.
" Ohh kalau boleh tahu siapa? Ini yang terakhir kok aku tanya " tanyanya lagi sambil meyakinkan ia bertanya untuk terakhir kalinya.
" Namanya Tia oke , udah puas nanyanya? " jawab Arga sambil beranjak pergi karena ia selesai makan, gadis itu hanya mengangguk tanda mengerti sambil menatap punggung Arga yang beranjak.

***

Melihat Arga yang beranjak pergi ia pun segera membayar makananya sambil berlari kecil mengejar Arga.
" Tungguin dong masa cewek cantik di tinggal sih " goda gadis itu pada Arga yang di goda malah buang muka.
" Ohh ceritanya aku di kacangin nih, tapi habis makan langsung pergi ngga bayar lagi " gadis ini terus berceloteh, mendengar bahwa ia belum membayar makan segera saja Arga berbalik untuk membayar.

***

" Ngga usah di bayar sudah ku bayar, tenang saja " teriak gadis itu pada Arga hal itu membuat langkah Arga terhenti ia kembali lagi berjalan ke arah kantor tanpa memperdulikan gadis yang mengejarnya dan berusaha untuk berbicara padanya.
Beruntung ketika masuk ke kantor mereka berdua beda ruangan, belum juga sampai 5 langkah sudah gadis itu berteriak pada Arga " semanqgat kerjanya Arga " begitulah gadis itu mencoba menyemangati Arga tapi ia tetap tidak perduli.

***

Ketika pulang kerja pun gadis itu mendekati Arga " Ga, chat aku ya nanti malam aku tunggu oke " peringat gadis itu sambil mencolek Arga. " ihqhh apaan sih main colek aja " sewot Arga karena tingkah gadis itu.
" Aduh abang ganteng jangan marah entar tambah genteng terus akunya makin suka " goda gadis itu lagi.
" Apaan sih aneh deh kamu " jawab Arga semakin sewot, bukannya menjauh atau takut gadis ini justru terseyum karena tingkah Arga.

***

Di rumahnya Arga hanya menatap kertas yang bertuliskan nomor gadis itu, ' Ngga boleh aku harus setia menunggu Tia, apa pun yang terjadi aku harus tetap menunggu ' tekankan Arga pada dirinya, bukannya Arga menyukai gadis itu hanya saja dia ingin tahu mengapa gadis itu terus mengganggunya. Tanpa pikir panjang kertas yang tadi ia pegang di buang begitu saja, di lain tempat seorang gadis tetap menunggu chat darinya.

***

Abang Arga masih setia, tapi ada orang baru nih.....
Coba tebak gadis itu orang baru atau lama.....
Kalau lama kok jadi pecicilan, orang baru kok sikapnya kaya kenal...

Tbc....
Voment.....
Tbc....
Tbc.....

The Shadow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang