Bagian 23

11 2 0
                                    

' Tuhan aku hanya mengiginkan kembali gadis yang selalu mengihiburku, apa begitu sulit untuk kami bisa bersama kembali ' lirih Arga. Kembali lagi hari ini ia mengawali hari yang membosankan,
" Abang Arga, aku kangen kamu " teriak Septi ketika turun dari ojek.
Ketika Arga mendengar suaranya sepontan saja Arga berlari, " Abang kok lari ninggalin aku, abangggg tungguu " Septi semakin berteriak kencang dan mencoba mengejar Arga. ' Aduh ini perempuan kok aneh, Tuhan tolonglah hamba-Mu ini ' sungut Arga dalam hati, dia bingung kenapa dengan gadis itu.

***

Ketika sampai di ruang kerjanya Arga ngos-ngosan, begitu juga dengan Septi. " Woy kok lari kaya liat hantu aja " ucap Septi masih sambil ngos-ngosan karena mengejar Arga. " Iya kamu hantu, udah puas " jawab Arga tak kalah lelahnya, " Iya hantu yang gentayangan di hati kamu " ucap Septi manja.
" Apaan sih sana masuk keruangan kamu, nanti telat sana " ucap Arga mengusir Septi. " Ciee abang perduli sama eneng kalau eneng takut telat " ujar Septi, Arga yang tak sabaran mendorong Septi keruangannya. ' akhirnya bebas juga dari gadis cerewet itu ' guman Arga di tempat duduknya. ' gadis cerewet itu adalah panggilan untuk Tia, tapi kenapa bisa aku juga memanggilnya begitu.

***

Entah ada perasaan apa aku merasakan kehadiran Tia dalam diri Septi ' begitulah pikiran Arga. Semakin di pikirkan semakin membuat pusing, ' Ga kamu berubah jadi lebih ketus dan dingin dari dulu apa begitu sakit perasaanmu sehingga kamu berubah begini ' begitulah guman seorang gadis di sela kesibukannya.
" Ga, kamu mau ngga menemaniku pergi melihat aquarium " tanya Septi pada Arga yang masih sibuk dengan keyboard. " Aku sibuk " jawab Arga singkat, " Tapi aku sangat ingin melihat aquarium " ucap Septi memelas. " Tapi kamukan bisa pergi sendiri " balas Arga yang masih tidak mau pergi, " Aku hanya ingin menenangkan diriku, apa tidak bisa kamu menemaniku sebentar saja".

***

Aku berjanji aku tidak akan banyak bicara, dan tidak akan mengganggu mu " janji Septi pada Arga, agar dia mau pergi dengannya. Dengan sedikit terpaksa Arga mengangguk, ia juga merasa perlu menenangkan diri dari kesibukannya sekarang.
Di Aquarium yang besar dan indah, aquarium yang berwarna biru karena cahaya air semakin memperindah tempat itu. Arga dan Septi hanya diam, sampai Arga berbicara, entah kepada Septi atau ikan yang berenang di depannya.

***

" Kamu tahu aku itu merindukan seseorang, aku merasa hidupku hampa tanpa dirinya. Aku merasa aku terjebak dalam kegelapan, tanpa ada cahaya yang dapat membantu di dalam kegelapan itu. Aku masih menunggunya untuk kembali padaku, aku mencintai dan menyayanginya dengan sepenuh hatiku. Dia adalah perempuan pertama yang membuatku merasakan bagaimana indahnya masa SMA dan kenangan yang terukir didalamnya walaupun hanya sebentar. Tapi kini aku tidak tahu bagaimana keadaanya, apakah dia baik-baik saja. Jika pun dia tidak kembali padaku setidaknya biarkan aku melihatnya, aku bahagia jika dia bahagia walaupun itu perlu mengorbankan diriku. " tutur Arga entah tertuju pada siapa, tanpa Arga sadari seorang gadis di sebelahnya menangis mendengar penuturanya. Diam sejenak di antara keduanya setelah Arga berbicara, Septi pun berbicara seperti Arga tidak perduli ia di dengarkan atau tidak.

***

Septi berusaha supaya ia tidak menangis di depan Arga, sebelum Septi mulai bicara ia tersenyum sejenak " Aku juga memiliki seseorang yang sangat kusayangi dan cintai. Sebelum aku bertemu denganya hidupku masih biasa saja, tapi ketika aku bersamanya aku merasakan kebahagian sesungguhnya. Aku berharap kami akan bersama selamanya sampai maut memisahkan, tapi sekarang aku belum bisa jujur padanya. Karena aku ingin dia menerima diriku yang sekarang ataupun dulu, semoga jika dia mengetahui hal ini kami dapat kembali bersama " tutur Septi.

***

Arga yang mendengarnya pun kembali melamun, dia kembali merasakan bahwa Septi adalah Tia. Karena penuturanya tadi, tapi tetap ia merasa masih kurang yakin. Jika dilihat Septi adalah Tia tapi sikap nya dan tampilanlah yang membuat Arga ragu, belum lagi gadis ini bisa berdandan sedangkan gadisnya dulu tidak.  Mereka saling menatap di tengah indahnya aquarium bernuansa biru itu, mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.

***

Tbc....
Voment....
Tbc....
Tbc....

Masih belum peka padahal sudah di kasih kode keras..... Aduh abang Arga kapan pekanya......

The Shadow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang