Tutup

329 37 9
                                    

Erwin Smith.

Seorang komandan Pasukan Penyelidik. Bentuk rahang tegas mempertajam kesan wibawa yang terpancar. Otot yang memberi lekuk sempurna pada lengan dan perut memberi postur tegap dan disiplin. Dagu selalu terangkat tanpa memberi impresi sombong.

Semua menganggapnya monster. Ahli memasang wajah, ahli menutup perasaan.

Iris biru cerah menyimpan segalanya. Strategi, gejolak hati, keluh, apapun itu sukses disembunyikan keindahan manik tersebut. Hanya tajamnya sorot mata yang memancarkan wibawa besar.

Namun sekarang kilau itu tak nampak lagi. Untuk Levi maupun para junior. Kehampaan mengisi sepenuhnya di sana. Pantul wajah sang kapten terlihat lebih pekat.

"Oi, Erwin...." Beberapa kali ia menampar pipi komandan. Berulang kali pula nama itu dibisikkan.

Kapten Levi, tengah dihadapkan pilihan sulit. Haruskah membangkitkan monster kembali dari tidurnya? Atau menuruti keinginan para bocah egois?

-end-

Drabble ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang