.
.
.
***
..
.
"Aku tidak setuju!!" tolak Luhan tegas. Sehun mengangkat satu alisnya.
"Wae? Untuk apa kau mempertahankan perusahaan perhotelan Ayah-ku, lebih baik kau menjualnya ke pengusaha dari German yang sudah mengincar ini sejak dari lama." Kata Sehun tenang.
Luhan memandang tajam pada Sehun. "Sehun-ssi, kau tahu betapa susahnya aku mendapatkan perusahaan milik Ayahmu, lalu kenapa kau putranya tidak berniat untuk mempertahankan perusahaan milik Ayahnya? Suatu saat, kau akan memilikinya kembali. Itulah tujuanku."
"Tapi itu sama saja aku memiliki hutang besar padamu." Kata Sehun dengan ekspresi datarnya.
Luhan menghembus napas kesal. "Aku rasa kadar alkohol yang kau minum setiap hari sudah merusak otakmu. Mulai sekarang kau harus mengurangi minum alkohol."
"Jangan berdalih, aku serius. Aku tidak tertarik untuk menjalankan perusahaan itu lagi." Tandas Sehun.
Luhan tercengang, "Sadarkah apa yang kau katakan! Itu adalah peninggalan orang tua mu, dan mereka menaruh harapan besar padamu."
Sehun tersenyum dingin, "Harapan, setelah mereka tidak memiliki apa apa untuk mempertahankan aset berharga itu. Mereka mempercayakanku untuk mengembalikan harapan itu lagi. Dengan menjual jiwaku!!" tatap Sehun tajam dengan suara meninggi.
Luhan tercekat, entah kenapa perkataan Sehun sangat mengenai hatinya, dia tahu betapa sakit hati Sehun ketika harus menikahinya. Itu sangat jelas menginjak harga diri Sehun, dan merendahkan Sehun.
Untuk pertama kalinya, mata rusa yang selalu memancarkan ekspresi datar itu menatap sendu pada Sehun, "Jadi percuma kau mempertahankannya, Kau pikir semudah itu memperbaiki semuanya. Bahkan Perusahaan itu meninggalkan imej yang buruk dimata masyarakat. Apalagi dimata dunia bisnis." Sehun senyum bosan.
"Sehun-si, untuk kali ini aku menolak pendapatmu. Usulanmu itu tidak membantuku. Meskipun Perusahaan ini kekurangan dana, dan itu sangat terdesak. Aku akan mencari cara lain."
"Dengan melakukan pinjaman modal besar. Jangan gegabah, itu sama saja kau akan mempersulit perusahaan ini." Sahut Sehun. Kini kuping Luhan tertarik mendengar respon Sehun.
"Apa kau sedang perduli pada Perusahaan ini?"
"Bukan kau sendiri yang bilang saham perusahaan ini sedang buruk. Lalu kenapa kau masih nekat melakukan pinjaman modal." Desis Sehun jengkel.
"Siapa bilang aku melakukan pinjaman modal." Ujar Luhan menatap tenang. Sehun memincingkan sebelah matanya.
"Maksudmu?"
"Aku akan mengajak investor baru untuk join dengan kita." Kata Luhan, "Dan dia sudah menyetujui untuk bergabung dengan kita menjadi salah satu pemegang saham baru di Perusahaan ini." senyum Luhan terlihat misterius di mata Sehun.
"Kau harus ikut denganku, aku yakin ini adalah kejutan besar untukmu." Luhan memandang sinis pada Sehun.
"Apa aku mengenalnya?" Sehun tak yakin.
"Tentu saja, kau sangat mengenalnya." Senyum Luhan dengan kalemnya.
.
.
.
"Selamat datang Yonghwa ssi." Sambut Luhan hormat dengan ramah tamahnya.
Sehun membeku, dan sempat sedikit tercengang. Jadi investor baru itu adalah Yonghwa. Anggota baru yang bergabung ke Perusahaan ini adalah 'saudaranya'.
![](https://img.wattpad.com/cover/141166331-288-k275325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO & I || HunHan || Completed
Fiksi PenggemarBeberapa Chapter di Private ✔🔞 Karena tujuan tertentu, Xi Luhan seorang CEO, terpaksa menculik Oh Sehun jadi pengantinnya. "Aku ingin menghancurkannya, tapi aku yang mendapatkan kehancuran." (Os) Hunhan slight Kaisoo/Chanbaek. Gs Fanfiction. Rate T...