Chapter 14

6K 674 110
                                    

.

.

.

.

"Hei, Bung... tanganmu terlalu kotor untuk menyentuhnya." Seseorang tiba tiba menepis kasar tangan Kris.

Tangan orang itu langsung memindahkan tubuh lunglai Luhan kedalam pelukannya. Wajah Luhan sudah memucat. "Luhan..."

Seolah mendapatkan napasnya, Luhan membuka mata terpejamnya, dan itu terlihat sayu. Senyum lirih tersampir diujung bibirnya. "Xiumin.."

Xiumin membawa Luhan kedalam dekapannya lebih erat lagi, seolah membagi energinya pada wanita itu. "Maaf aku terlambat datang." Xiumin merasa bersalah. Menghiraukan pria yang sedang menatap bengis padanya, seakan dia sudah merebut mainan kesayangannya.

Mata tajam itu bertemu dengan mata hangat Xiumin. "Maaf tuan, wanitaku tidak bisa sembarang disentuh oleh pria..." Xiumin memperingati sebelum beranjak dari sana membawa Luhan dengan bridal, karena tubuh Luhan sudah terlalu lemas.

Menganggap pria pendek itu adalah saingannya, Pria beralis tajam itu berdecih dingin sambil mengepal kuat tangannya. "Aku tidak akan melepasmu..."

.

.

Setelah sekian lama tidak berjumpa, Suzy cukup canggung. Dia tidak tahu, harus memulai pembicaraan dari mana, karena pria didepannya terasa asing baginya.

Bagaimana Suzy tidak merasakan ada yang berbeda dari Sehun.

Pertama, Tidak ada reaksi apapun yang menunjukkan kebahagian dari muka datarnya, selain ekspresi yang terlihat begitu tenang, tapi menakutkan.

Kedua, Sehun tidak membalas pelukannya sama sekali.

Ke tiga, pria itu seakan tidak menganggapnya ada, artinya dia diacuhkan. Sehun sendiri seperti sibuk dengan pikirannya, matanya juga terlihat tidak fokus.

Makanan yang terhidang lezat didepan mereka juga tidak mampu merubah suasana kaku itu menjadi lebih tenang. Sekalipun alunan musik balada yang mengiringi acara makan malam mereka juga tidak memberi pengaruh apapun.

Suzy menelan kepahitannya sendiri, begitu pria didepannya lebih banyak diam, dan sedari tadi hanya sibuk menghabiskan winenya.

Sudah hampir dua puluh menit mereka terkurung, namun belum ada yang membuka pembicaraan.

Sehun memang tidak tertarik pada gadis didepannya, seluruh pikiran dan hatinya lebih tersedot untuk mengulik kejadian beberapa menit yang lalu. Begitu banyak pertanyaan yang bergumul diotaknya, dan itu langsung merusak moodnya seketika.

Kenapa Luhan sanggup melakukan ini padanya?

Apa Luhan akan mengakhiri pernikahan mereka?

Sekalipun Luhan ingin mengembalikan Suzy padanya, apa malam ini juga? Malam dimana Sehun hanya ingin berdua dengan isterinya. dan apa begini caranya?

Sehun tahu, dengan sikapnya seperti ini akan menimbulkan tanda tanya pada Suzy, dan kesedihan pada gadis itu. Tapi Sungguh, Sehun tidak bisa menganggap semua ini seolah baik baik saja, -meskipun itu untuk bersandiwara didepan Suzy-, berpura pura baik. Karena Sehun baru saja dihantam kekecewaan dari isterinya.

Bagaimana dia bisa menikmati makan malam yang sudah terasa pahit dilidahnya, bahkan untuk menelan winenya sangat sulit diterima tenggorokannya.

Sehun ingin segera mengakhiri acara makan malam hambar ini. Dia Ingin menemui Luhan, meminta penjelasan konkret. Setidaknya dia butuh alasan kenapa Luhan melakukan ini padanya.

CEO & I || HunHan || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang