..
.
***
.
.
.
Luhan tersenyum manis ketika berbicara dengan rekan bisnisnya, -Usai rapat Luhan dan teman bisnisnya masih berbincang- sampai membuat Luhan tidak sadar kalau dari tadi Sehun mengawasinya dengan mata dingin tidak sukanya.
Sehun sendiri heran, seberapa akrab Luhan dengan rekan bisnisnya itu, sampai Luhan sangat terlihat nyaman dan senang berbincang. Jarang sekali Sehun melihat Luhan mengeluarkan senyum tulus seperti ini. Dan kenapa Sehun tidak nyaman melihat kedekatan dua orang itu!
Sehun tanpa sadar mengepal tinjunya, begitu si pria pendek darinya memberikan satu kecupan hangat dipipi Luhan, dan apa itu!, Luhan tertawa kecil. Bencinya, Luhan yang tertawa begitu cantik dipandang.
Sehun ingin membakar kantor ini jika mengupas kejadian tadi pagi, dia yang mencium Luhan dimobilnya, wanita itu sangat marah. Dan sekarang ini dia melihat sendiri isterinya dicium didepan mukanya.
Perlu di ulangi! Di Depan MUKAnya.
Rasanya Sehun ingin menampar wajahya sendiri, -hal itu jelas mempermalukannya, menjatuhkan harkat martabat dan kehormatannya. ok, Lupakan rentetan tentang harga diri Sehun.-
Ini benar tidak bisa diabaikan. Dia harus bertindak.
Tidak tahan, akhirnya Sehun menghampiri mereka. "Kau terlihat berisi Luhan.."
"Benarkah, aku tidak menyadarinya...."
Pria itu terkekeh, lalu mengacak rambut Luhan, dan perbuatannya tiba tiba dihentikan oleh Sehun, dia menarik tangan itu dari atas kepala Luhan.
Luhan dan orang itu cukup terkejut melihat kedatangan Sehun. sedangkan Sehun berusaha menampilkan senyum sebaik mungkinnya. "Oh, Direktur Oh." sapanya ramah.
"Hn, maaf mengganggu kalian."
Suara itu terdengar menyindir ditelinga Luhan. "Oh tidak sama sekali, aku dan Luhan sudah tidak lama bertemu, jadi kami hanya berbincang sebentar, dan aku tidak percaya setelah menikah denganmu. Luhan banyak berubah..." senyumnya lalu matanya berpindah pada Luhan.
Sehun mengerut alis tajamnya- dengan ekspresi penasaran-, sejauh mana pria pendek ini mengetahui tentang Luhan. "Benarkah!!" Sehun tertarik juga topik ini.
Luhan mendelik kesal padanya. Sehun tahu apa maksud delikan Luhan, pasti isterinya beranggapan dia sedang mengoloknya lagi. "Mm.."
"Xiumin-na, hentikan.."
Xiumin terkekeh, "Apa yang kau lihat berubah darinya dibandingkan yang dulu..." Sehun menghiraukan teguran tidak enak dari Luhan.
Xiumin kembali menatap Sehun, "Paling menonjol bentuk tubuhnya. Sekarang Luhan terlihat lebih berisi, dan itu semakin cantik."
Sehun tertegun sejenak dan langsung memperhatikan bentuk tubuh Luhan. Benar! kenapa dia tidak menyadarinya, atau dia yang tidak memperhatikannya?
Sehun mengangguk setuju, Paling mengherankan, Pakaian Luhan yang cukup sopan hari ini. Sehun tahu fashion Luhan. Luhan sangat perfect urusan penampilannya. Rata rata koleksi pakaiannya bermerk mahal, dan itu di import langsung dari butik inggris, dan paris.
"Aku ingin makan siang. Kau mau menemaniku..." senyum Luhan terlalu cantik dimata Sehun, tapi mana pernah isteri angkuhnya ini melemparkan senyum secantik itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO & I || HunHan || Completed
Fiksi PenggemarBeberapa Chapter di Private ✔🔞 Karena tujuan tertentu, Xi Luhan seorang CEO, terpaksa menculik Oh Sehun jadi pengantinnya. "Aku ingin menghancurkannya, tapi aku yang mendapatkan kehancuran." (Os) Hunhan slight Kaisoo/Chanbaek. Gs Fanfiction. Rate T...