.
.
.*****
.
.
.****
Luhan menahan napasnya ketika merasakan lengan kekar melingkar erat dipinggang rampingnya, "Sehun..." gugup Luhan. dia heran kenapa Sehun berlaku mesra dan begitu tiba tiba begini,
"Hmmm.." Sehun bahkan sudah menenggelamkan wajahnya dibahu sempit Luhan yang cukup terbuka akibat tali dressnya hanya sebesar dua jari.
Sehun sudah mengecup kulit mulus isterinya ini.
"Kau menggangguku, aku sedang memasak..." Luhan berusaha menekan malunya karena keintiman yang tiba tiba tercipta diantara mereka.
"Lanjutkan lah aku tidak akan mengganggumu..."
Luhan mendesah, tidak mengganggu? sekarang ini Sehun sedang menggesek ujung hidung bahu mungil dan itu tidak berhenti. Luhan sendiri tidak menolak, menurutnya ini sangat manis, dan sapuan bibir Sehun begitu mesra sekali.
Diam diam Luhan juga merasa bahagia.
"Sehun, kau tidak akan sarapan jika kau mengerjaiku seperti ini. Bagaimana aku bisa memasak.."
"Aku lebih suka sarapan darimu..." Sehun mengguman tidak jelas, lalu menggigit kecil bahu putih Luhan gemas.
"Sehun,...." lirih Luhan memejamkan matanya.
.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tatap Luhan heran, "dan sampai kapan kau berdiri di sana?."
suara lembut Luhan menyentak Kesadaran Sehun dari pikiran konyolnya .
Spontan mata Sehun menoleh pada Luhan yang sekarang menghidangkan masakannya di atas meja. Sehun mengumpat pada imajinasi liarnya, apa barusan dia membayangkan memeluk Luhan dari belakang, dan mencumbunya?
Sehun melipat bibir tipisnya untuk menahan senyum atas khayalan absurdnya pada Luhan, dan tanpa sadar Sehun mengusap tengkuknya sendiri.
Shit!
Kenapa otaknya bisa memproduksi hal hal aneh seperti tadi? Sehun, akal sehatmu sekarang bermasalah.!
Sehun segera memperbaiki posisinya, dia tidak ingin Luhan mencurigai gelagat anehnya, betapa pun ini sangat memalukan.
Sehun bingung pada dirinya sendiri, entah kenapa dia juga ingin sekali dekat dengan Luhan, dan ingin berbuat manis pada Luhan. Kewarasannya memang patut diawasi.
"Hm.. aku duduk."
Luhan sedikit aneh mendengar suara gugup barusan. Luhan juga mengamati gerakan Sehun yang sudah mengambil tempat duduknya. Dan tidak menunggu berapa lama Luhan datang membawa masakan terakhirnya, tumis daging, sup ikan dan sayuran laut yang terlihat lezat.
Luhan sudah menghidangkan nasinya, beserta lauknya untuk Sehun.
Sehun lagi lagi menatap heran pada wanita disampingnya yang sibuk mengoles roti dengan selai. merasa dipandang, Luhan lalu menoleh pada Sehun. "Wae?"
"Jujur aku merasa terkejut pagi ini. Kau bertindak layak seorang isteriku, ini mengherankan.." Sehun menatap ke manik rusa yang langsung memasang wajah datarnya.
"Apa demammu belum sembuh?" tanya Sehun sok perhatian dan tangannya sudah terjulur ingin menyentuh kening Luhan, namun segera ditepis Luhan kesal.
"Diamlah.. kalau kau tidak mau makan. Terserah, segera tinggalkan tempat ini." kata Luhan acuh. Sial, dia merasa Sehun mengejeknya, padahal ini bukan kemauannya, ini bawaan babynya yang hendak dekat dengan Ayahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/141166331-288-k275325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO & I || HunHan || Completed
FanfictionBeberapa Chapter di Private ✔🔞 Karena tujuan tertentu, Xi Luhan seorang CEO, terpaksa menculik Oh Sehun jadi pengantinnya. "Aku ingin menghancurkannya, tapi aku yang mendapatkan kehancuran." (Os) Hunhan slight Kaisoo/Chanbaek. Gs Fanfiction. Rate T...