Chapter 5

7.7K 647 183
                                    

.

.

.

***

.

.

.

Luhan membuka mata rusanya begitu mendengar nada dering ponselnya, menyingkirkan lengan besar Sehun yang memeluk pinggangnya. Bagai baru tersadar dari mabuknya, Luhan membulatkan matanya horor pada keadaannya yang masih polos utuh.

Luhan menggigit bibir bawahnya begitu rekaman adegan dewasa berputar otomatis dikepalanya dengan lancar.

Kegiatan mereka semalam membuat tubuh rusa cantik itu panas dingin jadinya.

Heran?

Kenapa dia bisa menyerahkan dirinya dengan suka rela pada Sehun? Bajingan itu ibarat alkohol yang dapat menyerap seluruh akal Sehatnya.

Menepis pikiran bodohnya!

Luhan membalut tubuhnya dengan selimut sutra warna putih, lalu mengambil ponselnya yang berdering tiada henti di nakas samping tempat tidurnya.

"Halo..."

"..."

Luhan tak dapat membendung kegembiraannya begitu mendapat kabarnya. Sehun yang tertidur menelungkup membuka sebelah matanya, lalu menatap Luhan yang sedang berbincang lewat ponselnya cukup terpukau, karena baru pertama kalinya Sehun melihat Senyum itu terlihat cantik.

"Baiklah, aku akan terus menunggu kabar dari sana. kontrol dia dengan baik." Luhan mematikan sambungannya. dia tidak bisa menyimpan rasa bahagianya kali ini.

Sehun mengerut dahinya heran akan reaksi Luhan, sempat muncul pertanyaan di hatinya, hal apa yang membuat wanita arogan bisa terlihat secerah itu? dan ketika sorot mata Luhan mengarah padanya, dia pura pura kembali tidur.

Luhan menaruh ponselnya di meja sofanya, berniat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang masih terasa lengket. Dengan pelan pelan dia melangkah, jalannya sedikit tertatih karena merasa cukup kesakitan.

Sehun 'memakannya' tanpa ampun.

.

Luhan menatap pantulan dirinya dicermin, dan tak menyangka Sehun tetap menagih janjinya. Pria itu benar bernafsu tinggi padanya, Lihatlah lukisan yang diciptakan Sehun diseluruh tubuhnya, apalagi bagian bahu dan lehernya. Bagaimana dia menutupi si bercak merah ini?

"Dia memang tidak bisa membatasi nafsunya." Guman Luhan setelah mengamati hasil karya Sehun yang tiba tiba membuatnya gerah. Luhan mengolesi cream untuk menyamarkan noda merah yang berada disekitar Leher dan Bahunya, belum lagi dibagian privatenya.

Luhan jadi malu tidak karuan.

.

Luhan keluar dari kamarnya dengan memakai handuk kimononya. Lalu menoleh pada pria yang masih terlelap dikasurnya.

Jelas saja terlelap, karena dia sangat kelelahan. Dan ...

Blush!

Lagi, wajah Luhan terpaksa kembali memanas saat mengingat kejadian semalam. Sehun benar benar membuatnya arghhhttttttt!!....

"Dasar mesum!!" umpat Luhan dengan nada rendah.

Sehun menggeliat dalam tidurnya, perlahan membuka matanya. Lalu mengarahkan pandangannya pada wanita yang sedang menyantapnya dengan tatapan dinginnya.

CEO & I || HunHan || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang