.
.
.
Kris melipat sebelah kaki jenjangnya sambil mendengar presentasi orang baru didepannya, yang menawarkan kerja sama sangat menguntungkan baginya.
Dan sesekali Pria berwajah bengis itu memberikan anggukan tanda mengerti, lalu melempar lirikan tak suka begitu para wanita yang duduk dikiri kanannya mulai berani berulah genit padanya, dengan liar meraba dadanya yang dilapisi kemeja hitam garis garis yang entah sejak kapan tiga kancing teratasnya sudah terbuka. Kris memperingati para pendampingnya untuk menjaga prilakunya. Dia bukan pria yang haus sentuhan,
"Singkirkan tanganmu..." desisnya dingin begitu wanita yang berdress merah pekat mini, yang sengaja menampakkan sebagian payudara sintalnya begitu lancang mengamit lengannya, lalu bersandar manja padanya.
Sekalipun fokusnya terbagi, namun Kris tetap menangkap pembicaraan rekan barunya.
"Bagaimana, kau bersedia berkerja sama denganku...?" bahkan suara itu sangat terdengar berharap.
Kris menaikkan satu alisnya sambil memandang gelas winenya yang sudah kosong dengan ekspresi super tenang, namun terlihat tengah mempertimbangkan penawaran itu.
"Luhan.. akan menjadi milikmu..."
Mata Kris semakin menyeringai, sorot matanya berkilat penuh nafsu.
Sementara orang yang memberi penawaran tersenyum puas setelah melihat reaksi dari Kris. Dia sangat yakin, orang ini akan bergabung dengannya, untuk menghancurkan Sehun.
"Itu penawaran yang menguntungkan bagiku, YONGHWA-SSI.??."
Jung Yonghwa mengangguk, ringan. "Aku melihat kau sangat tertarik pada isteri Sehun." Yonghwa mulai mengeluarkan bisah dari lidah manisnya.
Kris terkekeh menggeleng kecil kepalanya, sehingga menciptakan beberapa kerutan didahi Yonghwa.
Gelas kosong yang tersimpan ditangan Kris tiba tiba melayang kearah Yonghwa, dan menghasilkan bunyi dari pecahan gelas yang terbelah memencar menjadi serpihan. Kris melempar cukup keras, Sontak Yonghwa terkejut, namun itu hanya hitungan setengah menit.
"Yang aku tahu, keuntungan dalam bisnis itu berupa uang, ataupun saham... sebuah gedung besar...., tidak ada dalam bentuk wujud Orang."
Yonghwa mendengus halus, dingin, "Tapi kau menawarkan padaku bukan berupa uang... atau saham..., dimana letak keuntungan pribadiku bila aku menyetujui penawaranmu.."
Mulutnya terkatup rapat, dia pikir mudah merekrut orang ini untuk bergabung dengannya. Yonghwa menatap dengan sorot ambiusnya. "Aku menawarkan wanita yang kau cinta, aku rasa itu adalah nilai yang tiada batas untukmu..."
Tersenyum miring, mengangguk paham kepalanya, Kris mengambil sebatang rokoknya, lalu menyalakannya. "Kau sudah tahukan, betapa bernilainya, wanita itu bagiku..." Kata Kris sambil menghembus kepulan asap rokoknya ke udara.
Yonghwa menyeringai dingin, dengan tatapan mencela. "Jika wanita itu tidak cukup untukmu, aku bisa menambahkan padamu, berapapun jumlah yang kau mau.."
Seketika mata dingin Kris berkilat semakin meruncing tajam, Kris mematikan putung rokoknya dengan memasukkan ke gelas yang masih berisi winenya. Sungguh pria didepannya itu terlalu membuatnya bergairah sehingga mampu membangunkan 'sisi lainnya' yang sudah tertidur lama.
Yonghwa tetap tenang walaupun sedikit waspada akan tingkah Kris.
"Yonghwa.-ssi, aku rasa kau belum mengenal aku siapa." senyum Kris menaruh gelasnya kasar kemeja.

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO & I || HunHan || Completed
ФанфикBeberapa Chapter di Private ✔🔞 Karena tujuan tertentu, Xi Luhan seorang CEO, terpaksa menculik Oh Sehun jadi pengantinnya. "Aku ingin menghancurkannya, tapi aku yang mendapatkan kehancuran." (Os) Hunhan slight Kaisoo/Chanbaek. Gs Fanfiction. Rate T...