#5. TERSANGKA
.
.
.
Eunwoo dikunjungi ibunya Jum'at itu.
Sudah lama sejak terakhir kali ia bertemu wanita yang kini menjadi orangtua tunggal untuknya dan sang kakak. Kesibukan ibunya yang mengurus sendiri perusahaan properti milik keluarga membuat beliau jarang bisa meluangkan waktu untuk Eunwoo dan juga kakaknya.
"Kakak kamu masih sering ngomongin anak itu?"
"Gak pernah. Bahkan dia gak pernah mau ke asrama putra kalau gak benar-benar butuh." jawab Eunwoo sambil menyantap bekal yang dibawa sang ibu.
"Coba mama telfon suruh ke sini, ya." Eunwoo hanya mengangguk saja.
Sang ibu mulai menyambungkan panggilan di ponsel.
"Wa'alaikumussalam. Kei, sehat? Mama lagi jenguk Eunwoo, kamu bisa ke sini?"
"Sekarang?"
"Iya sekarang."
"Mama ke sini aja gak bisa, ya?"
"Kei, mama gak lama. Bentar lagi mama balik ke kantor."
Ada jeda cukup lama yang membuat Eunwoo dan ibunya saling tatap skeptis.
"Ya."
Jawaban singkat dari Kei membuat ibunya tersenyum lega. Begitupun Eunwoo.
Eunwoo dan Kei terbilang cukup dekat sampai insiden tahun lalu -yang membuat ayah mereka menghembuskan nafas terakhir beliau, merubah Kei seratus delapan puluh derajat.
Insiden Kei gagal dikhitbah.
Eunwoo masih ingat betul kejadian itu saat liburan idul fitri setelah kelulusan Kei. Ia tidak pernah tahu kakanya dekat dengan seseorang yang ternyata sangat dikenal baik olehnya. Hari itu, rumah besar mereka benar-benar sibuk. Keluarga bahkan kolega sang ayah dihubungi semua perihal kabar bahagia ini.
Dan disaat semuanya sudah siap, laki-laki itu tidak pernah muncul di rumah mereka.
Jimin. Ia tidak pernah datang.
Hari itu, untuk pertama kalinya Eunwoo melihat mata sang ayah yang berkilat penuh amarah. Malu, tentu saja. Di saat semua kolega ia undang, keluarga besar pun turut hadir, laki-laki yang akan mengkhitbah itu malah tidak datang. Kei bahkan mendapatkan tamparan keras di pipinya untuk yang pertama dan terakhir selama hidupnya saat itu dari sang ayah, yang membuatnya harus mengungsi ke rumah Bona beberapa hari.
Kejadian itu benar-benar Kei rahasiakan bahkan dari Bona, sahabat terdekatnya.
Hingga Eunwoo harus menjemputnya untuk memberi kabar bahwa ayah mereka koma. Kei datang ke rumah sakit disambut pelukan hangat ibunya, dan tatapan sinis keluarga besar mereka.
"Itu dia datang."
Eunwoo dan juga sang ibu menyambut hangat kedatangan Kei yang berwajah datar. Ada keterpaksaan yang benar-benar tidak bisa gadis itu sembunyikan.
"Sehat, Kei?" tanya sang ibu setelah Kei mengucap salam dan mencium punggung tangannya. Kei menjawab dengan anggukan "Mama dapat salam dari Bona. Dia kangen rendang bikinan mama."
Sang ibu tertawa "Iya, ini mama bawain. Buat kamu sama Eunwoo udah mama pisah. Gimana persiapan kuliahnya?"
Tahun ini adalah tahun terakhir Kei mengabdi. Kei sebenarnya betah-betah saja kalau harus mengabdi lebih dari dua tahun, tapi lingkungan yang sebenarnya sama sekali tidak kondusif untuk Kei membuat ibunya gencar mendorong putri sulungnya untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tanpa meneruskan pengabdian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTA
FanficDawon dan Eunwoo memang tidak seberat perjuangan Adam untuk menemukan Hawa. Tidak pula selama Zulaikhah menunggu kepastian mimpinya bahwa Yusuf adalah takdir yang benar. Dawon dan Eunwoo hanyalah dua anak manusia yang harus mengambil hikmah bahwa y...