SAABI' ASYAR

87 22 45
                                    

#17 SATU KATA TANYA TANPA JAWABAN

[warning : beberapa hal di bawah ini tidak pantas untuk ditiru!]
.

.

.

Who ? Jiyeon

What? she’s a teacher now

When? I’ve fallen for her about 3 years and still counting ....

Where? This house is the history

Why? The shape of her ... or just ... I don’t really care but I know I want her

How? ....

“Assalamu’alaikum ... abah ... assalamu’alaikum.”
Suara pintu yang diketuk beberapa kali dengan salam yang diburu kepanikan mengusik kekosongan waktu Minhyun yang sedang mencorat-coret selembar kertas kosong yang diambilnya dari bagian tengah buku Taehyung. Kertas itu ia remas sampai ta berbentuk lalu dibuang di tempat sampah.

Sangat bahaya kalau sampai Taehyung tahu isinya.
Minhyun menengok jam di dinding sebelum membuka pintu.

“Wa’alaikumussalam ....” sosok ustadz Rowoon berdiri dengan peluh di kening. Napasnya pun tersengal.

“Gus, Abah ada?”

Minhyun menggeleng, “Kenapa?” lanjutnya.

“Ada pelanggaran.”

“Kan bisa kalian tangani dulu. Kenapa mesti bilang ke Abah?”

“Pelanggaran berat, Gus. Cuma Abah yang bisa kasih keputusan.”

Minhyun menghela napas. Abah belum pulang dan entah pergi kemana dengan Ummi. Minhyun tidak mungkin mengambil keputusan sendiri karena ia juga tidak tahu kebijakan seperti apa yang akan Abah putuskan.

“Siapa?”

“Eunwoo, kelas 6.”

“Kamu yakin itu Eunwoo?”

“Wallahi, Gus. Ana yang jemput dia.”

“Jemput?”

“Iya, dia ketemuan sama santriwati.”

Minhyun berusaha untuk terlihat tenang meski debaran jantungnya saat ini jadi makin cepat; khawatir. Memori kembali membawanya pada malam beberapa minggu lalu ketika Eunwoo mengajaknya berbicara suatu hal yang tak selazimnya dibicarakan oleh santri dan ustadznya. Ada sedikit amarah menyertai gejolak perasaan Minhyun saat ini mengingat betapa cerobohnya Eunwoo mencari jawaban.

“Suruh dia wudhu, sholat taubat. Kalau Abah sudah datang, aku sms salah satu dari kalian. Jangan ambil tindakan sendiri! Ohya, jangan lupa kabari walinya.”

Rowoon pun undur diri setelah mendapat arahan. Minhyun masuk ke kamar, memungut kembali kertas yang sudah dibuangnya di tong sampah. Dibukanya kembali, dan dibaca dengan seksama. Cukup lama Minhyun berpikir hingga azan Ashar berkumandang dari masjid pesantren, kertas itu dirobek kecil-kecil sebelum akhirnya kembali masuk tong sampah.

[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang