19. SEBERAPA BESAR ARTI SEORANG TEMAN?
.
.
.
Malam itu, langkah kaki Jaehyun sangat tergesa agar bisa segera sampai ke kelas. Pintu ruang kelas 6 selalu tertutup saat belajar malam agar tidak ada gangguan dari luar. Sehingga, ketika Jaehyun sudah di ambang pintu, dibukanya dengan tendangan kaki yang cukup keras. Seperti kesetanan, ia berjalan dengan netra yang fokus pada satu objek.“Jaehyun!” Jungkook segera menarik tubuh Jaehyun yang baru saja melayangkan pukulan di pipi Mingyu hingga laki-laki berkulit gelap itu jatuh tersungkur dari bangkunya.
Jaehyun tak sengaja mencuri dengar apa yang terjadi di ruang pengasuhan saat ia ingin bertemu dengan ustadz Jisung.
“Ente ngapain?” Mingyu berdiri dibantu June.
Jaehyun tertawa sinis, “Ana ngapain? Ente yang ngapain, Gyu? Kurang kerjaan? Merasa dapat saingan sampai jatuhin teman sendiri?”
“Kalian bicarain apa, sih?” Jangjun yang duduk di bangku depan mendekat. Biarpun dia kurang beres otaknya, tapi dia tidak suka teman-temannya berkelahi.
“Ente yang laporin soal Eunwoo, kan? Ente juga tahu kan kalau yang dia temui putrinya Ustadz Woohyun? Kekanakan banget kayak gitu!” Jaehyun sudah akan maju untuk kembali memberi satu pukulan lain di wajah Mingyu, tapi Yugyeom lebih cepat berdiri di tengah.
“Astaghfirullah, Jae, Gyu, kalian berdua yang kekanakan!” Yugyeom membentak keduanya. Menoyor kening masing-masing saat menyebut nama mereka.
“Mingyu, kamu beneran laporin soal Eunwoo ke Ustadz?” Sewoon, si makhluk paling tenang di angkatan mereka bertanya.
Mingyu menghela, masih menatap sinis pada Jaehyun, “Iya.”
“Kenapa? Jaehyun, diam atau aku suruh kamu keluar!” lagi, Sewoon berhasil menenangkan Jaehyun yang sudah siap dengan kepalan tangannya. Jungkook semakin erat mengapit lengan Jaehyun.
“Ya, itu salah. Itu melanggar peraturan. Dan aku gak mau menanggung dosa karena menyembunyikan dosa orang lain.” Jaehyun tertawa sinis mendengar jawaban Mingyu.
“Munafik Ente, Gyu. Nanggung dosa? Kalau tahu itu dosa, kenapa Ente gak nahan dia dari awal?”
“Jaehyun, gue jahit juga tuh mulut!” Donghyuk yang mencoba tenang dari tadi akhirnya lepas kendali. Jaehyun ini tidak sabaran sama sekali.
“Jae, setidaknya dengerin dulu penjelasan Mingyu, dan—“ Sewoon berhenti bicara ketika ia menyadari presensi Eunwoo di ambang pintu.
Eunwoo menatap kosong satu persatu teman-temannya. Jaehyun berusaha melepaskan diri dari kuasa Jungkook yang cukup kuat menggaet lengannya. Usaha itu berhasil.
Semua kembali ke tempat duduk masing-masing ketika Eunwoo berjalan menuju bangkunya. Ia merapikan buku-bukunya yang berantakan di atas meja, lalu meletakkan buku-buku tulis ke dalam laci. Ia mengambil sebuah kitab dan kamus bahasa Arab-Indonesia serta pensil dan penghapus.
Tidak ada yang berbocara, Eunwoo sekalipun. Napas saja terasa sulit di kelas malam itu. Keramaian dan saling lempar candaan sebagaimana yang mereka lakukan biasanya seolah telah lenyap dan musnah ditelan suasana yang tidak dapat dijelaskan.
![](https://img.wattpad.com/cover/139096650-288-k975703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTA
FanfictionDawon dan Eunwoo memang tidak seberat perjuangan Adam untuk menemukan Hawa. Tidak pula selama Zulaikhah menunggu kepastian mimpinya bahwa Yusuf adalah takdir yang benar. Dawon dan Eunwoo hanyalah dua anak manusia yang harus mengambil hikmah bahwa y...