#14. MEMILIH
.
.
.
Tidak ada yang tahu kemana hati berlabuh
Ini lebih tepat menyanding kuasa-Nya yang Maha Membolak-balikkan hati. Saat ini bisa saja yang dicintai adalah a, lantas apabila Allah membalik hati pada b, apa yang bisa kau lakukan? Sekarang seseorang bisa saja beriman, tapi siapa yang tahu jika saat maut menjemput ia kafir? Hanya Allah yang berkuasa, hanya Allah yang Maha Tahu bagaimana urusan hati.......
.
.
Menanti waktu buka, Minhyun duduk di ruang tamu berteman al-Qur'an. Rumah sepi sebab abah baru pergi mengisi pengajian jama'ah masjid di Rumah Sakit yang tidak jauh dari pesantren, ummi juga sedang tidak enak badan dan memilih beristirahat di kamar sementara Taehyung belum pulang sekolah. Ada les katanya.
Tuntas muroja'ah hafalannya Minhyun tak lantas beranjak. Ia memilih membaca kembali terjemah ayat-ayat yang dilafadzkannya tadi. Waktu buka masih cukup lama, toh ia nanti berencana buka bersama Jimin di luar.
TOK TOK TOK!
"Assalamu'alaikum." Suara lantang perempuan setelah tiga ketukan di pintu menginterupsi Minhyun. Qur'an ditutupnya untuk kemudian berjalan membuka pintu.
"Wa'alaikumussalam." Pintu terbuka, berdiri dua orang gadis 5 langkah dari pintu memunggungi Minhyun. Sadar pintu telah dibuka, kedua gadis ini pun menoleh.
Minhyun menyadari keterkejutan kedua gadis ini, dilihat dari bagaimana keduanya sempat bergerak mundur sedikit mendapati presensi Minhyun di depan pintu.
"Ada apa?" Tanya Minhyun. Ia kenal satu dari dua gadis ini. Nam Dawon, putri ustadz Woohyun yang waktu itu semakan kubro.
"Abahnya ada, ustadz?"
Saat semakan dulu, Minhyun pernah membatin tentang merdunya suara Dawon. Oh, bahkan saat bicarapun bagaimana suara gadis ini bisa semerdu itu? Dalam hati, ada ketenangan tersendiri yang dirasakan Minhyun saat mendengar suara Dawon.
"Baru ngisi pengajian di luar. Gimana?"
Kedua gadis ini pun terlihat bingung. Saling lempar pandang memberi isyarat perihal apa yang harus keduanya lakukan. Minhyun cukup peka untuk memerhatikan apa yang ada di tangan Dawon.
"Mau ngoreksi Karya Tulis, ya?"
"Eh?" Alih-alih menjawab Dawon malah menunjukkan ekspresi bingung. Matanya mengerjap berkali-kali seolah baru saja dilanda kejadian menakjubkan.
"Itu di tangan kamu koreksian, kan?"
Dawon mengangguk. "Iya ustadz."
"Bawa sini. Saya yang koreksi. Sudah dititah abah, kok." Dawon skeptis maju beberapa langkah menyerahkan sebundel kertas kepada Minhyun.
"Ada lagi?"
"Gak, ustadz. Ini tinggal temen nungguin saudaranya kok. Syukron. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam." Pintu ditutup oleh Minhyun. Membiarkan kedua gadis tadi di luar menunggu yang dicari.
"Siapa mas?"
"ASTAGHFIRULLAH!" Minhyun terlonjak mendengar satu suara tiba-tiba dari belakangnya. Mengelus dada berkali-kali, Minhyun berusaha menenangkan diri. "Ummi, bikin kaget."
![](https://img.wattpad.com/cover/139096650-288-k975703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTA
FanficDawon dan Eunwoo memang tidak seberat perjuangan Adam untuk menemukan Hawa. Tidak pula selama Zulaikhah menunggu kepastian mimpinya bahwa Yusuf adalah takdir yang benar. Dawon dan Eunwoo hanyalah dua anak manusia yang harus mengambil hikmah bahwa y...