SAADIS

160 35 105
                                    

#6. MINHYUN PULANG

.

.

.

"ASSALAMUALAIKUM. UMMI ANAK GANTENG PULANG."

"Wa'alaikumussalam. Gak usah teriak-teriak bisa kan, Tae. Ummi belum buruk pendengarannya."

Ummi Taeyeon sedang mengaji di ruang tamu saat putra bungsunya tiba di rumah setelah maghrib.

Laki-laki itu mencium punggung tangan sang ibu lantas memeluknya.

"Udah sholat maghrib?"

"Belom. Hihih."

"Sholat dulu, Tae. Habis itu ngaji." Taehyung memberikan hormat pada sang ibu. Begitu ia ingin masuk ke kamarnya di ruang tengah, ia mendengar suara ramai dari dapur. Laki-laki berhidung mancung itu kembali ke ruang tamu.

"Ummi, di belakang rame banget."

"Besok mas Minhyun datang. Itu ada santri sama simbok lagi masak. Nanti ada teman-teman abah yang datang juga." Taehyung manggut-manggut.

"Kalau mas Minhyun balik, Taehyung gak akan dikirim ke sana kan, mi?"

"Ya tergantung. Kalau kamu masih susah di atur, ya mau gak mau abah sama ummi kirim kamu gantian sana."

"Ihh kok abah sama ummi mainnya buang-buang anak gitu sih?"

"Nah, kalau gak buruan sholat maghrib begini makin cepat kamu dikirim ke Madinah. Atau mau Yaman, sekalian ikut perang?"

Itu suara abah yang langsung menghipnotis Taehyung untuk masuk kamar dan bergegas sholat maghrib.

Diantara tiga amanat Allah untuk abah, Taehyung memang yang paling spesial. Dia cerdas, tapi susah diatur. Abah sempat mengirimnya untuk belajar di pesantren yang cukup jauh dari rumah, keesokan harinya, ia bisa kembali dengan santai tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Kangen ummi. Di sana gak enak. Dingin banget tidur di lantai." Begitu jawabannya ketika ditanya abah. Abah hanya bisa mengurut pelipisnya sehingga membiarkan Taehyung memilih apa yang ia inginkan.

"Gak mau mondok, mau jadi siswa sekolah biasa aja. Taehyung janji bakal rajin sholat, gak suka bikin onar dan patuh pada orangtua, mba Jisoo dan mas Minhyun. Oh ada lagi, Taehyung gak mau dijodoh-jodohin kayak mba Jisoo. Taehyung nanti milih sendiri."

Dan sejauh ini Taehyung memang benar-benar menjalankan apa yang ia katakan sejak awal perjanjian dengan kedua orangtuanya.

"Minhyun udah berangkat, bah?" Ummi menutup Qur'annya lantas mengambilkan secangkir teh untuk abah.

"Udah tadi sore dia telpon abah." Abah menyeruput teh yang dibawakan oleh sang istri. "Itu yang masak siapa aja, mi? Kok sepi? Kalau anak kelas enam biasanya suka sambil ngobrol, kedengeran suara lebahnya." abah sedikit keheranan mengingat kata ummi, akan ada yang membantu masak di rumah sementara tak terdengar suara sama sekali kecuali suara entah itu wortel atau kentang yang sedang dirajang.

Abah sudah sangat hafal santri-santrinya yang kelas akhir tidak pernah bisa diam jika dikumpulkan dalam satu majelis.

"Ada Ryu Sujeong kelas enamnya. Tapi dia gak bawa teman-temannya. Katanya pada sibuk, jadi dia bawa anak-anak kelas lima sama empat."

Abah mengangguk paham.

Sreet!

"Beneran ada calon istriku, mi?" Taehyung tiba-tiba muncul dari balik tirai pemisah ruang tamu dan ruang tengah. Wajahnya sumringah mencium punggung tangan abah dan ummi.

[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang