#11. SEBUAH KOTAK BERWARNA MERAH JAMBU
.
.
.
"Wa......" Dawon menoleh, netranya membesar saat tahu gerangan yang mengucap salam padanya.
"Wa'alaikumusslam." Sujeong yang menjawab. Ia masih asing dengan bagian ini.
"Wa'alaikumussalam." Dawon menyadari jawaban salamnya yang masih menggantung setelah Sujeong menyenggol lengannya.
Eunwoo.
Senyumnya sore itu menyapa Dawon dan Sujeong dengan ramah. Sebuah ransel warna hitam tersampir di lengan kirinya. Di tangannya ada kotak merah jambu yang mencuri perhatian Sujeong. Dawon sendiri tidak berani sedikitpun melirik ke arah Eunwoo setelah sempat terpaku sesaat menyadari presensinya dan tak kunjung menjawab salam.
Malu? Tentu saja.
"Ah, ini untuk Dawon." Eunwoo menyerahkan kotak yang tadi dibawanya pada Dawon.
Dawon pun menerimanya, skeptis. "Ini.... apa?" Ia tak ada nyali untuk menatap langsung Eunwoo. Fokusnya hanya tertuju pada kotak kecil itu.
"Nanti kamu tahu isinya. Oh ya, dompetmu gak ketinggalan, kan?" Tanya Eunwoo membuat pipi Dawon memanas. Ia hanya menjawab dengan gelengan kecil. Eunwoo terkekeh menyadari Dawon yang malu berhadapan dengannya.
"Baguslah. Sampai jumpa lain waktu. Assalamua'laikum."
"Wa.. wa'alaikumussalam."
Langkah Eunwoo lebar menjauhi Dawon. Menyadari Eunwoo yang sudah beranjak, Dawon akhirnya mendongak, menatap punggung Eunwoo yang kian menjauh dari pandangannya. Kotak kecil itu tergenggam erat di telapak tangan. Senyum pun tak lagi dapat ditahan oleh Dawon.
"Oooohh jadi itu to mamas bening?" Suara Sujeong menyadarkan Dawon yang buru-buru menghilangkan senyumnya dan menatap Sujeong penuh rasa penasaran.
"Kamu kenal, Jeong?"
"Mau tau aja atau banget?" Goda Sujeong yang bahagia karena akhirnya ia tahu dentitas mamas bening yang diceritakan Dawon tadi.
Dawon mencebik. Dilihatnya Sujeong sudah membawa tiga dus martabak yang sudah dinanti keduanya sejak satu jam yang lalu.
"Ya udah, gak dikasih tahu juga gak apa-apa. Yuk beli es buah." Dawon pun berjalan lebih duluan meninggalkan Sujeong.
"Ciyee yang kena virus merah jambu tapi gak tahu nama yang dijatuhi cinta siapa."
Tolong rasanya Dawon ingin menendang Ryu Sujeong sejauh mungkin sebab gadis itu berisik dan terus menerus menggodanya. Pipi Dawon pun terasa panas tanpa ia sadari sebabnya.
"Namanya Eunwoo. Ketua OSMU putra. Makanya aku kenal."
'O, jadi namanya Eunwoo...'
(*****)
Langkah pemuda itu penuh semangat begitu memasuki gerbang pesantren. Senyumannya yang manis terulas pada siapapun dari juniornya yang menyapa seiring langkah menuju asramanya di bagian belakang pesantren. Sebelum kembali ke kamar, ia sempatkan dulu mampir ke kantor pengurus OSMU, menyimpan beberapa berkas dan laporan persiapan menjelang serah terima jabatan dengan pengurus baru bulan depan.
Ada Jungkook dan Jangjun di sana. Dua makhluk dari departemen yang sama di kepengurusan; Departemen Lingkungan dan Akomodasi. Jangjun sibuk mengetik, sementara Jungkook mendiktekan sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/139096650-288-k975703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTA
FanfictionDawon dan Eunwoo memang tidak seberat perjuangan Adam untuk menemukan Hawa. Tidak pula selama Zulaikhah menunggu kepastian mimpinya bahwa Yusuf adalah takdir yang benar. Dawon dan Eunwoo hanyalah dua anak manusia yang harus mengambil hikmah bahwa y...