21 SUDAH BERAKHIR?
.
.
.
Dengan hati yang berat, Eunwoo membereskan semua asetnya di pondok. Buku, pakaian; Eunwoo tata masing-masing dalam boks dan koper yang sengaja sudah disiapkan ibunya. Keputusan sang ibu tidak akan pernah berubah walau Eunwoo menangis darah sekalipun di hadapan beliau. Bantahan yang sudah Eunwoo niatkan pun urung karena ia menyadari keputusan yang dibuat mutlak karena kesalahan yang telah ia perbuat.
"Eunwoo!" Suara napas tersengal terdengar setelah Eunwoo mendengar namanya dipanggil.
Eunwoo menoleh ke arah pintu. Mendapati Jangjun yang dibanjiri peluh di keningnya.
"Kenapa?"
"Ente pindah? Atau iqobnya emang sekarang langsung? Tapi kok barang semua dibawain?"
"Yang pertama."
"Heh? Serius? Wallahi?"
"Wallahi, Billahi, Tallahi. Masih kurang percaya?"
Eunwoo sudah berpikir bahwa temannya yang aneh itu mungkin berniat membantunya. Ternyata, Jangjun malah berlari meninggalkannya.
"Pasti ke kelas," gumam Eunwoo. Tak ingin terlalu pusing memikirkan apa yang ingin diperbuat Jangjun, Eunwoo memilih kembali meneruskan aktivitas beres-beresnya.
Hanya tersisa satu laci lemari yang belum ia pindahkan ketika tiba-tiba sudah muncul Jungkook dan Yugyeom.
"Eunwoo? Seriusan? Ente pindah?" tanya Yugyeom dengan wajah panik.
"Iya, maafin ana, ya. Mencoreng nama baik angkatan kita di akhir langkah." Eunwoo tersenyum pahit, mencoba menghalau rasa kecewa pada dirinya sendiri.
"Bro, ngapain pake pindah, sih? Emang iqobnya berat banget?" Jungkook dengan usil menata kembali pakaian Eunwoo yang sudah ditata dalam koper ke dalam lemari.
"Kook, jangan gini dong. Ini beresinnya capek, nih."
"Capek juga Ana, lari-lari 2 kali bolak-balik, Woo. Ente gak ngerasa sayang gitu tinggal 3 bulan cabut." Jangjun memasang wajah kesal sok imut penuh harap dengan membuat wajah seperti itu Eunwoo urung meninggalkannya dan semua teman-teman yang sudah bersama-sama berjuang dari kelas 1.
"Kamu bikin wajah kayak gitu malah bikin aku pingin cepat-cepat pindah." Eunwoo bergidik. Yugyeom langsung menutup wajah Jangjun dengan telapak tangannya yanag lebar.
"Ente pindah kemana?" tanya Yugyeom.
"Entah. Udah diurus Mama."
"Ente sebenernya mau pindah apa gak?" desak Yugyeom. Wajahnya serius, tidak menginginkan alasan maupun pengalihan topik.
Eunwoo menghela napas lagi sambil memasukkan kembali ke dalam koper pakaian yang tadi dikembalikan Jungkook ke dalam lemari. "Ya gak mau. Ana diiqob bukan perkara yang sulit. Tapi Mama gak mau. Ana gak bisa bantah karena beliau bukan baru sekali ini dibuat kecewa anak-anaknya," jawab Eunwoo apa adanya. Toh teman-temannya juga tidak mungkin bertanya-
"Memang Mbak Kei pernah ngecewain Mama kamu?"-kecuali mulutnya Jangjun.
Eunwoo tersenyum, "kamu pikir?"
"Mbak Kei kan kalem banget-"
"Menilai orang lain jangan dari luarnya aja, Jun. Biasanya kamu pakar nih kayak beginian," potong Eunwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTA
FanficDawon dan Eunwoo memang tidak seberat perjuangan Adam untuk menemukan Hawa. Tidak pula selama Zulaikhah menunggu kepastian mimpinya bahwa Yusuf adalah takdir yang benar. Dawon dan Eunwoo hanyalah dua anak manusia yang harus mengambil hikmah bahwa y...