5) Kimchi Fried Rice

3.4K 208 1
                                    

Keyla's pov


Aku berjalan menuju ke dapur dan berdiri di depan pantry.

"Oh! Are you cooking?" Tanyaku

Pria itu berbalik. Si pemilik guest house. Dia sedang memasak sesuatu yang aromanya sangat enak.

"Ya, ini untuk makan malam kita."

"Kita? Maksudmu, untukmu dan seluruh tamu disini, ya?"

Pria itu menggeleng. "No, just for two of us."

Aku mengerutkan kening tak mengerti, "Tamu yang lain? Apa mereka makan diluar?"

Lagi-lagi ia menggeleng. "Saat ini tamu ku hanya satu."

Seketika tubuhku menegang. Jadi.. dirumah ini hanya kami berdua? Aku-- dengan pria asing ini?

"Tenang saja. Aku bukan orang jahat. Lagipula mana mungkin aku mengganggu tamu ku sendiri? Dan lagi.. di depan jalan juga ada kantor polisi." Jelasnya seakan mengerti kekhawatiranku

Aku sedikit lega mendengarnya. Tapi tetap saja aku was-was. Karena jujur saja, pria ini cukup aneh. Dia tidak melepas maskernya hingga saat ini. Maksudku-- ini kan didalam rumah? Untuk apa pakai masker? Jika alasannya sakit.. mustahil. Sejak tadi aku tidak mendengar dia bersin ataupun batuk.

Pria itu berjalan menuju ke meja makan dengan satu buah piring di masing-masing tangannya.

"Ayo silahkan. Makanannya sudah jadi."

Aku mengangguk dan berjalan menghampiri meja makan.

Ah-- aku tau masakan ini. Dulu aku sering memesan makanan ini jika pergi ke salah satu restoran korea di Bandung.

"Kimchi-- fried rice?" Ejaku

Mata pria itu menyipit. Kurasa dia tersenyum. Dia mengangguk dua kali lalu berkata, "Yap. It's called Kimchi Bokkeumbab."

Aku menyendok nasi goreng itu dan melahapnya. Mengagumkan. Rasanya sangat enak. Lebih enak dari nasi goreng kimchi yang biasa ku makan dulu.

"Eotteyo? Masisseoyo?" Tanyanya (Bagaimana? Enak?)

Aku masih terdiam dan menatapnya yang terlihat penasaran. "Jeongmal masisseoyo." Ujarku disertai senyuman (Sangat enak.)

Terdengar helaan nafas darinya. Sepertinya dia takut kesan pertamaku buruk untuk masakannya?

Tapi sungguh ini sangat enak.



Aku menghentikan aktifitas makanku. Pria ini terus memandangiku. Membuatku sedikit risih.

"Kau tidak makan?" Tanyaku

Dia hanya menyipitkan matanya lagi. Sepertinya dia tersenyum-- lagi?

"Em.. Mr. Kim, can i ask something?"

Pria itu mengangguk. Namun belum sempat aku bertanya, pria itu pamit untuk mengangkat telpon.


Author pov


"Wae?" (Kenapa?)

'Ya! Neo odiya?!' (Kau dimana?!)

"Guest house. Wae?"

'Kau tidak akan kesini?'

"Sepertinya tidak jadi. Aku lupa tamuku datang hari ini."

'Wah.. akhirnya. Yeojaga? Namjaga? Myeot myeong? Apa banyak?' (Wanita? Pria? Berapa orang?)

Pria itu menghela nafasnya malas, "Wanita. Sendirian."

'Ooo~ ya! Jaga sikapmu. Jangan menggoda tamu mu, mengerti?'

"Ya! Mana mungkin itu?!"

'Hahaha siapa tau? Itu kan kebiasaanmu?'

"Ya! Itu dulu-- ah sudah aku belum makan malam. Ku tutup."

Pip


Pria itu kembali memasang maskernya dan berjalan menuju ke dapur.

Gadis itu sudah tidak ada disana. Piring kotornya juga tidak ada.

'Sudah dicuci rupanya? Gadis mandiri.'

My Idol || BTS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang