6) 치킨

3.2K 208 2
                                    

Malam berganti pagi. Hari ini keyla akan berjalan menjelajahi daerah Myeongdong. Kata Mr. Kim, jaraknya hanya 10 menit berjalan kaki.

Ia berjalan sendiri dengan mini bagpack dipunggungnya. Terlihat seperti seorang gadis SMA diusianya yang sudah menginjak 29 tahun.

"Ajumma. Igeo eolmaeyo?" Tanya keyla (Bibi. Ini berapa?)

Melihat kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi membuat gadis itu kembali antusias dengan liburan ini. Dan lagi, bisa pergi ke korea adalah keinginannya sejak dulu. Maka dari itu dengan giat ia membaca buku-buku pelajaran bahasa korea yang semalam ia pinjam dari pemilik guest house.

Ya walaupun tidak sefasih dulu, tapi setidaknya ia bisa mengucapkan kata-kata yang penting.

Dan jika ia tidak mengerti, maka aplikasi translate yang akan bekerja.


Keyla mengabsen satu per satu toko yang ada dijajaran depan. Niat awalnya hanya sekedar melihat, namun tak jarang juga ia membeli barang yang tak diperlukan.

Naluri wanita.. hihi.


Terlalu asyik berbelanja membuat ia lupa waktu.

Langit sudah mulai gelap. Gadis itu terkejut saat melihat jam tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Akhirnya dengan berat hati dan kedua tangan yang menenteng banyak sekali tas belanja, ia berjalan pulang menuju guest house.


"Rame banget. Ada tamu baru?" Gumamnya ketika mendengar suara beberapa orang yang sedang tertawa dari dalam rumah itu

Ia berjalan memasuki rumah. Terlihat empat orang bermasker hitam-- termasuk pria pemilik guest house sedang berada di ruang tv dengan beberapa camilan dan dua botol minuman berwarna hijau diatas meja.

"Oh! Keyla-ssi, sudah pulang?" Tanya sang pemilik guest house membuat ketiga temannya ikut menoleh menatap keyla.

Merasa terpanggil akhirnya keyla menghentikan langkahnya dan menundukkan kepalanya sedikit, "Annyeonghaseyo." Sapanya pada tiga pria itu

"Imma! Kau bilang dia turis? Tapi dia berbahasa korea? Wajahnya juga tidak seperti orang Amerika?" Tanya salah satunya



Keyla's pov

Sepertinya dugaanku salah. Ketiga orang itu terlihat berteman dengan pria pemilik guest house ini.

Kau tau apa yang ada dipikiranku saat mereka semua menatapku?


Mereka aneh.


Sangat aneh.


Apa menggunakan masker sedang menjadi tren di korea saat ini?


"Kau bodoh? Turis tidak selalu orang Amerika. Dia dari Indonesia, bahasa koreanya pun masih belajar. Biasanya juga mengobrol denganku menggunakan bahasa inggris."

"Ah.. are you from indonesia? Your face very very looks like Korean." Ujar salah satu dari mereka dengan bahasa inggris yang terdengar sedikit aneh namun lagi-lagi dengan suara yang agak familiar di telingaku.

Aku tersenyum disertai sedikit anggukan. "Aku ke kamar dulu. Senang bertemu dengan kalian." Ujarku kemudian pergi meninggalkan tempat itu


Kunci pintu sudah ku putar dua kali, knop nya pun sudah ku tarik, namun tiba-tiba aku mengingat sesuatu.


Pandanganku mengarah ke salah satu kantung belanjaan yang ku genggam di tangan kiri.

Tadi aku membeli ayam. Ku kira ayamnya tidak akan sebanyak ini. Aku sedikit menyesal telah membelinya. Tidak mungkin kan aku bisa menghabiskan semua ini sendirian?


Apa ku berikan pada mereka saja?


Tapi aku malu jika harus memberikannya langsung.





Atau ku taruh di meja makan saja?

My Idol || BTS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang