17) Atap

2K 140 0
                                    

"Hyung, apa kau tidak lelah membujukku terus? Sampai kapan kau akan terus memaksaku, huh?"

"Tidak. Sampai kau mau menerima tawaran itu!"

Taehyung menghela nafasnya malas. Ia berjalan keluar dapur menuju ke ruang tv. Namun langkahnya terhenti ketika mendapati Keyla yang hendak masuk ke area dapur.

"Eo? Waseoyo?" (Eh? Sudah datang?)

"Iya." Jawab gadis itu ramah

Taehyung hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang tv.

Keyla's pov

Aku berjalan memasuki area dapur. Entah kenapa saat di perjalanan pulang tadi tiba-tiba saja aku ingin sekali minum teh hijau.

Malam ini suasana guest house cukup berbeda karena kedatangan satu orang yang cara bicaranya mampu membuat suasana hening menjadi ramai seketika.


Siapa lagi kalau bukan karena Hoseok oppa?


Ya.. sejak dulu dia memang mood booster terbaik ku. Hanya dengan melihat tingkahnya saja aku selalu bisa tertawa walau perasaanku sedang kesal ataupun sedih.

"Kau tidak kasian padaku? Sejak kemarin produser Lee terus menanyakan hal ini padaku." Rengek Jung Hoseok sambil terus berjalan membuntuti Taehyung

Aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang sedang mereka bicarakan. Karena bahasa korea ku juga masih berantakan. Tapi jika boleh kutebak, sepertinya Hoseok sedang membujuk Taehyung untuk bermain film lagi?

"Sekali tidak ya tidak, hyung. Kau tinggal bilang jujur saja pada produser Lee kalau aku tidak mau."

"Bagaimana bisa begitu? Aku sudah.."

Hoseok menghela nafasnya seraya mengacak rambutnya asal, ".. aku sudah menandatangani perjanjian untuk membuat kau bergabung di film itu. Jika aku berhasil, kau dan agensiku akan dibayar masing-masing 100 juta won. Tapi jika tidak, maka aku harus membayar denda sebesar 150 juta won."

"Mwo?! .. Aish jinjja! Eotteoke..? Aish!! Geugeon museun yagsogiya?!" Rutuk taehyung terdengar frustasi (Apa?! Janji macam apa itu?!)

Setelah selesai membuat teh hijau, aku berjalan melewati mereka. Aku tidak tau kenapa Taehyung terlihat sangat frustasi. Setelah berteriak barusan, pria itu terus mengacak rambut dan mengusap wajahnya secara bergantian.

Tadinya aku berniat untuk duduk bergabung dengan mereka. Tapi karena sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang penting, akhirnya ku putuskan untuk membawa teh yang ku buat ini ke teras atas.

Oh ya, guest house ini juga menyediakan semacam tempat untuk berpesta di atap dengan view dan design yang cukup bagus. Menarik bukan?

"Hai keyla, what are you doing here?"

"Oh hai jess, just-- like what you see." Jawabku sambil mengangkat cangkir teh ku

Anak ini. Aku tak percaya, dia dan paul menikah saat usia mereka masih terhitung muda untuk ukuran bule. Saat ini jessy berusia 24 tahun. Sedangkan paul 27 tahun. Jessy sempat bercerita padaku, awal mereka bertemu itu dari sebuah aplikasi. Aku lupa namanya. Yang jelas katanya itu semacam aplikasi pencari jodoh?

"Where's paul?" Tanyaku

Raut wajahnya yang tadi berseri-seri seketika berubah menjadi masam. Ku pikir sepertinya mereka sedang bertengkar?

"I'm mad of him. I found new chat from another girl in his phone. I never know paul have friend named Sharla."

"Then.. I think you have to ask him, who is that girl. You're very love him, right?" Saranku

Dia mengangguk lemas dengan wajah yang masih ditekuknya.

"Em.. how about you and Mr. Kim?"

Sontak pertanyaan Jessy membuatku tersedak teh hijau yang sedang ku minum.

"Me and-- Mr. Kim? Why?"

My Idol || BTS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang