7) Surga?

3.2K 207 3
                                    

"Ya! Sampai kapan kau akan memakai masker seperti ini?"

Pria berambut coklat tua itu menggeleng, "Geulsae. Yeongwonhi geot gataseo." (Entah. Mungkin selamanya.)

"Mana bisa seperti itu? Kalau kau tetap begini, lalu untuk apa kau membuka guest house? Buang-buang uang saja. Awalnya ku pikir kau akan membuka guest house menggunakan nama dan tampangmu."

"Benar hyung. Lagipula, memakai masker terus di depan tamu itu tidak sopan. Aku yakin tamu yang barusan pun akan berpikir yang tidak-tidak tentangmu." Timpal yang lain

Pria itu menghela nafasnya panjang. Sejujurnya ia juga bingung. Disatu sisi ia selalu merasa pengap saat masker itu bertengger diwajahnya. Namun menurutnya, hanya ini satu-satunya cara agar dia bisa mendapat uang sekaligus ketenangan.

"Ngomong-ngomong.. bau apa ini?"

"Seperti aroma ayam buatan bibi Soo?" Sahut salah satunya

Dengan segera pria pemilik guest house itu bangkit dan berjalan ke arah dapur dengan cepat.



"Oh! Keyla-ssi. Itu.."

"Makanlah. Tadi aku membeli banyak. Aku juga tidak mungkin menghabiskannya sendiri." Ujar gadis itu dengan senyuman diwajahnya

Gadis itu menarik kursi dan duduk diatasnya.

"Em.."

Belum sempat pria itu menjawab. Tiga orang yang tadi masih duduk di ruang tv, berlari tergesa untuk ikut bergabung dengan keyla di meja makan.

Keyla terkekeh melihat kelakuan para pria aneh ini.

"Keyla, apa kami juga boleh?" Tanya pria berambut hitam

Dengan kekehan keyla mengangguk semangat. "Tentu saja!"

Ketiganya terlihat sangat senang dan langsung membuka masker mereka setelah mendapat persetujuan keyla.

"Ya!!" Teriak sang pemilik guest house


Semua terdiam.


Keyla membeku.


Tatapan tidak percaya dan jantung yang berdebar sangat hebat.


Apa ini..


Kenapa..


Mereka..
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keyla's pov


"Keyla-ssi.. gwaenchanayo?" (Kau baik-baik saja?)

Samar-samar ku dengar suara riuh di sekitar ku. Seperti lebih dari satu orang yang bertanya 'Apakah kau baik-baik saja?'.

Perlahan aku membuka kedua mataku. Kepalaku terasa sedikit nyeri.


Apa aku pingsan?


Kenapa?


Saat aku berhasil membuka kedua mataku, dengan pengelihatan yang sedikit buram kulihat empat orang pria sedang mengerubuniku.

Aku terlonjak saat dapat melihat dengan jelas wajah mereka semua. Menatap keempatnya tak percaya dengan nafas yang tertahan.


Ini tidak mungkin!


Bagaimana bisa?


Aku menatap mereka satu per satu masih dengan tatapan tak percaya.


Bagaimana bisa mereka disini?


Dan kenapa?


Ah ya.. ini pasti mimpi.


Pasti aku belum sadar, kan?


Tanganku bergerak mencubit pipi kananku sekeras mungkin.

"A-aw!"


Sakit?


Tidak mungkin.


Mana mungkin ini?


Ah sepertinya aku sudah gila.


Atau.. atau mungkin aku sudah mati?


"Keyla-ssi.." Panggil seorang pria yang berdiri disamping kananku

"T-tunggu, tunggu dulu. I-ini, ini benar.. kalian? Aku-- aku sudah mati ya? Ini di surga? Tapi.."

"Tidak Keyla-ssi, ini.."


"Ini betulan kami."

My Idol || BTS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang