9) Gangnam Street

3.1K 206 3
                                    

Keyla's pov


Pagi hari kembali menyapa. Aku bergerak membuka tirai jendela agar sinar sang fajar dapat menerangi kamar yang ku tempati saat ini.

Entah kenapa aku merasa mimpi tadi malam seakan nyata.

Yang benar saja? Pemilik guest house ini adalah Kim Taehyung, mantan anggota BTS?



Aku menyambar handuk yang tersimpan di sandaran kursi kemudian masuk kedalam kamar mandi.

Hari ini rencananya aku ingin ke gangnam. Aku ingin mengunjungi agensi-agensi yang ada disana.

Hanya sekedar melihat, sih. Aku penasaran juga bagaimana kesannya jika dilihat secara langsung?



Kurang lebih 10 menit aku berada didalam.

Setelah selesai mandi aku mengeringkan rambutku lalu memoles sedikit make-up diwajah.


Tok tok tok


Seseorang mengetuk pintu kamarku. Sepertinya pemilik guest house?

Aku berjalan membuka pintu kamar dengan handuk kimono yang masih membalut tubuhku.

"Oh, kau baru selesai mandi?" Tanyanya


Kim taehyung?


Oke, Keyla. Kemarin itu memang bukan mimpi. Tapi aku masih tidak percaya.

Aku tersenyum kikuk. "I-iya. Ada apa?"

Dia terdiam sebentar, "Em.. kalau boleh tau, hari ini kau akan kemana?"

"Sepertinya aku akan ke gangnam. Aku ingin melihat-lihat agensi yang ada disana." Jelasku

"Begitu. Kau tau jalannya?" Tanya taehyung lagi

Benar juga. Aku tidak tau jalan disini. Bagaimana jika aku tersesat?

"Em.. sebenarnya tidak tau. Tapi sepertinya aku akan pakai aplikasi maps."





".. mau ku antar?"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kami berjalan memasuki stasiun subway. Taehyung membelikanku kartu dari sebuah mesin di dalam stasiun.

Satu ilmu yang ku dapat siang ini.

Jadi, jika kita tidak punya kartu untuk naik subway, kita harus membuatnya dulu di sebuah mesin dekat pintu masuk stasiun, hanya dengan memasukan uang kedalam mesin itu dan memilih stasiun yang akan kita kunjungi.


Tak menunggu lama, kereta yang akan membawa kami ke stasiun gangnam datang.

Tidak ada kursi kosong disini. Dengan terpaksa kami harus berdiri entah sampai kapan.





--





Kereta berhenti di stasiun gangnam.

Satu per satu orang didalam berhamburan keluar. Termasuk aku dan taehyung.

Kami berjalan dengan santai karena taehyung memakai maskernya tanpa topi. Karena jika ia memakai topi juga, pasti beberapa orang akan curiga padanya.

Aku menatapnya dari samping, "Taehyung-ssi. Can I ask something?"

Dia menoleh dan sedikit menunduk untuk melihatku, "What's that?"

Kami keluar dari stasiun dan berjalan menyusuri jalanan gangnam. Beberapa patung kpop tertata rapi disepanjang jalan.

"Kenapa-- kau ingin menghindari publik?"

Dia terdiam sebentar, "Aku.. hanya ingin menjalani hidup dengan tenang seperti orang pada umumnya. Tanpa orang-orang yang selalu ingin tau tentang apa yang ku lakukan. Tanpa para sasaeng yang selalu hadir dimana pun aku berada. Aku sudah lelah dengan semua itu." (Fans fanatik)

Aku hanya mengangguk mendengar jawabannya.

"Apa aku juga boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanyanya

"Tentu saja."

"Siapa biasmu di bangtan?" Tanyanya tepat saat kami dapat melihat dengan jelas patung berwarna hitam putih yang bertuliskan BTS di kepalanya.

"Oh itu.. sebenarnya.. jimin, suga. Dan kau. Tapi sungguh aku menyukai kalian semua." Jelasku

"Ah.. pantas saja kau kemarin pingsan setelah melihat jimin." Kekehnya

Kurasa wajahku sudah memerah sekarang.

Ternyata benar apa kata para army yang pernah bertemu dengannya,


Pria ini-- cukup menyebalkan, ya?

My Idol || BTS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang