Tiga Belas

4.9K 487 29
                                    

Semua perlombaan telah selesai dilombakan. Dan untuk pemenang akan diumumkan besok senin setelah kegiatan upacara. Sekarang saatnya para siswa pulang untuk beristirahat karena hari sudah menjelang petang.

Semua barang-barang yang Lisa bawa telah tertata rapi di koper dan siap untuk dibawa pulang lagi. Sebelum para siswa siswi masuk kedalam bus masing-masing, para siswa dan siswi diharap untuk berkumpul dulu untuk berdoa agar diberi keselamatan selama perjalanan.

Hari ini menjadi hari yang melelahkan bagi Lisa karena sebenarnya Lisa tidak suka mengikuti kegiatan seperti ini. Ditambah lagi, hari ini dia terus-terusan bertemu Jungkook yang jelas-jelas sangat tidak ingin dia temui. Bukankah akan menjadi sangat sulit melupakan Jungkook jika Jungkook terus bersikap manis pada Lisa?

"Ekhem! nih jaket lo. Thanks." Lisa mengulurkan jaket kulit tebal itu pada Jungkook.

Jungkook berkerut kening. "Lo pake aja. Gue udah nggak butuh."'

"Maksud lo? Oh gue tau, jadi lo udah nggak mau make lagi  karna habis gue pake?! Ya kalo gitu tadi nggak usah maksa gue buat make jaket lo!" Lisa merasa sedikit tersinggung dengan perkataan Jungkook.

"Enggak gitu... Jaketnya buat lo aja. Lagian itu jaket udah kekecilan gue pake. Harusnya seneng dong dapet jaket dari mantan." Jungkook tersenyum ala bad boy.

MANTAN LAGI YA.

"Oh ya, tadi sengaja gue semprot minyak wangi vanilla gue. Biar jadi obat pas lo lagi kangen sama gue." Jungkook mengusap puncak kepala Lisa pelan sebelum akhirnya masuk kedalam bus.

AMBYAR LUR AMBYARRRR.

Sepanjang perjalanan pulang pun Lisa hanya terdiam. Tidak tau kenapa, karena Jungkook mengusap puncak kepalanya tadi membuat Lisa menjadi sedikit canggung berada di samping Jungkook.

"Lo kenapa lis? Sakit ya?" Sunwoo menatap Lisa yang sedang melamunkan sesuatu.

"Eh? Nggak kok kak, gue baik-baik aja."

Sunwoo memperhatikan wajah Lisa sebentar. "Nanti lo pulang dijemput siapa?"

Eh iya ya, gue ntar pulang sama siapa-,

"Nggak tau, paling minta jemput bang JB itupun kalo dia udah balik ngampus. Kalo nggak ya.. mungkin naik grab."

"Gue anter ya? Sekalian gue mau ngomong sesuatu sama lo."

Lisa berfikir sejenak sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.

Bahkan denger gue dianter cowok laen pun lo diem aja, kook.

Apa iya bener sekarang lo udah bener-bener nglupain gue?

Apa cuma gue disini yang gagal move on?


Selama perjalanan menuju rumah Lisa pun suasana tampak sunyi. Hanya terdengar suara kendaraan umum yang berlalu lalang. Lisa terus memperhatikan wajah polos Sunwoo. Dia tampan bahkan sangat tampan, dia juga baik dan sopan, sang ketua osis yang menjadi teladan banyak siswa, yang menjadi idola banyak siswi. Dia bahkan jauh lebih baik dari Jungkook tapi entah kenapa tak ada rasa tertarik sedikitpun yang Lisa rasakan ketika sedang bersamanya. Entah kenapa tak ada yang bisa menggantikan posisi Jungkook di hatinya. Entah sampai kapan dia terus mencintai Jungkook dan entah sampai kapan Lisa meraskan luka yang sama kembali hadir menyapa.

"Thanks ya kak. Gue masuk dulu, hati-hati di jalan ya kak." Lisa tersenyum lalu memutar badannya namun terasa sebuah tangan menahan kepergian Lisa.

"Kenapa lagi kak? Ada barang gue yang ketinggalan ya?" Lisa mengecek tasnya berharap tidak ada barangnya yang ketinggalan.

"Nggak.. gue mau ngomong sama lo sebentar. Boleh?"

Always You~ [LIZKOOK STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang