Jungkook menghentikan motornya di depan gerbang emas kecoklatan itu. Malam ini menjadi malam yang sangat menyenangkan bagi Lisa pasalnya, ini kencan pertama mereka setelah putusnya hubungan mereka. Meski kencan pertama sedikit buruk dan sama sekali tidak ada unsur romantisnya, Lisa tetap bersyukur Tuhan masih memberinya waktu untuk bersama lelaki itu.Hembusan angin malam menemani mereka berdua yang tengah berdiri di depan pintu gerbang berwarna coklat itu. Jungkook masih menatap gadisnya dengan tatapan hangat seperti biasanya. Dia masih sangat berat untuk meninggalkan rumah Lisa. Tangannya terulur menarik jari lentik milik Lisa kemudian dikecupnya pelan punggung telapak tangan gadis itu dengan hangat.
"Lis.." panggil Jungkook masih dengan memainkan jemari lentik milik Lisa.
"Kenapa?"
"Aku udah pernah kasih tau rahasia aku belom sih ke kamu setelah kita putus?"
Dahi Lisa sukses berkerut. Memang putusnya hubungan mereka cukup lama, mungkin ada sesuatu hal yang disembunyikan Jungkook selama mereka putus.
"Rahasia apa?"
Jungkook mendekatkan tubuhnya ke arah gadis didepannya itu. Aroma vanilla mulai tercium pekat di hidung Lisa ketika kekasihnya mulai mendekat. Kepala Jungkook tersender ke bahu Lisa, ia arahkan bibirnya ke telinga kanan gadis itu. Lelaki berjaket boomber itu membisikkan sesuatu ke telinga Lisa.
"Rahasianya.. Aku sayang kamu. Udah tau kan? Kurang baik apa coba aku ngasih tau rahasia terbesar aku, hm?"
Nafas Jungkook terdengar jelas di telinga Lisa. Tubuhnya begitu dekat dan tangannya pun tak segan melingkar di pinggang mungil milik Lisa. Membuat jantung Lisa bekerja sangat cepat sekarang.
"Heleh.. Itu juga aku udah tau. Bukan rahasia lagi namanya." Lisa mencebik bibir kesal.
Jungkook bangkit dari pelukannya untuk menatap wajah gadisnya lebih dekat. Dia sangat merindukan moment seperti ini dengan Lisa, gadis itu selalu saja membuat Jungkook gemas dan hanya gadis itu yang mampu membuat jantung Jungkook bekerja tak beraturan.
"Kok bisa tau? Itu kan aku sama Tuhan doang yang tau." Jungkook berdiri tepat di hadapan Lisa. Bahkan jarak mereka teriris sangat tipis menyisakan beberapa centi saja.
"Tau lah, kalimat kek gitu udah familiar di katain sama cowok badboy macem kamu." Lisa mengarahkan telunjuknya ke dahi Jungkook dan mendorongnya pelan.
"Siapa yang badboy? Pacar aku satu, badboy itu pacarnya bejibun nah aku aja cuma punya kamu doang."
Angin malam semakin kencang membuat rambut Lisa yang terurai bebas berterbangan begitu juga poni yang menutupi dahinya pun ikut tertiup angin.
"Ini nih tipe-tipe badboy. Selalu bilang 'aku cuma punya kamu doang' basi tau. Aku nggak akan ketipu. Dasar badboy cap kerupuk!"
Jungkook tidak ingin membalas, justru dia semakin mendekatkan tubuhnya ke arah gadis itu. Tangannya menempelkan telapak tangan milik Lisa ke arah dada kirinya. Bahkan Lisa bisa merasakan detakan jantung kekasihnya yang bekerja dengan cepat.
"Kalo emang aku beneran badboy, mungkin cuma kamu satu-satunya cewek yang berhasil buat jantung seorang badboy bekerja secepat ini."
"Emang kenapa kalo jantungnya secepat itu? Apa hubungannya sama aku?" Lisa menatap wajah Jungkook dengan datar.
Jungkook mengacak gemas puncak kepala gadis itu.
"Aku selalu gugup kalo di deket kamu gini. Tau nggak kenapa?" Lisa menggeleng pelan."Ya karna kamu cewek yang aku sukai. Itu artinya nggak ada yang bisa gantiin kamu di hati aku dan satu lagi nggak ada seorang cewek pun yang bisa bikin jantung aku berdebar kek gini. Itu cuma kamu." Jungkook mencolek hidung mancung Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You~ [LIZKOOK STORY]
Fiksi Penggemar"Gue nggak pernah lelah nerima kebiasaan buruk lo. Karna yang beneran sayang nggak akan ninggalin orang disayang karena sisi terburuk nya sekalipun." - Lalisa Manoban. #924 Fanfiction [26/03/2018] #564 Fanfiction [30/03/2018] #511 Fanfiction [13/04...