Dua Puluh Empat

3.9K 352 11
                                    


--------

Jam istirahat selesai, saatnya Jungkook harus berpisah dengan kekasihnya dan kembali ke kelasnya untuk memulai pelajaran lagi.

"Pulang sekolah sama aku lagi ya. Aku tunggu di parkiran." kata Jungkook sambil menyenderkan tubuhnya pada pintu kelas Lisa.

"Iya, buruan balik ke kelas."

"Ngusir nih ceritanya." Jungkook memasang wajah sedih dengan kedua tangannya dilipat rapi di depan dadanya.

"Ya nggak gitu.. Udah cepetan balik sono! Bu Hayi udah mau deket nih." Lisa mendorong tubuh Jungkook.

"Jahat bener dah. Iya, iya balik. Dahh lopyu lis!" Jungkook berjalan mundur memandang Lisa sambil melontarkan cium jauh ke arah gadis itu.

"Bukan cowok gue" Lisa menggelengkan kepalanya merasa malu.

Lisa membalikkan badan mendapati Sehun sedang menatapnya tajam dengan kedua tangan yang sengaja di sembunyikan di kantong celana depannya.

"Enak ya jadi dia. Bisa dapetin lo. Pengen deh nyobain jadi dia." ucap Sehun dengan nada datar tanpa ekspresi.

"Mau ngapain lo? Nggak usah macem-macem deh."

"Gimana kalo gue sama dia saingan sehat aja biar bisa dapetin lo? Bukannya itu seru, hn?" Sehun mengangkat satu alisnya.

"Lo mau ngapain lagi huh?! Inget hun, gue nggak akan pernah bisa jadi pacar lo." Bisik Lisa pelan karena dirinya tak mau teman sekelas tau mengenai hubungannya dengan Sehun.

"Gue rasa dia akan terima itu. Oke deh, mungkin bisa dicoba." Sehun tersenyum tipis, tatapannya lurus ke depan. Sehun pun membalikkan badan lalu duduk kembali ke tempat duduknya meninggalkan Lisa yang mematung dengan kedua telapak tangannya yang mengepal kuat.

Sabar lis..
Dia cuma coba nguji kesabaran lo doang. Inget, Always Jungkook.

Mereka deket banget, gue curiga mereka ada hubungan yang disembunyikan. Teka-teki baru? Hm.. Gue suka teka-teki.- Mingyu.

----------

Lisa mententeng tas sekolahnya yang cukup berat karena hari ini banyak buku paket yang harus dibawanya. Dengan susah payah Lisa mententeng tasnya sampai parkiran. Terlihat kekasihnya sudah bertender jelas di atas motornya yang sedang asik menyisir rambut dengan jarinya sambil berkaca. Lisa melempar tasnya yang cukup berat itu ke tanah, kini nafasnya terengah-engah karena lelah membawa tasnya dari kelas sampai parkiran.

Brukk! (suara tasnya lisa nih.)

"Enak banget ya kamu malah duduk disini sedangkan aku keberatan bawa tas yang isinya buku paket semua!" Lisa berkacak pinggang didepan kekasihnya.

"Kenapa nggak bilang kalo bawaanmu berat? Kan tau gitu aku bawain aja tadi."

Lisa masih berusaha mengatur nafasnya.
"Kamu juga nggak nanya!"

"Yaudah, iya salah aku. Sini aku bawain deh, tuan putri." Jungkook berlutut berniat mengambil tas Lisa.

"Nggak usah!!" Lisa mengambil tasnya lagi lalu mententengnya lagi.

"Sini in deh tasnya. Kita tukeran sekarang. Kamu bawa tas aku aja yang enteng, itu biar aku yang cangklong." Jungkook mengambil tas gadis itu dari tangannya lalu digantungkannya tas berat itu di bahunya. Kini Lisa membawa tas Jungkook yang jauh lebih ringan dari tasnya.

"Udah nggak usah marah-marah lagi.. Maaf deh, aku kan nggak tau tadi." Jungkook menyalakan motornya.

"Hm."

Always You~ [LIZKOOK STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang