Dua Puluh Enam

3.9K 320 19
                                    


Gadis itu mematung sesaat setelah memandang beberapa siswa siswi yang datang bersama Jimin dan teman-teman Jungkook lainnya.

Jimin tidak becanda kali ini, dia benar-benar memanggil seluruh siswa untuk menyaksikan hukuman yang Lisa dapatkan berdasarkan perjanjian yang telah dibuat dengan kekasihnya itu.

Siswa yang tersebar di seluruh penjuru lapangan basket bersurak ria tanda tak sabar menyaksikan moment dimana Lisa akan mencium pipi kekasihnya di depan umum. Berlebihan? Ya, saat ini Lisa merasa jika Jungkook berlebihan saat ini. Bahkan semua ini hanya akan mempermalukan dirinya saja, tidak semua orang menganggap hal ini so sweet atau semacamnya. Yang ditakutkan Lisa hanya satu, mereka akan menganggap dirinya cewek murahan atau mungkin lebay.

Perjanjian tetap perjanjian, Lisa tak akan menjadi pengecut yang ingkar pada janjinya. Mau tak mau, Lisa mendaratkan bibirnya pada pipi Jungkook. Terlihat senyuman terukir pada wajahnya setelah Lisa mencium pipinya, tak lupa suara jepretan kamera pun juga terdengar. Lisa sudah yakin, pasti setelah ini dia akan menjadi bahan pembicaraan yang hangat.

Segera teman-teman Jungkook turun dari tangga tempat dia berpijak tadi dan menghampiri mereka di tengah lapangan basket.

"Ini baru tantangan seru! Yoi nggak bro?" Jimin melakukan high five pada temannya itu.

"Aduh, gue jadi pengen dikasih tantangan gitu lis.. Nyoba sama gue dong, gue juga mau kalik." Taehyung memainkan kedua alisnya ke arah Lisa.

"Enak aja lo! Sono sama pacar lo aja si Irene!" Jungkook mendorong kening Taehyung sampai badannya terhuyung ke belakang.

"Enak ya yang punya degem. Tiap hari dapet cipika cipiki. Lah gue mah apa atuh," keluh J-Hope.

"Mangkanya jadi ganteng dong! Muke pas-pasan aja pengen dapet degem. Mimpi!" semprot Jimin disertai tawa.

"Gue udah cakep anjer! Udah mirip Jung Hoseok nih." J-Hope merapikan rambutnya ke belakang.

"Najis banget sumpah, bukan temen gue." Suga menarik ujung bibir kirinya ke atas lalu meninggalkan lapangan basket bersama teman-teman yang lain.

----------

Seperti biasanya, Lisa kembali ditugaskan untuk mengambil dan mengantar buku-buku paket kelasnya menuju perpustakaan.

Gadis berkucir kuda itu berjalan menyosir koridor sekolahnya dengan membawa beberapa buku paket yang menutupi wajah saking banyaknya.

Hari ini sangat sibuk, karena tugas menumpuk dan harus segera dikumpulkan tepat waktu. Mengingat ketua kelas Lisa yang lelet dalam hal apapun, membuat gadis itu harus turun tangan sendiri.

Buku paket yang berat dan menumpuk membuatnya tak bisa melihat dengan jelas, ia harus menengok ke kiri dan ke kanan untuk melihat jalan. Lisa sangat terburu-buru menumpuk buku paket itu, tak tersadar jika tali sepatunya terlepas dan kaki satunya tak sengaja menginjak tali sepatu yang lepas itu. Akhirnya Lisa terjatuh dan semua buku paket yang dibawanya berserakan di tanah.

"Aduh! Jatuh lagi jatuh lagi. Huft, kenapa sih gue nggak pernah bener kalo bawa buku paket. Selalu aja jatoh." gerutu Lisa sambil membereskan buku paketnya yang berserakan dan tak sadar jika lututnya sekarang tengah dihiasi dengan darah yang mengalir.

Masih membereskan, gadis itu merasakan sebuah bayangan menutupi tubuhnya dari sinar matahari. Ya, seseorang kini tengah berdiri di hadapannya.

"Gue bantuin." Lisa tertegun melihat kedatangan Sunwoo yang dengan tiba-tiba membantunya membereskan buku paket yang berserakan di tanah.

"K-kak Sunwoo? Ng-nggak us-"

"Mau dianter kemana?" tanya Sunwoo begitu semua buku paketnya telah rapi dibawa di tangan nya.

Always You~ [LIZKOOK STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang