[11] Camping? Let's Go!

1.9K 73 0
                                    

== Sisi lain dari Adrian ==

Tok tok tok!

"Masuk," kata Bu Herza yang tadinya sedang membaca beberapa kertas di mejanya mengalihkan pandangan pada pintu yang baru saja diketuk dari luar.

"Permisi Buk, Ibuk manggil saya?"

"Iya. Silakan duduk," Adrian pun duduk. "Ibuk dengar dari Papa kamu. Semalem nggak pulang?" Adrian hanya diam. "Kamu kemana?"

"Di tempat teman saya, Buk,"

"Kamu masih marah sama Papa kamu?"

"Saya nggak marah. Saya cuma butuh waktu buat berpikir aja,"

"Tentang?" Lagi-lagi Adrian terdiam. "Kamu itu punya potensi yang lebih. Apa salahnya nyoba dulu. Kalau kamu nggak mau ke luar negeri, ya nggak papa. Nggak harus kok. Yang penting, kamu lebih bisa mengasah kemampuan kamu,"

Adrian tampak menunduk dan sedikit berpikir.

"Siapa?"

Kali ini Adrian menegakkan wajahnya karena kaget.

"Yang waktu itu jenguk Mama kamu terus kamu anterin pulang?"

Adrian tampak lebih terkejut.

== Flashback ON ==

Setelah berpamitan pada Om Hendra dan Tante Ros, akhirnya Gita pun pulang dengan diantar oleh Adrian. Setelah mereka keluar dari ruang rawat Tante Ros, terlihat seorang perempuan yang memperhatikan mereka. Tidak lama, perempuan itu pun masuk ke ruang rawat itu.

"Ros, kamu kenapa?" katanya sembari sedikit berlari saat melihat keadaan Ros.

"Mbak Herza? Nggak papa, Mbak. Halangan,"

"Ya ampun. Kok bisa sampai segini sih?" kata Herza panic. Tapi Ros dan Hendra hanya tersenyum. "Ngomong-ngomong, itu tadi Adrian sama siapa? Pacar?"

"Moga aja menantu," canda Ros.

"Namanya Gita. Yang nolongin Ros. Baik orangnya. Enak juga diajak ngobrol,"

"Oh gitu,"

== Flashback OFF ==

"Atau yang waktu sore itu ngikutin kamu? Eh itu orang yang sama ya,"

Adrian tampak lebih terkejut lagi.

"Santai aja. Cuma Tante yang lihat. Gini deh, kita ngobrol sebagai keponakan dan tantenya. Tante jamin rahasianya. Kamu baru suka sama orang?"

Deg!

***

Jam di tangan Gita sudah menunjukkan pukul 16.30. Gita yang teringat akan rencananya pun segera berlari ke arah papan pengumuman yang terletak tidak jauh dari taman, tempat ia tertidur.

Dan nama yang pertama ia lihat adalah.... ADRIAN ALEXI (X IPA 2)

Gita tak percaya. Ternyata Adrian masih melanjutkan seleksi itu. Gita pun bersorak heboh. Untung sekolah sudah sepi. Saking senengnya, ia tak sengaja menginjak kerikil di sampingnya dan hampir terjatuh.

Seorang laki-laki menangkap tubuhnya yang hampir terjatuh kebelakang.

Astaga... untung nggak jatoh!

Batin Gita.

"Lo nggak papa, kan?" tanya lelaki itu.

"Iya, thanks ya," Gita membenarkan posisi tubuhnya yang sempat 'dipeluk' oleh lelaki itu.

TRUST LOVE [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang