[25] The Other Side of Daffin

1.6K 64 0
                                    

== Flashback ON! ==

Della menyusul Adrian yang tiba-tiba berlari ke luar kelas. Ia ikut melihat sekelilingnya. Sepertinya Adrian tengah mencari sesuatu.

"Kenapa?" tanya Della dengan suara yang sedikit serak.

"Ada orang yang nguping," jawab Adrian sambil melihat ke sekeliling.

"Oh My God! Gimana dong," kata Della saat menyadari apa yang baru saja terjadi.

"Lo tenang aja. Besok kalo missal lo takut masuk, tunggu gue di parkiran,"

"Makasih ya," kata Della lemah.

"Gue harap sikap lo nggak berubah,"

Della tersenyum. "Gue boleh tau nggak siapa yang lo suka?"

Adrian sedikit berpikir. Ia pun melihat sekelilingnya untuk memastikan tak ada orang lain selain mereka.

"Gita ya?" kata Della tiba-tiba membuat Adrian sedikit terkejut. "Jadi bener," Della tersenyum.

"Kok lo..."

"Gue cuma nebak aja. Gue juga nggak sengaja ngeliat lo yang selalu ngeliat Gita,"

"Ya begitulah,"

"Kenapa nggak lo tembak? Lagian dia juga suka kan sama lo. Entar keduluan yang lain lho," tetap saja suara serak Della masih bisa terdengar.

"Belom waktunya," Adrian hanya tersenyum. "Udah yok, pulang,"

Adrian pun masuk kembali ke kelas. Della hanya mengikutinya. Setelah memberesi barang-barangnya, mereka pun turun ke parkiran bersama tanpa sepatah kata. Della bingung harus mulai berbicara tentang apa.

"Kak Adrian!?" teriak seseorang dari arah kejauhan. Della dan Adrian menoleh ke arah sumber suara.

"Dhita? Kok lo belom pulang? Gita mana?" tanya Adrian membuat Della menoleh menatapnya.

"Udah pulang duluan tadi. Aku ada rapat dulu soalnya,"

"Sama siapa? Bukannya Dika masih marah?"

"Sama adeknya Kak Dika,"

"Dika punya adek?" tanya Della agar tak hanya seperti pendengar setia.

"Heem," jawab Dhita. "Kelas kakak ada acara apa kok baru pulang?"

"Della cuma bantuin gue ngerjain tugas aja,"

"Oh gitu. Terus Kak Daffin?"

"Daffin?" tanya Della dan Adrian bersamaan.

"Iya. Kalian sama Kak Daffin kan? Tadi aku liat dia dari lantai atas. Kayaknya sih buru-buru banget,"

Della maupun Adrian sama sekali tak menjawab. Ada banyak pertanyaan yang sepertinya menumpuk di kepala mereka.

"Hello!!!! Kok malah pada diem sih?"

"Nggak mungkin Daffin kan, Yan?" tanya Della pada Adrian. Adrian tak menjawab.

"Kalian kenapa sih?" tanya Dhita tak percaya.

"Udah sore. Kita omongin lain kali aja," ajak Adrian.

"Nggak... nggak... nggak... nggak bisa... nggak bisa. Kalian harus jelasin dulu sama aku, sebenernya ada apa?"

"Ya udah. Kita ke kedai gue aja sekarang. Kita omongin di sana,"

---

"Jadi... Kak Daffin sengaja gitu ngefoto kalian?" tanya Dhita tak percaya.

"Gue juga bingung. Tapi gue yakin, gue liat ada orang yang emang lari setelah gue mergoki dia. Sayangnya gue nggak liat mukanya," kata Adrian lalu menyeruput minumnya.

TRUST LOVE [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang