[30] A Nightmare

1.6K 56 0
                                    

Adrian terkekeh sendiri saat mengingat kejadian tadi siang. Apalagi Gita yang keluar kamar dengan pipi yang memerah membuat Adrian tak bisa tidur malam ini. Ia juga ingat saat melihat begitu seksinya wanita itu ketika memasak makanan untuknya. Ya walaupun hanya nasi goreng sosis, tapi bagi Adrian itu makanan yang paling nikmat.

Ia juga bisa melihat Gita tertawa bahagia. Adrian merasa jika tadi adalah hari terindahnya. Bercanda bersama Gita dan membuatnya tertawa. Tapi ia juga teringat sesuatu yang membuatnya merasa mengganjal.

Bunda

Adrian ingat saat Frenda memintanya bertemu di café milik bunda Gita, Adrian melihat sang calon mertuanya itu tengah makan bersama seorang lelaki yang Adrian yakini jika itu bukan ayah Gita. Dan saat Adrian menunggu Gita selesai mandi, tiba-tiba wanita itu masuk bersama seorang laki-laki yang sama.

Bunda Gita bahkan sedikit terkejut malihat Adrian yang ada di rumah itu. Padahal Gita dan Dhita berpamitan jika pulangnya agak sore karena ada kelas tambahan. Wanita itu tak lama di rumah dan kemudian pergi lagi.

Bunda Gita sudah menjelaskan jika lelaki itu adalah teman kerjanya. Tapi saat melihat bunda Gita yang menatap lelaki itu membuat dada Adrian terasa sedikit aneh.

"Nggak...nggak...nggak... lo nggak boleh mikir macem-macem," gumam Adrian pada dirinya sendiri.

***

"Git git git lo harus bangun sekarang. Buruan! Fans lo ngirimin bunga!" teriak Dhita membangunkan sang kakak.

"Apaan sih lo brisik," ucap Gita masih setengah sadar.

"Hih. Buruan bangun. Lo ulang tahun kan hari ini? Di depan rumah ada kiriman bunga buat lo!" teriak Dhita masih menggebu-gebu. Sedetik kemudan, Gita terbangun dan langsung lari keluar kamarnya.

"Dari siapa?" tanya Gita saat mendapati bunga putih di depan rumahnya dengan sekotak kado di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari siapa?" tanya Gita saat mendapati bunga putih di depan rumahnya dengan sekotak kado di sampingnya. "With love?"

"Lo punya fans?" tanya Dhita yang ikut melihat bunga itu di dekat Gita.

"Tauk," ucap Gita yang masih mencari-cari kartu ucapan atau identitas sang pengirim. Namun sia-sia, tak ada.

Gita pun membuka kado yang ternyata isinya adalah sepatu abu-abu putih berlambang checklist. Namun di dalamnya pun tak ada pesan dari pengirimnya. Hanya ada kertas bertuliskan 'Happy Birthday, Gita'.

"Udah, buruan siap-siap. Kalian sekolah kan?" ucap Bunda.

***

Gita benar-benar merasa bahagia. Awalnya ia pikir jika teman-temannya akan melupakan hari lahirnya. Tapi, rupanya mereka sudah menyusun rencana untuk membuatnya marah. Baru setelah itu, mereka memberikan kue pada Gita dengan lilin 19 dan menceburkannya ke kolam ikan yang ada di taman tengah sekolah. Gita harus menahan malu karena seluruh warga sekolah menyaksikan detik-detik terakhirnya sebelum bergulat dengan ikan-ikan di kolam.

TRUST LOVE [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang