Chapter 54 : Before That Night

2.1K 208 83
                                    

"Jun, jangan macam-macam deh!" kamu menarik badanmu, mencoba lepas dari dekapannya.

June yang merasakan itu lalu semakin mengeratkan pelukannya. "Disini aja, temenin akuuu." ucapnya dengan bibir mengerucut, sementara wajahnya masih terlihat merah akibat mabuk.

"Jun aku ngantuk nih, lepasin nggak?!" kamu mencoba meloloskan badanmu lagi.

Namun dengan cepat ia cengkram lenganmu, lalu membalikkan badanmu sehingga membuat posisimu berada di bawahnya. "Enggak! Pokoknya aku mau kamu malam ini!"

"Mwo?!"

Masih dengan badan yang menindihmu, ia lepas t-shirt berlengan pendeknya dengan sekali tarikan, membuat matamu semakin membulat. "Hehehe.. Abs aku tambah bagus kan?" ucapnya dengan tatapan pervert.

"Ju--Jun Jun.. Kamu lagi mabuk Jun.." kamu mulai terlihat panik.

"Wae? Kamu suka kan?" sahutnya yang kemudian menenggelamkan wajahnya di lehermu, memberi kecupan-kecupan sambil sesekali menggigitnya.

"Yak yak yak yak!! Koo Junhoe!!"

Ia yang melihatmu semakin tak karuan hanya tersenyum tipis, lalu menggesek-gesekkan perut ber'absnya itu ke perutmu, membuat sesuatu yang sudah mengeras di bawah sana juga ikut mengenai bagian bawahmu.

"Yak! Neo michyeosseo!! Koo Junhoe neo jinjja michyeosseo June-yaaa!!" tanganmu sibuk memukul punggungnya, sementara yang di pukul masih fokus dengan kegiatannya.

"JUNE!" kamu menyentaknya lebih keras, berhasil membuatnya terhenti.

"Kamu nggak sayang ya sama aku?" wajahnya tiba-tiba memelas. "Kalau aku di rebut cewek lain gimana?? Gimana heuh?! Gimana gimana gimana!" racaunya, semakin berbicara tak jelas.

"Ya udah! Aku cari cowok lagi!"

"Nggak nggak boleh!! Kamu itu milih aku, milik Koo Junhoe!!" ucapnya yang kemudian memberi ciuman bertubi-tubi ke wajahmu, membuatmu semakin memekik.

"Hajimaaa!!" dengan sekuat tenaga kamu lepaskan badanmu dari badan bongsornya, berlari dan meninggalkan June yang tengah merengek sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya.

"Waaah, jinjja.." kamu bersandar di depan pintu kamarmu, menekan dadamu yang bergemuruh hebat. "Bahaya banget astaga.."





***




Udara pagi yang dingin membuatmu semakin mengeratkan selimut. Matamu masih merapat menikmati sisa-sisa tidur nyenyakmu, bau rerumputan basah, tanaman hijau, dan bau dedaunan pohon yang berembun menyeruak masuk melalui ventilasi-ventilasi kecil di dalam kamar. Beriringan dengan sayup-sayup suara kokokan ayam yang terdengar, membuat sempurnanya suasana pedesaan kala itu.

"Emmmh.." kamu menggeliatkan badan, mengambil ponsel yang terletak di samping bantal, tertera pukul 6 pagi di layarnya.

Badanmu berbalik, ingin melihat apakah kakak perempuan June itu sudah tersadar dari alam mimpinya. "Loh, eonnie sudah bangun ya?" kamu lihat tidak ada Yejin di sampingmu, sepertinya ia sudah bangun dari beberapa saat yang lalu. Sungguh, kemajuan yang hakiki bagi seorang Yejin yang tabu akan bangun pagi.

Kamupun melangkah keluar kamar, terlihat di kursi ruang tamu kakek June yang sudah bersantai menyeruput teh hangatnya.

"Eh sudah bangun?" tanyanya ketika melihatmu yang berjalan mendekat.

Kamu menunduk dan menyapa. "Pagi harabeoji.."

"Pagi.. Mau ikut minum teh? Ayo sini."

"Ah, iya.. (Y/n) mau ke kamar mandi dulu."

FANGIRL'S DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang