Chapter 46 : Beautiful Day in Seoul

2.2K 209 108
                                    

"Disini aja dulu!"

"Iya-iyaaa~"

"Ngapain juga pulang, kayak di Indonesia sudah ada kerja aja!"

"Iyaaaa! Bawel banget sih anjir!"

"Kapan lagikan kalian ke Korea, puas-puasin aja dulu liburan disini. Orang di rumah juga nggak keberatan kan? Belum pada nyuruh pulang kan?"

"Gue bilang iyaaa, iyaaa (y/n) cantik pacarnya Jun--" belum sempat kedua temanmu berucap, suara lain memotongnya dengan cepat.

"Gueee! Gue nih yang keberatan!" suara cemprengnya terdengar jelas, Yuri berjalan mendekati kalian bertiga dengan memegang gagang sapu di tangan kanannya. "Capek gue, kalian tuh jangankan bantuin gue masak! Habis makan aja piringnya cuma di diemin di depan TV! Belum lagi kalau kalian pulang jalan-jalan, itu sepatu, baju, sama tas belanjaan suka berserakan di mana-mana astagaaa!!"

"Sabar Yur, kalau sabar di sayang oppa.." ucapmu sambil memusut bahunya.

"YAK!" Yuri dengan cepat menepis tanganmu. "Lo juga sama de! Di jadikan oppa manajer cafenya yang di cabang Gangnam, tapi lo malah jarang kesana!"

"Hehehee.." kekehmu sambil menggaruk tengkuk leher.

"Issh!" Yuri menahan geram. "Dosa apa sih gue punya adek sepupu macam lo?! Pokoknya gue nggak mau tau! Kalian bantuin gue ngurus rumah, masak, belanja dan lain-lain!"

"Iya deh kaaa~" Sukma tersenyum-senyum, tangannya kini beralih memijit pundak Yuri.

"Hehee, Gue tau kalau ka Yuri tuh sebenernya baiiiik bangeeet! Ya nggak guys?!" Yosi merapat, tangannya mengipas-ngipas wajah Yuri yang nampak berkeringat.

Hngggh penjilat emang..

Siapa sih yang ngajarin kek gitu?

Gue? Owh gue ya? Hehee

"Gue tuh sebenernya senang kalian disini, soalnya bisa nemenin (y/n) kalau gue sama oppa keluar kota. Tapi nih ya.." Yuri kembali menegakkan sapu di tangannya, membuat Yosi dan Sukma yang tengah memijit dan mengipasinya sontak berlari dan bersembunyi dibelakangmu. "Gue tuh nggak sukanya kalau kalian nggak bantuin gue sama sekali, ya kali gue kayak babu di apartemen sendiri?!"

Yuri menghela nafas panjang, melihat kalian bertiga yang menatapnya sambil mengerjap-ngerjap meminta ampunan. "Aishhh.." Ia berpaling, berjalan masuk ke dalam kamar dan tak lama keluar dengan membawa banyak lembaran won di tangannya.

"Nih! Tugas kalian hari ini belanja ke supermarket, cepat keluarin handphone biar di catat apa-apa yang harus dibeli!"

Kamu langsung berdiri dan mengambil ponselmu yang tengah di charge di colokan samping TV, lalu mulai mengetik belanjaan yang ia sebutkan.

"Beli daging, ikan pollack sama abalon."

"Dagingnya yang asap atau yang mentah ka?"

"Yang mentah aja, nanti di bikin bulgogi. Beli minuman soda juga, kalian kan kalau malam suka nyemil, sekalian juga beli cemilan sama buah, terserah kalian mau buah apa."

"Terus beli mie gandum, gurita kecil, udang sama kerang. Beli juga sayurannya, wortel masih ada deh kayaknya di kulkas, kalian beli daun bawang, jamur enoki sama kol aja. Gue mau bikin Jjampong."

"Belinya tuh perkilo, perekor, perbuah, perbungkus atau gimana sih ka? Gue jarang belanja bahan makanan soalnya." tanya Sukma.

"Ada yang perkilo, ada yang perbungkus juga. Kayak sayuran tuh, itu sudah ada yang di bungkus, di pack biar tetap seger. Kalau kayak ikan, cumi, ayam, udang ya kebanyakan perkilo. Lo selama hidup nggak pernah diminta mama lo buat ke pasar ya?!"

FANGIRL'S DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang