Chapter 77 : Retak

752 115 39
                                    

Padahal kamu sudah turun dari bus, tapi rasanya kedua kakimu tak menapak pada tanah. Seperti melayang ketika melewati setiap aspal jalanan yang mengarah menuju apartemenmu.

Satu kata yang pas untuk menjelaskan semuanya. Terkejut.

Hal gila apa yang menyebabkan Kim Hyeri berkata seperti itu. 'Mari berpacaran dengan nyaman di hadapan publik dan biarkan mereka mengetahuinya.'

HEOL! Kalimat itu bahkan setiap katanya melekat jelas di otakmu. Rasanya kamu ingin sekali menarik kepala perempuan itu lalu mencelupkannya berulang kali ke dalam sungai Han seperti lap kotor yang perlu di bersihkan.

Benar-benar ingin merealisasikannya kalau saja kamu sudah tidak lagi berpikir jernih.

Sampai di apartemen, kamu langsung menaruh tas. Mungkin lebih tepatnya melempar ke atas sofa setelah kamu keluarkan ponselmu dari sana. Menekan kontak June dengan cepat, lama menunggu namun tak ada sahutan.

"Astaga.." kamu baru ingat kalau June memang tak bisa di hubungi atau menghubungi dalam beberapa waktu karena ia yang di awasi oleh menejernya. Member lainpun sama, tak bisa di hubungi karena mereka semua juga tidak di perbolehkan berkomunikasi dengan orang luar.

Kamu berjalan gontai menuju kamar, melepas baju dan menggantinya dengan baju yang sedikit longgar karena dadamu terasa sesak. Mungkin karena baju atau mungkin karena kondisi saat ini yang memang begitu menyesakkan.

Berbaring dan mencoba berpejam, berharap setelah terbangun akan ada titik terang. Setidaknya ada sesuatu setelah kamu bangun yang dapat menenangkan sedikit hati.







***







Malam harinya.

Sayangnya harapan sore tadi tidak terwujud. Alih-alih ada kabar yang dapat menenangkan hati, kamu malah di buat semakin kesal oleh banyaknya pemberitaan di televisi maupun di media sosial mengenai pernyataan mengejutkan Kim Hyeri di salah satu channel youtube tadi.

"Kok bisa ya dia seberani itu?! Gila ya, dia sudah nggak waras atau apa sih?!"

"Pengen gue jambak tau nggak kak!"

Menggeram kesal dengan ponsel menempel di telinga, Yuri beberapa saat lalu menghubungimu sesaat setelah ia mengetahui berita itu dari media sosialnya.

"Bisa-bisanya ngomong kayak gitu di siaran live? Dia mau bikin sensasi apa gimana?! Sumpah ya de, gue kaget banget waktu liat beritanya, sampai oppa aja ikut bingung waktu liat."

"Mana gue nggak bisa ngehubungin mereka. Parah emang, gue ngerasa terbuang banget kalau kayak gini ceritanya."

"Hahaha, gue kesel tapi mau ketawa juga gimana dong?"

"Jahat lo!"

"Ya kita tunggu dulu aja deh. Gue yakin semua yang ada di YG lagi heboh gara-gara bacotnya Kim Hyeri. Pasti mereka lagi sibuk, belum lagi para media yang gue yakin lagi gencar-gencarnya nyari berita."

"Iya, lagian gue juga nggak bisa apa-apa."

"Ya udah lo sabar aja, pasti pihak YG nggak bakal tinggal diam. Tunggu aja statemen dari mereka."

"Iya sih.."

"Ya udah kalau gitu gue tutup ya. Gue khawatir aja kan kalau lo tadi bertindak gegabah."

"Gegabah gimana? Gue aja langsung shock waktu liat siaran live nya."

"Ya kali aja lo ngamuk ke gedung YG atau ke agensi Kim Hyeri sambil bawa obor, hahahaa!"

"Setan emang lo kak."

"Ya udah, gue tutup ya (y/n). Kasian ini Hyunjae mau nyusu. Pokoknya lo tenang aja, jangan di pikirin, oke?"

FANGIRL'S DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang