"Ekhem!"
Urat kepalamu bermunculan, baru saja kamu ingin menumpahkan segala rindu yang tertahan karena hampir sebulan tak bertemu, seonggok daging yang memiliki tinggi kurang lebih 13cm itu tiba-tiba menginterupsi di depan pintu.
"Wae?" kamu memutar pandangan ke arahnya, sedikit melotot.
"Enggak, oppa cuman mau bilang.." ia terdiam sejenak, menahan tawa sebelum berucap keras. "Ciyeeeeee!!Selamat ya yang udah baikaaaan~~" June hampir melemparnya dengan bantal, namun kaki boncelnya sudah kabur dengan lincah.
"Akhirnyaaaa!! Gue bebas dari penderitaaaaan!!" teriak seorang lagi di luar, yang kamu yakini adalah Hanbin. Karena beberapa saat yang lalu ia sempat mengatakan hampir mati akibat merawat June yang seperti mayat hidup selama ini.
Kamu menggelengkan kepala, menghela nafas panjang lalu berdiri. Baru saja kamu ingin menutup pintu kamar, sang maknae memunculkan kepala di baliknya.
"Aigoya!" pekikmu kaget. "Ngapain Chan?!"
"Hehee, aku kan mau mengabadikan saat-saat klimaks, noona.." ia memegang kamera dengan wajah polos tak berdosa.
Brak!
Kamu langsung menutup pintunya. Lalu dengan sekali gerakan jari kamu kunci pintu kamar itu.
Sisanya?
Hanya kalian berdua yang tahu.
:))***
Keesokan harinya.
"La la la la laaa~~"
Kamu melap kaca dan membersihkan perabotan dengan ceria pagi itu, di tinggal hampir sebulan membuat apartemen tercintamu cukup berdebu. Bersyukur, papamu tidak sempat memintamu untuk menjualnya, kalau tidak, sudah bisa dipastikan kamu yang akan menggembel lagi di tempat Yuri.
Tapi yang membuatmu lebih bersyukur adalah, siaran V Live beberapa waktu yang lalu itu tidak membuat kecurigaan di mata publik. Untungnya para ikonic yang menonton pada malam itu tidak terlalu memperhatikan, ketika June yang hampir saja menyebut namamu.
Mereka hanya mengira, June sedang tak enak badan dan kelelahan saat itu, belum lagi ia yang juga sempat berkata mengantuk dan ingin tidur namun di minta Jinhwan untuk menemaninya.
Drrrrrrrrt drrrrrrrrrrt
Ponselmu yang kamu taruh di atas meja bergetar, membuatmu menghentikan aktifitas sejenak.
"(Y/n)."
"Iya Jun?"
"Di mana?"
"Di apartemen, kenapa?"
"Kamu nggak ke cafe?"
"Enggak, kata ka Yuri istirahat aja, beres-beres dulu."
"Aku ke sana ya? Tapi sore kayaknya. Soalnya masih ada jadwal habis ini."
"Iya iya.. Kalau kamu sibuk besok aja ke sininya, lagian kan baru malam tadi kita ketemu."
"Emm, rasanya malam tadi masih kurang. Aku pengen ketemu kamu lagi."
"Hehe, ya udah, nanti hubungin ya kalau kamu mau ke sini."
"Iya, entar sebelum berangkat aku chat."
"Aku tunggu ya nanti sore~"
"Ne~"
Sore harinya.
Kamu baru selesai bervideo call dengan orang tuamu ketika terdengar bunyi bel di depan.
"Ko lama?" kamu menampakkan wajah cemberut sesaat membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL'S DREAM
Fanfiction"Memang bisa, gue yang seorang fangirl ini jadi girlfriend?" "Yah selama lo cewek, young, free, dan masih hidup. Who knows what gonna happen in life right?!" √Bahasa baku+nonbaku √Santai √Ringan √Baper Cover by @graphicarea Text Animation by @ensikl...