Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"OH SEHUN!"
Sehun menoleh dan terlihatlah Taehyung datang menghampirinya dengan raut wajah marah. Sehun menatap Taehyung heran, ia tahu bahwa Taehyung pasti ingin melakukan sesuatu kepadanya.
"Lo ngapain deketin Irene?"
Sehun mengernyitkan dahi, "Maksud lo?"
"Irene itu punya gue."
"Dulu," ralat Sehun, "itu dulu."
Taehyung terdiam.
"Irene bukan barang dan dia lagi dekat sama gue, gue cinta sama dia. Lo masa lalu kelamnya dan lo lah penyebab dia selalu natap orang sedih! Dan lo juga yang ngebuat dia ga percaya dengan cinta!" hardik Sehun.
Taehyung melotot mendengar ucapan Sehun.
"Kalau cara lo kayak gini, gue semakin yakin kalau Irene udah ga cinta lagi sama lo." Sehun tersenyum, "gue bakalan ngejaga Irene lebih lembut daripada lo yang ngejaga Irene kayak lo ngejaga cewek gampangan!"
"JAGA UCAPAN LO, HUN!" teriak Taehyung.
Sehun menatap Taehyung datar, "Apa yang harus gue jaga? Lo berniat jahat, 'kan? Lo bersikap baik-baik dengan Irene itu, karena lo mau jadiin dia sebagai bahan taruhan di saat gue dan lo balapan, 'kan?! Gue bukan ga tahu maksud lo, bangsat!"
Taehyung menatap Sehun marah, "Gue..."
"Lo ga bisa jawab ucapan gue, 'kan?! Semuanya udah jelas, Taehyung! Lo baik-baik-in si Irene supaya dia nurut dengan segala kemauan lo! Lo ga cinta sama dia! Bullshit dengan ucapan lo cinta mati dengan Irene! Lo cuman manfaatin dia sebagai bahan taruhan lo nantinya! Dengan wajahnya yang polos dan kebaikannya, lo kayak gini?! Brengsek lo, ya?!" teriak Sehun.
Taehyung tertawa, "IYA! KENAPA?! Kalau si Irene itu bahan taruhan gue, lo mau apa?!"
Sehun berdecak kesal, "Jahat banget lo."
"Iya! Gue ga cinta sama dia! Cinta gue cuman sama Jihyun! Jihyun nolak gue karena tahu Irene cinta sama gue! Apalagi dia jadian sama lo! Ya Tuhan Hun, lo juga tahu 'kan apa bedanya Irene dengan Jihyun? Irene terlalu ceria dan gue lebih suka sama cewek yang anggun kayak Jihyun!" ujar Taehyung, "gue deketin Irene dan berniat baik-baik-in dia supaya di saat gue dan lo balapan, gue bakal naruhin dia dan ngasih dia ke lo. Tentu saja, karena wajah mereka sama, pasti lo ngira itu Jihyun. Jadi gue bisa dengan mudahnya ngerusak hubungan lo dan Jihyun jadi milik gue."
Sehun menggepal tangannya dengan erat.
"Iya! Cinta gue dengan Jihyun, bukan dengan Irene! Gue ngejar-ngejar dia kayak gitu supaya dia ngerasa kalau gue masih cinta sama dia. Padahal mah engga," Taehyung tertawa, "ngapain gue cinta sama cewek kolot kek dia? Ga guna!"
"Jadi, dia cuman lo manfaatin doang?" tanya Sehun.
Taehyung tertawa kuat, "Iya dong! Ngapain gue cinta mati sama dia? Dia bukan tipe gue, Hun! Kalau lo mau ambil, ya ambil aja!"
"Dia bukan barang, brengsek!" teriak Sehun.
Taehyung menatap Sehun dan tertawa mengejek, "Sejak kapan seorang Oh Sehun marah kalau gue ngebahas seorang cewek yang ga berarti di kehidupannya?"
"Sejak gue kenal dengan Irene!" jawab Sehun.
"Dan... sejak kapan seorang Kim Taehyung ternyata lebih menjijikan daripada sebuah sampah?"
Sehun dan Taehyung yang berada di sebuah lapangan hanya dalam kondisi berdua saja, tiba-tiba dikejutkan dengan suara lembut dari Irene. Wajah Irene terlihat menahan amarah dan Sehun sangat yakin bahwa saat ini Irene benar-benar ingin membunuh dirinya dan Taehyung.
"Anda tidak pernah mau merasa bersalah atas apa yang Anda lakukan. Anda jugalah penyebab kakak saya dan kak Sooha meninggal. Dengan melakukan mabuk-mabukan dan mengendarai mobil serta menabrak dengan sengaja mobil kakak saya bersama kak Sooha yang mengakibatkan mereka berdua meninggal," Irene menatap Taehyung tajam, "dan sekarang anda bebas dari penjara karena orang tua anda yang membebaskan diri anda dengan mudah, tentu saja karena ada orang dalam. Ternyata, semenjijikannya dan sehina itu seorang Kim Taehyung."
"Irene.." desis Sehun.
Taehyung terdiam dan terkejut mendengar ucapan Irene.
Irene tersenyum tulus dan menghela napas, "Aku memaafkanmu, Kim Taehyung. Sungguh-sungguh memaafkanmu."
Taehyung dan Sehun terdiam mendengar keputusan Irene.
"Apapun yang kamu lakukan adalah sebuah takdir yang harus di ingat sepanjang hidupmu. Dengan cara aku membenci ataupun membalas perbuatanmu, itu melawan takdir dan tentu saja tak ada yang berbeda antara diriku dan dirimu," Irene tersenyum tulus, "sebuah bisikan setan yang kau dengar itulah yang membuatmu sejahat ini. Tapi, aku memaafkanmu."
"Irene.." lirih Taehyung.
"Walaupun hubungan kita tidak berjalan dengan lancar, setidaknya jadilah orang yang baik untuk saat ini dan di masa depan," Irene menatap Taehyung dan tersenyum, "Apapun yang kamu lakukan di masa yang lalu, tidak bisa kembali lagi di masa sekarang. Dan tentu saja, aku memaafkanmu. Tuhan saja bisa memaafkan seorang hambanya yang bertaubat dan menginginkan jalan yang lebih baik, kenapa aku tidak bisa memaafkanmu yang ingin berjalan ke arah yang baik?"
Irene membalikan badannya dan menghela napas. Berjalan pelan meninggalkan dua pria yang terkejut mendengarkan ucapan Irene.
"Itulah yang buat gue semakin cinta dengan dia, Taehyung. Dia memaafkan apapun yang siapapun lakukan, seberat apapun itu."
Sehun berlari mengejar Irene dan Sehun bisa mendengar ucapan Irene.
"Tak apa-apa, apapun yang terjadi biarlah terjadi. Memaafkan adalah jalan satu-satunya untuk berdamai dengan masa lalu."