destiny ❝✔❞ - irene sehun

5

Sehun berlari dengan kencang menuju rumah sakit dimana Jihyun di rawat. Di saat ia telah sampai, terlihatlah Irene yang sedang menangis dan kedua orang tua mereka yang saling berpelukan sambil menangis dalam diam.

"Sehun..."

Sehun menatap kedua orang tua Jihyun, "Ada apa, Om? Jihyun baik-baik saja, 'kan?"

"Jihyun.. Jihyun udah ga ada lagi.."

Dunia Sehun sepertinya runtuh. Wajahnya yang panik mendadak memerah, karena menangis. Sehun terlihat sangat lemas, sehingga ketiga temannya membantunya agar tetap sadar.

"Gue mimpi, 'kan?"

Keadaan di ruang ICU terlihat sangat jelas. Kesedihan dan suara tangis terdengar sangat jelas di depan ruang ICU itu.

Jihyun benar-benar mengabulkan perkataan Sehun.

Dia pergi untuk selamanya.

*****

Sehun terdiam tepat di makam Jihyun. Dirinya menatap kosong makam Jihyun, walaupun air matanya sudah kering akibat menangisi kepergian Jihyun.

Jihyun meninggal karena kecelakaan bersama tunangannya.

Di jalan yang licin dalam keadaan hujan deras dan mobil yang mengebut, di saat itulah mobil oleng dan menabrak pembatas jalan. Jihyun dan tunangannya meninggal saat di bawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

"Maafin aku.."

Ucapan itulah yang keluar dari bibir Sehun.

Sehun terduduk lemas di samping makam Jihyun dan menangis.

"Maafin aku, Jihyun.. Maafin aku.."

Sehun tetap menangis tanpa memperdulikan apapun. Sehun seakan ingin mengikuti Jihyun pergi, tapi Sehun sadar, Jihyun tidak akan menyukainya.

Sehun menyesali apa yang selama ini ia katakan kepada Jihyun.

Memakinya.

Membencinya.

Ataupun sikap yang sangat tidak pantas untuk ia perlakukan kepada gadis yang baik seperti Jihyun.

Sehun ingin sekali mengatakan bahwa ini mimpi, tapi Sehun sadar. Inilah cobaan untuknya menjalani kehidupan.

Sebuah cobaan yang sangat berat untuknya.

Kehilangan Jihyun.