destiny ❝✔❞ - irene sehun

42

DI INGATKAN KEMBALI, UNTUK KALIAN YANG MAU TANYA DENGAN CAST-NYA BISA CEK DI CHAPTER SEBELUM 18 ATAU SESUDAH 17 YAP.

TERIMA KASIH👌

*****

"Rene..."

Irene menoleh dan tersenyum melihat Seulgi yang berjalan menujunya. Seulgi terlihat sangat cantik dengan wajahnya yang berbinar dan tak lupa juga senyumannya yang merekah.

"Joohyun!!"

Irene tersenyum dan berkata, "Apa?"

"LO HARUS LIHAT MADING SEKARANG!!!"

Irene menatap Seulgi heran, tetapi di saat Seulgi menarik dirinya, ia sadar, ada yang lebih penting daripada kebingungannya.

Mading di padati oleh banyak orang, bukan Seulgi jika ia tidak menyalip satu-persatu mahasiswa-mahasiswi. Dan entah kenapa, tiba-tiba, karena ulah Seulgi, mereka berdua ada di paling depan mading.

"Itu..."

Irene menoleh dan terdiam.

Well, Irene terdiam bukan karena apa, ada namanya dan Sehun di mading tersebut. Dan ternyata, itu hanya predikat populernya mereka berdua.

Sehun nomor satu dari fakultas teknik sipil, sedangkan Irene nomor satu dari fakultas dokter umum.

Mereka adalah orang yang memiliki kepopuleran nomor satu di area kampus ataupun tidak.

Irene memutar bola matanya dan menatap Seulgi, "Hanya ini?"

Seulgi menganggukan kepalanya dengan semangat, "Kalian hebat! Kalian juga ngalahin anak semester atas yang punya gudang prestasi di dalam permodelan! Sedangkan kalian berdua? Natural! Parah!"

Irene menggelengkan kepalanya dan menarik Seulgi menjauh dari kepadatan itu.

"Itu di tempel di setiap tempat?" tanya Irene.

Seulgi menganggukan kepalanya, "Tentu saja!"

Irene menghela napas, "Itu gunanya apaan sih?"

Seulgi menggelengkan kepalanya, "Engga tahu."

"Kamu di urutan berapa?" tanya Irene.

"Aku sama Chanyeol di urutan 2, Krystal sama Kai nomor 3, dan Baekhyun sama Joy selanjutnya. Kita berdelapan empat besar. Yeay!"

Irene mengusap wajahnya pelan, "Astagfirullah, Seul..."

"Di situpun di kasih tahu kalau dalam urutan itu pacar kita siapa. Jadi, orang-orang ga bisa seenak mereka deketin kita ataupun pacar kita, Rene."

Irene menggelengkan kepalanya, "Ya Allah, jadi, kenapa kamu senang banget?"

"Ga tahu. Aku biasanya cuman masuk 10 besar, kali ini malah berhasil nomor 2 sama si caplang, muehehe..." Seulgi cengegesan.

Irene tersenyum dan berkata, "Udah makan? Kantin yuk?"

Seulgi mengangguk, "Bolehlah, gue juga lapar.."