"Hun..."
Hening.
"Sehun..."
Hening.
"OH SEHUN!!!"
Masih juga hening. Sehun mengendarai mobilnya dengan suasana hening. Tidak ada yang bersuara kecuali Irene yang daritadi memanggilnya.
"Kalau kamu cemburu cuman, karena tadi aku ngobrol dengan Bogum, ya maaf..." sesal Irene.
Sehun masih diam.
"Bogum tu sepupu aku, loh..."
Sehun masih tak menjawab dan Irene pun mendadak diam.
"Kalau dia sepupumu, kok dia bisa suka sama kamu?"
Pertanyaan Sehun membuat Irene tahu bahwa Sehun juga mendengar kabar bahwa Bogum menyukainya.
"Dia cuman suka loh dan aku juga ga suka sama dia. Dia cuman teman dan sepupu aku aja, ga lebih loh."
Sehun menghela napas, "Oh, ya udah."
Irene menganggukan kepalanya, "Ngerti, 'kan? Kenapa masih diam? Ga mau peluk?"
Sehun terkekeh dan berkata, "Siapa sih yang ga mau?"
Untung saja lampu merah dan untung saja Bogum cuman sepupu dan teman Irene saja, hal itu membuat Sehun lega.
"Kamu tuh cantik banget!"
Irene menatap Sehun heran, "Terus?"
"Banyak yang suka!"
Irene tertawa.
"Belum lagi kamu ceria dan ramah. Makin banyak yang suka!"
Ucapan Sehun membuat Irene tertawa lepas. Cemburu Sehun itu lucu, makanya Irene suka gemes sendiri kalau lihat Sehun cemburu dengan pria-pria lain yang menyapa Irene.
"Tapi, 'kan aku cintanya sama kamu," goda Irene.
Sehun tertawa mendengar godaan Irene, "Kamu bisa aja, deh. Jadi, mayu.."
Irene tertawa terbahak-bahak melihat Sehun yang mulai alay menurutnya.
"Rene,"
"Apa?"
Sehun menggelengkan kepalanya, "Engga jadi."
Irene menatap Sehun dan memicingkan matanya, "Kenapa kamu, tuh?"
Sehun tetap menggelengkan kepalanya.
Irene mengelus rambut Sehun pelan dan berkata, "Kalau kamu mikir aku bakal ninggalin kamu, aku ga tahu, Hun."
"Kenapa?" tanya Sehun pelan.
Irene tersenyum, "Karena belum tentu aku masih bernapas, Hun."
Sehun terdiam.
"Aku ga bisa janji untuk ada di samping kamu selamanya, tapi aku bakalan berusaha. Aku tahu, takdir mempersatukan kita yang tentu saja di atur oleh Allah." Irene tersenyum, "dan aku bukan tipe cewek yang bisa berjanji dengan hal-hal yang ga pasti, Hun. Kayak bilang ga bisa hidup tanpa cinta, ga mau jauh-jauh, ataupun alasan aneh yang lainnya. Kita jalani hidup ini dengan bersyukur, sudah cukup. Jangan lupa juga dengan Allah."
Sehun tersenyum, "Terima kasih."
"Untuk?"
"Menjadi kekasihku yang dewasa. Karenamu, aku bisa lebih berpikir ke depan untuk masa depanku ataupun kita."
Irene tersenyum lebar, "Sama-sama."
"Tapi, Rene...."
Irene menoleh dan berkata, "Apa lagi?"
"Kok kita ga ciuman, sih? Padahal udah romantis tadi situasinya." Sehun cengegesan.
"OH SEHUN!!!!!!"
"IYA LOH, ENGGA!! AKU CANDA AJA, KALO GA CANDA JUGA GA APA– IRENE!! RAMBUT AKUUUUUU..........."
![](https://img.wattpad.com/cover/132545457-288-k906591.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
destiny ❝✔❞ - irene sehun
Короткий рассказSebuah takdir yang mempertemukan Sehun dan Irene. © chanchan_cdp 22 Desember 2017 - START 10 November 2018 - END #27 in hunrene #26 in hunrene #68 in exovelvet