16

2.2K 270 14
                                    

Sehun yang biasanya sangat masa bodoh dengan apa yang di perbuat oleh pacar-pacarnya, entah apapun itu. Sekarang sudah terlihat dirinya mulai berbeda. Walaupun Irene bukan siapa-siapanya, tapi hal itu membuat orang-orang terutama pacar-pacarnya berpikir bahwa Irene adalah orang penting di hidupnya.

"Ngapain lo ngatai Irene lonte?" tanya Sehun datar kepada Momo.

Momo yang ada di samping Sehun terdiam mendengar ucapan Sehun. Dengan raut wajahnya yang terkejut, Momo tak percaya bahwa Sehun bisa bertanya tentang hal itu. Padahal, setahu Momo, Sehun bukanlah orang yang terlalu peduli terhadap seorang wanita.

"Maksud kamu?"

Sehun menghela napas dan menatap Momo tajam, "Gue tahu kalian berantem di koridor dan lo ngapain nyangkut-pautkan kakaknya Irene juga? She has no problem with you!"

Momo terdiam.

"Lo berani ngatain Irene lonte padahal lo yang lonte? Lo emang ga bisa ngaca banget, Mo..." Sehun berdecak kesal.

"Hun.. aku.."

"Kita putus."

Momo terkejut mendengar ucapan Sehun. Sehun pergi menjauhi Momo yang masih shock akibat ucapannya. Berbeda dengan Momo yang tak bisa bergerak sama sekali karena ucapannya, Sehun justru dengan sangat ringan berjalan menuju fakultas Irene.

"GUE AKAN BIKIN HIDUP LO GA BAHAGIA, IRENE! LIHAT AJA NANTI, BRENGSEK!!"

*****

Lagi-lagi Seulgi dan Irene harus menyelesaikan tugas mereka yang sangat banyak di perpustakaan. Seulgi sedaritadi tak berhenti untuk menghela napas ataupun sekedar mengumpat pelan, karena kebingungan dengan tugas yang menumpuk ini.

"Rene, kok lo tenang aja nyelesain tugas kita, sih?"

Irene menoleh dan tersenyum, "Ya.. mau kekmana lagi? Aku udah terbiasa bikin tugasnya dalam kondisi tenang. Kalau aku kayak kamu, frustasi dan ngumpat sedaritadi, tugas ga bakalan selesai dengan cepat."

Seulgi terdiam.

"Ngerjain tugas itu dengan serius, Seul. Jangan serius banget juga, sih. Ada dikit lah ketawa atau yang lainnya." canda Irene.

Seulgi menggelengkan kepalanya, "Beneran deh, Rene. Kalau gue kayak lo, ga sanggup gue. Tiap kali ada tugas, langsung ke perpus dan nyelesainnya di hari itu juga. Gila emang!"

Irene tertawa, "Jadi, kamu mau malas-malasan dan ngerjainnya di hari sebelum di kumpul?"

"Tentu!" ujar Seulgi senang.

"Ada banyak seandainya yang akan terjadi di hari itu, Seul. Kalau sudah besok di kumpul itu, kemageran yang haqiqi udah dateng.."

Seulgi mangut-mangut setuju, "Betul juga kata lo, ya.."

"Ya udah, selesai tugasnya dulu."

Seulgi menganggukan kepalanya.

"Lanjut nugas, Seul. Jangan di liatin aja.."

Seulgi menatap Irene, "Rene.."

"Apa?"

"Gue ngantuk."

"Lho?"

"Nanti aja, ya? Gue ngantuk banget soalnya."

"SEULGI, KERJAIN SEKARANG!"

*****

"Gue dapet info dari temen gue."

Ucapan Baekhyun membuat ketiga pria tampan yang ada di sampingnya terlihat tidak peduli dengan ucapan sampahnya. Baekhyun menghela napas dan mendekatkan wajahnya kepada tiga teman yang sangat tidak peduli.

"TENTANG TAEHYUNG!"

Sehun langsung menatap Baekhyun penasaran, "Apa?"

Baekhyun tersenyum menang dan mendekatkan wajahnya kepada dua temannya yang lain.

"TENTANG JIMIN DAN MYUNGSOO!"

Sontak Chanyeol dan Kai menatap Baekhyun penasaran juga, "APA?!"

Baekhyun tersenyum menang lagi. Ga salah gue jadi tukang gosip gini. Ada hikmahnya juga, batinnya.

"Mau cerita tentang siapa dulu?" tanya Baekhyun.

"JIMIN!"

"MYUNGSOO!"

"TAEHYUNG!"

Lagi-lagi senyuman menang Baekhyun terlihat di wajah imutnya, "Dari Jimin dulu, ya.."

Mereka mengangguk semangat mendengar ucapan Baekhyun, "SIAP!"

"Jimin masih suka sama Seulgi. Myungsoo juga masih suka dengan Seulgi. Apalagi Taehyung.." Baekhyun melanjutkan ucapannya, "masih cinta dengan Irene."

"BANGSAT!"

"BRENGSEK!"

"BAJINGAN!"

"ANYING, GUE GA 3B BANGSAT! GUE SUKANYA 36B!"

Mereka berempat berhenti berbicara dan saling menatap satu sama lain.

"Lo yakin suka sama 36B?"

Baekhyun mengangguk semangat, "IYALAH! MAKANYA CEWEK GUE SI JOY 36B!"

"Lo udah ngukurnya?"

"Engga tahu. Gue nebak aja."

"Yaelah, gue kira beneran."

Baekhyun terkekeh mendengar teman-temannya juga ikutan heboh dengan ucapannya.

"Lo tahu darimana berita itu tadi, Hyun?" tanya Sehun.

Baekhyun tersenyum lebar, "Gue ngarang, kok."

"ANYING!"

"Ga, sih. Gue ngarang cuman yang Jimin dan Myungsoo doang."

"Lha? Yang Taehyung?"

Baekhyun tersenyum kepada Sehun, "Itu benaran."

"Lo tahu darimana?" tanya Sehun lagi.

"Orangnya sendiri yang bilang, kok. Taehyung sendiri yang ngasih tahu gue."

Tiba-tiba Sehun merasa, kedekatannya dengan Irene tidak akan semudah dirinya mendekati gadis lain. Saingannya sangat kuat. Mantan kekasih Irene masih menyukainya.

destiny ❝✔❞ - irene sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang