38

1.4K 208 1
                                    

"Rene..."

Irene tersenyum tipis melihat Sehun yang baru saja tiba di rumahnya. Napas Irene terengah-engah, karena demamnya belum turun sama sekali.

"Kenapa sampai demam gini? Kamu setiap bulan ga kayak gini, kok bisa drop?"

Irene tersenyum tipis melihat Sehun yang menatapnya khawatir. Irene suka Sehun mengkhawatirkannya.

"Ga tahu, emang dari sananya."

Sehun menghela napas dan mengenggam tangan Irene, "Aku tadi ketemu sama orang tua kamu. Mereka masih sibuk, ya?"

Irene menganggukan kepalanya, "Iya, tadi niatnya mereka mau ngerawat aku sampai aku sehat, tapi aku engga mau. Cuman karena aku demam, urusan mereka malah terbengkalai."

Sehun tersenyum lembut menatap Irene, "Dan mereka ngasih aku izin untuk ngerawat kamu, Rene."

Irene tersenyum dan memejamkan matanya. Setelah itu, ia menatap Sehun dan duduk di tempat tidurnya.

"Hun,"

"Ya?"

Irene merentangkan kedua tangannya dan tersenyum, "Give me a hug."

"Aku merindukanmu, Bae," Sehun memeluk Irene pelan dan mengusap punggung gadis itu penuh sayang.

"Aku mencintaimu, Hun, sangat mencintaimu." Irene membalas pelukan Sehun dan tersenyum lebar.

"Aku tahu, aku juga mencintaimu, Bae,"

Irene mengangguk lucu dan berkata, "Temenin aku tidur, ya?"

Sehun tersenyum, "Ya. Kali ini aku yang merawatmu."

Sehun melepaskan pelukan dan duduk di samping Irene. Sehun memeluk Irene yang sedang demam dan tetap mengusap punggung gadis itu secara lembut.

Setelah memastikan bahwa Irene tertidur, Sehun mengedarkan pandangan ke seluruh kamar Irene yang luas.

Ada fotonya dan Jihyun, keluarganya, dan tentu saja ada foto Irene bersama Sehun. Ada sebuah foto yang membuatnya memicingkan matanya.

Foto Irene yang sedang duduk di kopernya dan mem-pout-kan bibirnya, sangat lucu.

Dan ternyata, ada sebuah surat di samping nakas yang membuat Sehun ingin membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ternyata, ada sebuah surat di samping nakas yang membuat Sehun ingin membacanya.

Bukan Sehun, kalau dia tidak penasaran. Sehun meraih pelan surat tersebut di samping nakas dan membacanya.

Sehun terdiam.

Ternyata, surat dari Jihyun untuk Irene lebih.... menyedihkan daripada surat Jihyun untuknya.

Dan Sehun pun mulai menyadari, gadis yang ia cintai selama ini adalah Irene, bukan Jihyun.

destiny ❝✔❞ - irene sehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang