Call Me By Your Name adalah film bergenre Romance/Drama yang dirilis di Rusia pada tahun 2017. Film ini mengambil setting waktu tahun 1983 dan tempat di Italia, menceritakan tentang seorang remaja pria berumur 17 tahun bernama Elio Perlman yang menginap di sebuah villa di Lombardy, Italia bersama keluarganya. Ayah dari Elio (Mr. Perlman) merupakan seorang professor sedangkan salah satu muridnya yang bernama Oliver kerja magang bersama ayahnya Elio & ikut menginap di villa tersebut. Perlahan, keduanya pun mulai menyimpan rasa kepada satu sama lain.
Warning: nudity scene, sexual content, and some language (Rated R)
Pas baca judulnya, agak bingung, 'Call Me By Your Name' kayak maksudnya apa yah? agak rancu gitu haha. Tapi sekalinya kalian nonton adegan yang bakal ngejelasin maksud dari judulnya, kalian pasti bakal langsung "Oh, jadi gitu."
First impression pas liat dua pemeran utama ini. "Hah, ini beneran mereka berdua yang ceritanya saling suka?" Karena dari tatapan pertama udah ketara banget perbedaan jarak umur mereka. Dan, gua pikir gua bakal agak risih dan ngga akan fully enjoy filmnya. Ternyata ngga sama sekali, woy! Pernah ngga sih kalian kayak sedikit maksa buat suka sama film karena menurut kalian itu keren? Tapi, jauh didalam lubuk hati kalian, kalian sebenarnya ngga sesuka itu sama filmnya. Nah, ini berbanding terbalik. Yang gua pikir gua ga akan gimana-gimana banget ternyata feelsnya masih berasa sampe berhari-hari.
Inti dari film ini adalah cuma percikan cinta yang muncul diantara kedua pemeran utama tersebut. Dimana Elio mengembangkan rasa cinta yang baru bersemi kepada Oliver, dan begitu juga sebaliknya. Di sisi lain, film ini actually bukan pure hanya kecintaan Elio pada Oliver atau Oliver pada Elio, melainkan masing-masing dari mereka saling mengeksplorasi rasa cinta mereka. Terutama Elio yang hitungannya masih remaja baru tumbuh. Jadi, Elio ngga langsung plek cinta mati-matian sama Oliver.
Film ini benar-benar realistis, salah satu film yang intensinya memang dibuat natural, dimana penonton dibuat seolah-olah terasa seperti di Italia. Gua pas nonton film ini, saking realistisnya gua sampe berasa kalo gua ikut bersama bareng Elio dan Oliver di Italia. Jadi, the majority of this film, cuma menampilkan Elio yang main gitar, atau melamun ngga jelas, atau mereka nongkrong di cafe, sepedaan, atau Oliver yang berjemur dan rutinitas yang biasanya dilakuin sama orang biasa. Kalian pasti kebayang, loh, emang ngga bosen tuh? Dengan durasi 2 jam 12 menit isinya cuma begitu? Awalnya gua juga pikir begitu, ternyata berbanding terbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Movie Reviews
RandomBuku ini berisi ulasan-ulasan saya mengenai film yang sudah pernah saya tonton sebelumnya. Seluruh tulisan dan resensi 100% murni alias jujur di setiap tanggapan, dan semuanya berdasarkan opini saya sendiri. Selain resensi, terdapat bagian-bagian la...