Hacksaw Ridge adalah film bergenre Drama/History yang dirilis di Indonesia pada tahun 2016. Menceritakan tentang pria muda bernama Desmond Doss yang mendaftarkan dirinya sebagai posisi bagian medis di dalam pasukan tentara Virginia di Perang Dunia II ketika melawan tentara Jepang. Berasal dari kisah nyata Pfc. Desmond T Doss yang memenangkan medal karena telah menyelamatkan sebanyak 75 jiwa meskipun dengan iman kuat yang dipercayainya dan penolakkannya untuk memegang senjata.
Mungkin kalimat "Sometimes superheroes don't wear capes" cocok untuk mendeskripsikan film ini.
Filmnya dibuka dengan keadaan perang dimana sudah banyak para tentara yang meninggal, baru setelahnya di-cut hingga ke 16 tahun awal sebelum kejadian tersebut berlangsung. Sebenarnya yang unggul dari film ini adalah ceritanya dan pemeran utamanya yaitu Desmond Doss sendiri. Meskipun premisnya terkesan mustahil dan mengada-ngada namun ceritanya diangkat dari kisah nyata. Film ini bukanlah film perang ataupun film aksi, film ini sebetulnya sederhana, hanya tentang Doss yang dianggap sebagai 'juru selamat' disini. Yang gua suka dari film ini adalah ketimbang hanya langsung mulai ke poin inti yaitu bagian 'heroic act' nya, mereka lebih memilih untuk mengenal dulu para pemerannya dan background story dari Doss. Kita diperlihatkan seperti apa Doss itu, bagaimana sejarahnya, hubungan dia dengan saudara laki-lakinya, dan alasan mengapa ia menolak untuk memegang senjata meskipun jalan yang ia pilih adalah untuk berada di medan perang/tempur. Dengan konteks seperti ini, menyebabkan penonton akan jauh lebih dekat dengan Doss, kalian akan bisa merasakan apa yang Doss rasakan atas pendekatan yang diberikan. Di satu sisi kita sangat bangga dan mengagumi sosoknya namun disisi lain kita juga dapat merasakan kesedihan yang dia rasakan serta bagaimana perasaannya ketika berada bersama dengan jasad-jasad para tentara atau bahkan temannya yang tidak dapat ia selamatkan. Kalian juga akan tahu bagaimana keluh-kesah yang dialami Doss, mulai dari insiden dia bersama saudara laki-lakinya, bersama Ayahnya, menjelang masuk kedalam pasukan tentara, dan banyaknya proses sulit yang harus dilaluinya agar ia bisa menerima persetujuan untuk masuk ke medan perang tanpa senjata. Namun, bukan hanya Doss saja yang menjadi highlight di film ini, gua pun ikut peduli dengan karakter lainnya. Seperti ketika di awal kita diperlihatkan bahwa sosok Ayahnya Doss adalah orang yang kejam dan kasar, namun seiring filmnya berjalan kita perlahan mulai mengetahui bahwa sosok dia yang sebenarnya tidak demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Movie Reviews
DiversosBuku ini berisi ulasan-ulasan saya mengenai film yang sudah pernah saya tonton sebelumnya. Seluruh tulisan dan resensi 100% murni alias jujur di setiap tanggapan, dan semuanya berdasarkan opini saya sendiri. Selain resensi, terdapat bagian-bagian la...