Why I Don't Like Movie Trailers

1.3K 47 17
                                    

Di chapter kali ini, gua akan membahas hal yang cukup berbeda dari yang biasanya. Gua akan memberikan penjelasan kenapa gua ngga suka menonton trailer film. Semuanya berdasarkan opini dan personal view gua sendiri, jadi bukan berarti gua mengatakan movie trailers itu harus dihilangkan, cuma kalo dari gua sendiri gua ngga suka untuk menonton trailer. Terserah kalian mau membacanya atau ngga, this is simply just my opinion.

1. False Expectations
Movie trailers itu salah satu penyebab penonton dapat memiliki false expectations terhadap filmnya sendiri sebelum menontonnya. Entah mengapa gua merasa kehadiran trailer tidak memberikan ide yang konkrit atau representasi yang akurat terhadap filmnya sendiri, terkadang ada film yang menyajikan trailer yang bagus namun juga sebaliknya. Hal ini yang menyebabkan orang yang menontonnya  memiliki kemungkinan untuk kembali mengacu pada trailer film itu sendiri dengan mengatakan bahwa "Kok trailernya bagus, tapi filmnya gini?" atau "Trailernya biasa aja tapi filmnya ternyata bagus!". Jadi sebetulnya dengan adanya trailer film sendiri ngga bisa memberikan jaminan apapun terhadap filmnya. Memang tujuan dibuatnya sebuah trailer itu untuk memberi gambaran kepada orang yang hendak menonton mengenai filmnya, dan bukan masalah perkara apakah trailernya bagus atau ngga tapi justru orang-orang akan menjadikan trailer sebagai sasaran empuk dari film yang udah mereka nonton. Seolah-olah adanya kesalahan di film itu, seperti contohnya di trailer film A dihadirkan scene ini atau karakter itu, namun ketika menonton filmnya hal-hal yang sudah disebutkan diatas tidak dimunculkan, ujung-ujungnya akan membuat penonton kecewa. Padahal tujuan utama dari trailer adalah dengan memikat orang untuk ingin menonton filmnya namun kalau hasil akhirnya malah penonton kecewa setelah menonton filmnya, bukannya seharusnya dipertanyakan? Dan ini tentunya balik lagi ke trailer dari film itu sendiri, memang ngga semua trailer seperti itu, namun ngga sedikit juga yang demikian. Ini yang membuat gua merasa bahwa sebuah film sebetulnya ngga perlu memiliki trailer kecuali trailer tersebut sepenuhnya dibuat hanya untuk memikat perhatian penonton dan ngga menampilkan bagian-bagian dari adegan yang akan ditampilkan di film itu sendiri, seperti contohnya trailer untuk film Deadpool:

Contoh trailer diatas ngga memiliki keterkaitan dengan filmnya namun tetap sukses dapat menarik perhatian penonton, dan menurut gua sebetulnya sinopsis sudah cukup memiliki peran yang penting sebagai penentu apakah mereka akan menonton filmnya atau tidak. Again, this is just my personal view. Ada aja memang orang yang suka menonton trailer atau ingin tahu lebih apakah film yang mereka tonton akan worth it atau ngga dilihat dari trailer yang sudah mereka tonton.

2. Giving Away the Best Bits
Trailer film pasti selalu menyuguhkan hal-hal yang ada di filmnya untuk menarik perhatian orang yang hendak menonton. Tapi untuk apa harus menampilkan jokes line yang sudah dipersiapkan secara matang di pemutaran film kalau orang-orang sudah menontonnya di trailer? Untuk apa menampilkan action scene berkualitas yang nantinya akan diputar juga di filmnya? Untuk apa menunjukkan bagian terseram dari adegan horror yang pada akhirnya juga akan disuguhkan di filmnya tersebut? Hal ini yang menyebabkan penonton akan kurang mengantisipasi film yang hendak ditonton. Gua bukanlah orang yang demikian, ketika gua menonton, I really want to enjoy the movie to its fullest potential. Gua ingin menikmati keseluruhan filmnya, dan setiap hal yang ditampilkan di trailer memiliki potensi untuk menghancurkan pengalaman kalian ketika menonton. Ini juga alasan mengapa gua sangat membenci spoiler. Karena menurut gua sebuah film itu harus dinikmati tanpa kalian harus mengetahui banyak tentang filmnya, that's why I decided to always watch movies blindly. Kadang malah untuk membaca sinopsis aja gua menolaknya, karena hal-hal seperti ini yang dapat merubah seluruh pengalaman ketika menonton, ketika kalian ngga tau apapun tentang film tersebut. Lalu ada yang bilang, "Tapi gimana caranya gua tau kalo film tersebut bagus/layak untuk ditonton tanpa trailernya?", jawabannya adalah masih banyak cara alternatif lain yang memungkinkan penonton untuk tau apakah film tersebut layak ditonton atau ngga, tidak semata-mata hanya dari trailer. Salah satunya adalah tonton film buatan sutradara yang kalian suka, atau aktor yang kalian suka, atau sekedar mendengar rekomendasi dari teman dan bahkan sering mendengar komentar positif mengenai filmnya. Hal lainnya adalah trailer untuk sebuah film sekarang bisa mencapai 3 bahkan 5, gila ngga sih? Ini sengaja dilakukan demi memiliki ketertarikan bagi penonton yang berbeda-beda, jadi intinya dengan sebanyak itu trailer yang disajikan, penonton secara ngga langsung udah menonton hampir seperempat filmnya. Terus, apa kabar dengan official theatrical release dari filmnya?

3. Ruining the Movie
Trailer film itu bisa diibaratkan sebagai double-edged sword. Trailer film tidak akan pernah bisa lepas dari dunia perfilman karena eksploitasi uang, fame dan juga profit. Kalau sebuah trailer ngga menampilkan bagian yang dapat menarik penonton, ada kemungkinan besar penonton tidak tertarik untuk menonton, simple equation: no viewers = no profit. Tapi, di lain sisi, kalau trailer menampilkan bagian yang menjadi "eye-magnet" bagi penonton, bisa berpotensi merusak film itu sendiri dengan penonton yang memiliki pengalaman menonton yang berbeda akibat sudah menonton trailernya terlebih dahulu. That's why I don't like movie trailers. Industri perfilman menyimpan banyak kepalsuan didalamnya, mengumpat dibalik layar yang tidak diketahui media masa. Ujung-ujungnya mereka tidak betul-betul memperdulikan untuk membuat trailer yang berkualitas dan menarik perhatian penonton, semua akan berakhir dengan, "Iklan seperti apa yang bisa mendapatkan profit terbanyak?". And that's fucked up. Kalau dipikir-pikir lagi, trailer itu seperti soft-spoiler yang lumrah untuk dikonsumsi, padahal apa perbedaannya menayangkan adegan terbaik dari sebuah film di trailer jika dibandingkan dengan memberi sebuah komentar yang juga menyebutkan bagian dari isinya? Kan intinya membeberkan isi konten dari film itu sendiri. Menurut gua, sebetulnya menonton trailer sama dengan mencicipi sedikit bagian dari sebuah film. Sama aja sih kayak kalian mencicipi sedikit bagian dari kue, memang keliatannya ngga rusak, tapi tetap tersentuh kan?

•••

Omong-omong, ini cuma pemikiran simple gua doang sih. Ngga ada tujuan untuk mengundang kontroversi atau apapun itu. Cuma gua merasa masih banyak orang yang ngga sadar tentang hal ini meskipun sebetulnya isu seperti ini sudah menjadi kerisauan banyak orang, bukan hanya gua doang. Gua yakin pasti ada salah satu dari kalian yang merasa demikian.

Oh ya, gua kasih kalian sebuah tantangan untuk menonton sebuah film (apapun itu) tanpa mengetahui apapun tentang filmnya; mau itu jalan ceritanya, plotnya dan lainnya. Jadi secara buta aja nontonnya, lalu ketika selesai coba bandingkan pengalaman tersebut dengan yang biasanya kalian menonton film menggunakan amunisi yang sudah kalian dapatkan seperti trailer, sinopsis dan review. Percaya deh, pasti bakalan jadi pengalaman yang berbeda. Dan mungkin aja, pada akhirnya, kalian ngga memiliki keinginan untuk menonton trailer atau apapun itu yang dapat merubah pengalaman kalian selama menonton. Gua hanya ingin kalian menikmati film sampai ke potensi maksimum yang dimiliki filmnya. Tanpa embel-embel trailer yang bagus ataupun sinopsis yang memikat. Karena gua selalu menonton film secara buta. Cobalah untuk menikmati film sebagaimana mestinya. Itu aja sih.

Kalau kalian gimana? Suka nontonin trailer? Ngga suka nontonin trailer? Biasa aja? Atau ngga peduli? Yuk share!

See you in my next review!

Movie ReviewsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang