(9) Bahagia

40.8K 2.1K 25
                                        

Author

Di sinilah Zayn dan Larissa berada, mereka berkumpul di kediaman kedua orang tua Larissa.
Mengiringi kebersamaan dengan tawa dan syukur kepada Allah yang maha Agung.

"Rissa, umi buat kue nastar kesukaanmu, kalau pulang kamu bawa 2 toples ya." perintah Gia yang menawarkan kue nastar.

Larissa mengangguk, "umi, kenapa buat kue nastar sendirian? Kan umi bisa telepon Rissa untuk bantu umi membuatnya."

"Nggak pa-pa, umi nggak cape kok Sa."

Kemudian, Haris dan Zayn datang ke ruang tamu tempat Gia dan Larissa berbincang.

"Ada apa ini? Kayanya seru banget ngobrolnya." kata Haris.

"Ini bi, umi kemarin buat kue nastar sebanyak ini, pasti kecapean ya bi?" tanya Larissa khawatir.

"Cape ya pasti Sa, tapi tenang umi mu wanita yang kuat, buktinya sekarang sehat wal afiat kan?"

"Itu yang buat abi cinta sama umi mu." sambung Haris.

Zayn,Larissa dan Gia tersenyum mendengar penuturan Haris yang mengungkapkan cintanya.

"Oh iya, jadi kapan ya abi punya cucu?" kata Haris tiba-tiba membuat Zayn dan Larissa diam.

"Iya nih, umi pengen denger suara nangis anak bayi di rumah ini." Gia melanjutkan.

Sudah yang kedua kalinya, Zayn dimintai seorang anak yang akan dijadikan cucu untuk kedua orang tua dan mertuanya.
Tapi bagaimana ia mempunyai anak? Kalau Zayn saja belum menyentuh Larissa.

Larissa tertunduk tidak berani menjawab, terlihat ia menggigit bagian bibir bawahnya.

"InsyaAllah, kalau Allah sudah kasih Zayn dan Larissa kepercayaan, bi, mi." ucap Zayn membuat Larissa mendongakkan wajahnya.

"Abi doakan semoga Allah segera mengaruniai kalian seorang anak yang sholeh dan sholehah." Doa Haris kepada anak dan menantunya.

"Amin." ucap Zayn,Larissa dan Gia serempak.

"Yaudah , lebih baik sekarang kita makan siang sebelum kalian pulang." ajak Gia.

------

Setelah kepulangan Larissa dan Zayn dari rumah Haris dan Gia.
Larissa lebih banyak diam, saat di perjalanan hingga sesampainya di rumah.

"Tidak perlu terlalu difikirkan permintaan mama dan papa, lebih baik kita jalani dulu, aku bahagia di dekatmu namun, aku belum bisa menyimpulkan kalau aku mencintaimu." kata Zayn menggenggam erat tangan Larissa.

Larissa tersipu malu, ia menatap kedua bola mata hazel milik Zayn dengan tatapan kasih sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Larissa tersipu malu, ia menatap kedua bola mata hazel milik Zayn dengan tatapan kasih sayang.

"Jangan pernah berhenti untuk belajar mencintaiku mas,kita akan bangun cinta itu bersama-sama." kata Larissa lembut tak terasa turun air mata bahagia di pipinya

Zayn mengusap pipi Larissa lalu membawa Larissa ke dalam pelukannya, mendekapnya sangat erat.

Aku beruntung memiliki mu, aku hanya perlu bekerja sama dengan hati ini agar bisa mencintaimu. -batin Zayn.

Larissa bahagia dan bersyukur Zayn benar-benar mau belajar mencintainya, meski Larissa belum sepenuhnya berada di hati Zayn, ia yakin perlahan pasti Allah menumbuhkan cinta di sana.

-----

Malam ini seperti ada yang berbeda dengan Zayn, ia terus mengamati setiap gerak gerik istrinya yang berada di meja rias.

Karena merasa diperhatikan, Larissa menoleh ke arah Zayn.

"Larissa, apa kamu siap kalau kita melakukannya sekarang?" kata Zayn tiba-tiba.

Larissa sempat diam, lalu menyetujuinya. Mungkin memang sudah saatnya mereka menjalakan perintah Allah dan sunah Rasulullah.

"Baiklah, kita ambil wudlu dulu." ajak Zayn.

"Kita akan melaksanakan shalat dua rakaat."

"Iya mas." Larissa mengikuti Zayn ke kamar mandi.

Selesai berwudlu, Larissa menghampar dua sajadah satu untuknya dan satu untuk Zayn.
Dalam keheningan, dua insan yang telah halal dalam hubungan yang di Ridhai Allah melaksakan shalat sunah dua rakaat dengan khusyuk.

"Ya Allah berikanlah berkah kepada pernikahan kami, dan semoga kami senantiasa berada pada jalan yang Engkau Ridhai." Doa yang dimunajatkan Zayn setelah shalat.

Larissa meng-amini setiap doa yang keluar dari mulut suaminya, lalu ia mencium punggung tangan Zayn kemudian menunduk merasakan degupan jantungnya yang berdebar kencang.

"Tidak perlu takut." ucap Zayn lalu membuka mukena Larissa dan membawa tubuh Larissa menuju ranjang.

Malam ini Zayn memberikan pengalaman indah yang tidak akan pernah Larissa lupakan.

-----

Tbc

Jakarta 18 maret 2018

Semoga kalian suka!
Blm masuk konflik nih bentar lagi mungkin wkwk.

See ya😄

Kekasih Surga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang