(13) Pertikaian

33.3K 1.7K 63
                                    

Author

"Alhamdulilah bayinya sehat. kandungannya sudah memasuki minggu ke-8, harus lebih ekstra untuk jaga kehamilannya." ucap Dokter perempuan paruh baya, membersihkan gel di atas perut Larissa.

Dokter itu lalu memberikan arahan tentang makanan yang sehat, vitamin, serta olahraga yang aman untuk ibu hamil.
Zayn dan Larissa memperhatikan dan menyimak semuanya.

"Mungkin sampai cukup disini, Ayahnya harus lebih sabar menghadapi bumilnya karena sifat ibu hamil mudah merubah."

Zayn mengangguk.

"baik pak, bu, saya kembali keruangan saya dulu." ucap dokter perempuan itu meninggalkan
ruangan.

"Terimakasih dok." ucap Zayn dan Larissa bersamaan sambil tersenyum.

Zayn dan Larissa berdiri lalu berjalan keluar, di lorong rumah sakit Zayn terus menggenggam foto hasil USG sambil tersenyum bahagia.

"Larissa, aku mendapat undangan resepsi pernikahan. Kamu harus ikut denganku." kata Zayn berupa perintah.

"Malam ini." sambungnya.

Larissa mengangguk, "iya mas."

Zayn tersenyum pada Larissa penuh arti, "terimakasih, sudah mau mengandung anakku."

Larissa membalas senyum tulus lalu menggandeng lengan Zayn, seraya bergelayut di lengannya.

"Larissa cinta sama mas karena Allah." bisik Larissa pelan sedikit berjinjit ke telinga Zayn.

-----

Sesuai dengan keinginan Zayn, Larissa telah siap dengan gaun yang telah diberikan Zayn pada Larissa tadi siang, untuk menghadiri acara resepsi klientnya.

"Kamu sudah siap,Ris?" tanya Zayn membuka pintu kamar untuk melihat Larissa.

Zayn membeku di tempat, lalu menelan salivanya saat melihat penampilan Larissa malam ini.
Gaun berwarna biru yang melekat ditubuhnya serta kerudung warna putih yang berada di kepalanya membuat Larisaa terlihat cantik dan anggun.

"Mas?" Larissa membuyarkan lamunan Zayn, ia mendekat pada Zayn yang berdiri di depan pintu.

"Mas nggak pa-pa?"

"Ya." 

"Hmm, mari kita berangkat." sambung Zayn menggenggam tangan Larissa keluar dan masuk dalam mobil.

Di dalam mobil Larissa terus memandang wajah Zayn yang serius  menyetir. Dalam hati ia tidak berhenti mengucal syukur kepada Allah karena telah mengirimkan lelaki yang mampu menjaganya. Meski Larissa sangat tahu kalau Zayn belum dapat mencintainya.

Ya Allah jikalau ia tidak mencintaiku di dunia, maka jagalah cinta hamba padanya sampai akhirat. -batin Larissa.

"Kenapa Ris?" tanya Zayn pada Larissa yang dari tadi memandangnya.
Larissa menggeleng.

-----

Kekasih Surga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang