Larissa POV
Aku mematut diriku di depan cermin, mengusap bagian perutku yang mulai membuncit.
"Kamu gendutan lho, Ris." ucap mas Zayn. Seketika itu juga aku menoleh mendapati mas Zayn yang berdiri di belakangku.
"Benar mas?" tanyaku meyakinkan.
"Iya, gendut." jawabnya sambil tertawa
"Tapi saya suka kamu kaya gini, keliatan lebih lucu" ujar mas Zayn mencubit pelan pipi kananku.
Blushh..
Aku langsung meraba kedua pipiku yang terasa memanas, dan memalingkan wajahku ke arah lain agar mas Zayn tidak melihat pipi merahku.
"Nggak perlu nutupin, udah kelihatan dari cermin kok Ris" mas Zayn memutar tubuhku agar menghadapnya.
"Anak kita perempuan atau laki-laki ya." kata mas Zayn seraya berfikir.
Aku tersenyum, "mas nggak sabar ya pingin lihat dia?" tanyaku.
Mas Zayn mengangguk, "tentu"
Ia berlutut mensejajarkan wajahnya ke perutku. Aku lantas memegang kedua pundaknya.
"Baik-baik didalam nak, ayah dan bunda menunggumu." ucap mas Zayn tulus, ia mengusap perutku yang terbalut baju.
Hari ini kandunganku berumur 5 bulan. Tidak terasa waktu berjalan secepat itu, setiap prosesnya ku jalani dengan bahagia. Aku bersyukur Allah mempercayaiku dengan amanah ini.
Ya Allah terimakasih atas setiap karunia-Mu, dalam hidupku. -batin ku
Kini, jantungku berpacu lebih cepat hingga tidak henti-hentinya aku tersenyum. Bahagia itu sederhana, cukup bersama dengan orang yang kita cintai saja sudah lebih dari cukup, meski kita tidak tahu dia mencintai siapa.
Setiap sujudku, aku selalu berharap pada Allah. Agar suatu hari mas Zayn dapat mencintaiku karena-Nya, karena tidak ada hal yang lebih indah daripada cinta suami kepada istrinya."Kenapa?" tanyanya melihat raut wajahku yang ingin sesuatu.
"Aku kepingin soto mie bogor mas." ucapku membuat mas Zayn berdiri dan menatapku dengan sorot mata senang.
Beruntung, di depan komplek rumah kami ada rumah makan bogor.
"Aku ikut ya mas?" pintaku
Mas Zayn menggeleng cepat, "jangan Ris, di luar cuacanya lumayan dingin."
Aku mengangguk patuh, lalu mas Zayn mencium keningku dan berjalan keluar kamar.
"Assalamualaikum." salamnya menutup pintu kamar dan meninggalkanku yang sempat membeku mendapat ciuman darinya.
-----
Di tempat lain, seorang perempuan berhijab menapakkan kakinya ke tanah kelahiran yang sempat ia tinggalkan selama satu tahun untuk menjalani pengobatan di singapura.Wanita bernama Humaira, ini kembali teringat pada pertemuannya dengan seorang lelaki yang melibatkan hatinya di sana.
Flashback On
Suara dari ustadz yang sedang berdakwah itu memenuhi seisi dalam masjid. Humaira keluar dari lingkup masjid untuk pulang lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Surga [REVISI]
Espiritual#7 in spiritual (28-Mei-2018) Kekasih Surga 2 ada di work sebelah. "Dulu mencintai mu adalah suatu keburukan, dan kini kehilangan mu adalah suatu penyesalan." -Zayn Ali Admojo- Apa yang bahagia dari dijodohkan dengan seorang gadis yang tidak dikena...