Author
Zayn dan Larissa terbangun saat adzan subuh berkumandang, mereka mengambil wudhu bergantian.
Selesai mengambil wudhu lebih dulu,Larissa keluar dari kamar mandi lalu menggelar dua sajadah untuknya dan Zayn.
Selesai berwudhu, Zayn memakai sarungnya begitu juga dengan Larissa yang memakai mukenanya.Mereka shalat dengan khusyuk, meski pikiran Larissa tidak luput dengan sikap Zayn tadi malam. Tetapi ia berusaha khusyuk dalam shalatnya.
Setelah selesai shalat, Zayn berbalik ke belakang. Larissa menyalami punggung tangan Zayn dengan patuh.
"Mas, bila aku melakukan kesalahan mohon maafkan aku, aku nggak bisa tahu isi hatimu namun jika ada sikapku yang mas nggak suka katakanlah mas. Aku ingin berbakti kepadamu," ucap Larissa lembut membuat Zayn tidak jadi berbalik kembali ke depan.
Zayn menatap lekat kedua bola mata Larissa, yang menampilkan sorot mata penuh luka. Walaupun Larissa tidak pernah menunjukan kesedihannya di hadapan Zayn tapi kali ini Zayn melihat jelas kesedihan yang ada dalam diri Larissa.
"Jangan lagi kamu fikirkan sikapku tadi malam," kata Zayn datar.
-------
Tanggal 12 April
Sudah lebih dari 2 jam setelah Zayn berangkat ke kantor, Larissa sibuk berkutat di dapur. Ia sedang membuat kue ulang tahun untuk Zayn yang tengah berulang tahun hari ini.
"Alhamdulilah, selesai." kata Larissa melepaskan alat pembuat kue yang ia genggam.
Larissa mengemas kue ulang tahun itu dengan indah dan rapih. Ia langsung berjalan ke kamarnya untuk bersiap ke kantor Zayn.
Selesai bersiap, Larissa membawa kuenya dan berjalan ke luar rumah."Sudah siap buk?" tanya pak Budi yang berdiri di samping mobil.
"Sudah pak."
Pak Budi mempersilahkan Larissa masuk ke dalam mobil, di mobil Larissa selalu tersenyum seraya bersemangat untuk memberi kejutan kepada Zayn.
Sampai di kantor Zayn, Larissa di sambut ramah dengan receptionist dan mengantarkan Larissa ke ruangan Zayn.
"Bu, pak Zayn sedang ada meeting mungkin sebentar lagi meeting akan selesai, bu Larissa silahkan menunggu di ruangan pak Zayn ya." ujar receptionist itu dengan sopan.
"Iya, terimakasih." Receptionist itu tersenyum lalu pamit pada Larissa untuk kembali ke tempatnya, Larissa membuka pintu ruangan Zayn lalu terkejut melihat seorang perempuan yang sedang menyingkirkan beberapa bingkai foto pernikahannya dengan Zayn dari meja kerjanya.
"Maaf mba, kenapa disingkirkan foto saya dan suami?" tanya Larissa kebingungan.
Humaira berbalik ke belakang mendapati Larissa yang membawa bingkisan.
"Lho Ra,kamu kok disini?" tanya Larissa semakin kebingungan.
"Lebih baik kita duduk dulu Ris." Larissa mengangguk dan duduk bersama Humaira di sofa.
Humaira memberikan sepucuk surat dan menyuruh Larissa membacanya.
"Ini apa Ra?"
"Baca saja Ris."
Larissa membuka surat itu dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Surga [REVISI]
Espiritual#7 in spiritual (28-Mei-2018) Kekasih Surga 2 ada di work sebelah. "Dulu mencintai mu adalah suatu keburukan, dan kini kehilangan mu adalah suatu penyesalan." -Zayn Ali Admojo- Apa yang bahagia dari dijodohkan dengan seorang gadis yang tidak dikena...