(5) Malam Pertama

42.5K 2.3K 29
                                    

Larissa POV

Usai acara pernikahan selesai aku sudah berada di kamar untuk menghapus riasan di wajahku, dan membersihkan diri.

Malam ini malam pertama ku tidur di kamar bersama seorang lelaki yang telah menjadi mahrom ku.
Sungguh jantung ku tidak bisa berhenti berdetak terlalu kencang sedari tadi.

Aku menoleh ke setiap sudut kamarku yang dihiasi bunga dan juga ranjang yang dihias begitu indah.

"Aku sudah selesai, bersihkan lah dirimu." ucap mas Zayn yang telah keluar dari kamar mandi.

"I iya mas." jawab ku malu, aku langsung berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi memakai piyama panjang dengan rambut basah yang ku biarkan terurai.

Aku tau ini malam pertama ku, malam yang akan menjadi tanda bahwa aku telah menjadi miliknya.
Aku berjalan menuju ranjang namun apa yang ku lihat? aku melihat mas Zayn tengah tertidur di sofa.

Seketika hatiku mencelos, kenapa ia tidak tidur di ranjang? Mengapa memilih tertidur di sofa?
Aku ingin membangunkannya tetapi aku takut mengganggu tidurnya.

Namun, aku memilih membangunkannya agar ia bisa tidur di ranjang.

"Mas, kenapa tidur disini?" tanya ku lembut sambil mengusap lengan miliknya.

Mas Zayn mengerjapkan matanya, ia terlihat terkejut melihat ku berada di hadapannya.

"Maaf, Rissa bikin mas kaget." 

"Tidurlah di ranjang, aku hanya ingin tidur disini." ucap mas Zayn dengan wajah yang datar sambil menepuk sofa.

Dengan patuh aku menuruti perkataannya meski ada rasa sedih di relung hatiku.

"Iya mas, mas pakai selimutnya ya biar nggak masuk angin." kata ku memakaikan selimut pada sekujur tubuh mas Zayn sampai batas dadanya.

Ia mengangguk dengan mata terpejam, langsung saja aku berbalik dan merangkak naik ke ranjang.

Mas Zayn? dia kenapa? -batin Larissa.

Tidak mau berfikir macam-macam tentang mas Zayn, aku mencoba memejamkan mataku sambil mengucap kalimat tasbih.

La hawla wala quwwata illah billah.

Ya Allah jaga mas Zayn dalam tidurnya, hilangkan penat dan bebannya

-----

Selesai sholat subuh bersama mas Zayn, aku langsung melipat mukena ku dan berjalan ke dapur.

Pagi ini aku memasak nasi goreng dengan ayam goreng.
Tak lama aku melihat mas Zayn turun dengan membawa tas kantornya, aku langsung berjalan ke arah meja makan dengan membawa masakan ku.

"Assalamualaikum mas." salam ku di pagi hari untuknya.

"Walaikumsalam"

Aku mengambilkan sepiring nasi goreng dengan satu ayam goreng untuk mas Zayn.

"Aku tidak makan nasi di pagi hari." ucapnya saat aku hendak menaruh piring di hadapannya.

Aku terdiam sebentar beralih menatap mas Zayn sambil tersenyum manis padanya, lalu mengambil piring itu kembali.

"Baiklah mas, biar Rissa buatkan roti."

"Tidak perlu, biar aku sarapan di kantor, karena aku sudah telat."

Mas Zayn berdiri dan membawa tas kantornya hendak berangkat.
Melihatnya berdiri aku langsung menyalami tangannya.

"Yasudah mas, hati-hati di jalan ya, ayamnya Rissa bungkus untuk makan siang ya mas?"

"Hmm" gumamnya.

Aku tersenyum sekilas lalu menaruh ayam goreng ke dalam kotak makan untuk bekal mas Zayn.
Setelah memasukan kotak bekal ke dalam tas nya, aku mengantar mas Zayn sampai depan pintu.

"Assalamualaikum." ucapnya datar lalu masuk ke dalam mobil berwarna putih.

"Walaikumsalam.." jawabku lembut dan memandang nanar pundak yang kian lama menjauh.

Aku tidak marah dengan keinginan mas Zayn untuk sarapan di kantor, atau karena ia tidak memakan masakan ku, aku hanya merasa bahwa ia seperti berusaha menghindariku?

"Astagfirullah Rissa, tidak boleh berfikir macam-macam dengan suami mu." ucapku sambil mengelus dada.

Aku tau kita menikah karena di jodohkan, mungkin kamu hanya belum terbiasa berdua dengan wanita, bukan begitu mas? -batin Larissa.






Makasih udah mau baca cerita absurd ini,maaf kalau enggak nyambung, karena aku nulis juga sesuai imajinasi ku, dan baru belajar nih hehe💖

See ya

Kekasih Surga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang