(26) Kesadaran diri

33K 1.7K 45
                                    

Zayn PoV

Selepas 1 bulan aku menetap sendiri di rumah, rasa rindu pada Larissa menumpuk di hatiku.
Kini, tersisa kesepian yang berada di dalam rumah, aku sudah mulai melupakan Humaira.

"Ternyata, sulit sekali untuk bertemu dengan Zayn Ali Admojo." Ucap Ario pada ku yang baru datang.

"Untuk apa ke kantorku?" tanyaku sinis.

"Kau lupa perkataan Juno,untuk pemintaan saya bertemu dengan mu satu bulan yang lalu?" tanya Ario kembali.

Aku lupa, benar-benar lupa tentang perkataan Juno satu bulan yang lalu, memintaku untuk datang bertemu Ario.

"Bicara saja di sini," ujarku.

Ario berdiri memandang jendela kaca dengan menyilangkan kedua tangannya ke depan dada.

"Aku ingin kamu berhenti mencintai Humaira, calon istriku." Ario berbalik dan menunjukan tangan kirinya pada jari tengahnya terlihat cincin berwarna putih melingkar di sana.

"Aku sudah mengkhitbahnya kemarin, meski dia menerima dengan keadaan sedikit terpaksa, setidaknya aku telah mengantongi izin dari kedua orang tua Humaira." Kata Ario, aku diam tak bergeming.

"Kau harus tau Zayn, istrimu adalah wanita yang setia." sambung Ario, lalu aku mengerutkan kening.

"Dari mana kau tahu?" tanyaku.

Flashback On

"Hai,kamu istri dari Zayn Ali Admojo kah?" tanya Ario saat Larissa sedang fokus pada jalanan.

"Iya." Jawabnya singkatLarissa terus melanjutkan jalannya.

"Boleh bertukar nomor ponsel?aku ingin berteman baik" Ario terus mencoba mendekati Larissa.

"Maaf tuan, saya sudah menikah dan tolong jangan ganggu saya."

Ario tersenyum simpul, perempuan yang jarang sekali ia temui. Yang menolak saat Ario mendekatinya.

"It's ok, namaku Ario."

"Ini kartu namaku, kalau kau butuh sesuatu." Ario merogoh saku jasnya kemudian hendak memberikannya namun Larissa sudah berjalan cepat. Seolah tak mau berurusan dengan Ario.

Flashback Off

"Begitulah tanggapannya, saat aku mencoba mendekati istrimu," kata Ario.

"Beraninya kamu menggoda istriku." ujar Zayn mencengkram kerah kemeja putih Ario membuat ia kesulitan bernafas.

"Santai Zayn, bukannya kamu tidak pernah mencintai Larissa?" Ario terkekeh ironi, dan Zayn perlahan menurunkan tangannya dari kerah Ario.

Kekasih Surga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang